📍chapter 18[End?]🌹

832 63 10
                                    

Akankan ini semua akhir dari sebuah kehidupanya, meskipun iya maka aku tidak akan menyesal, kumohon maapkan aku jangan buat diriku seperti bisa menahan ini semua.

Di gedung tua yang jauh dari perkotaan, disanalah tempat dimana Pete merasakan neraka yang kedua kalinya, atau mungkin akhir dari hidupnya.

Blursss

" Bangun anak sialan!!! " Pekik Mew dengan menyiramkan air pada Pete yang tergeletak tak sadarkan diri.

"Euh....euh..." Pete tersentak terbangun dengan perutnya yang lemas dan sakit.

" Akhirnya kau bangun sayang...." Mew hanya senyum gilanya.

" Om!!!lepas!!!.... brengsek!!!" Pete yang memberontak dengan tangan dan kaki yang sudah terantai.

Stank...~BUGH~ BUGHHH!!

"Uhkk...uhk..." Pete merasakan sakit di pipinya dan kepalanya yang terkena tendangan dari mew.

" Berani sekali kau mengumpat pada ku!!!"

" Kenapa melakukan ini padaku....APA SALAH KU!!!" Teriak Pete dengan nada tingginya, apa salahnya, sebenarnya ada apa...

" Karna kau terlahir cacat!" Pete hanya membulatkan matanya tak percaya.

" Ibumu itu kekasihku...kita saling mencintai Pete....tapi ibumu memilih kembali pada ayahmu!!"

"Hiks... ternyata kau adalah ayahku...hiks.." tangis pecah Pete mengetahui semuanya.

" Aku bukan ayahmu Pete...tak Sudi menganggapmu sebagai anakku!!" Mew kembali mengambil sebuah cambuk api yang sudah disiapkan oleh anak buahnya dan mendekati pete.

" Aku inggin kau tersiksa seperti ibumu " Mew mengangkat cambuk ke arah punggung pete.

"Hiks...i-ibu..."(Pete menggeleng)~ slerttt...plak...plak!!!~ suara cambuk api mengenai punggung sangat perih.

" Ahkkk!!!..hikss cukup!!!" Pete merasakan perih di punggung, Mew mendekati sebuah gelas yang berisi air panas dan mengarahkan pada punggung pete yang sudah mengeluarkan darah.

~blurttss~
"Ahkkk...hikks....Aghhhh!!!!" Pekik Pete ia seperti terkelupas kulit punggungnya.

"Hikks...aghhh...eung...kumohon... berhenti pah...." Yang ambruk mencoba menegakkan dirinya.

" Cuk..cuk..cuk...tapi aku tidak ingin berhenti anakku!!" Ia kembali mencabuk.

~plak~plakk~plak~

"Mati SIALAN!!!" Plak...

Pete sudah tak bisa menahan lagi ia sudah tak bisa lagi bangkit yang ia harapkan sekarang semoga janinnya baik-baik saja.

" HAHAH INI HARI KEBAHAGIAANKU!! HAHAH " Mew tak bisa menahan rasa bahagianya,ia pergi begitu saja meninggalkan Pete yang hampir mati.

"Hiks...eumphh...agh..ah.....Ahh..." Pete memenangi perutnya merasakan amat sakit,Pete mengeluarkan darah dari lubangnya.

"Hiks...tidak...aghhh....ah..ah...Vegas!!!"

~hiks...tidak kumohon...kau harus kuat!! Ayahmu akan kemari jemput kita...kumohon kuatlah ~

"Uhh...hiks... Vegas anak kita!" Pekiknya.




Gevan dan Vegas menyiapkan pasukan untuk penyerangaan, terlihat wajah amarahnya vegas.

~ ini semua salahku...bertahanlah Pete~  batinya menaiki mobilnya untuk menuju ke gedung tua yang berada di Chiang Mai.

Gevan pun dengan pasukan mulai menjalani rencana, ia sangat menyayangi Pete, meski Vegas kekasihnya ia akan merebutnya dari tangan Vegas.

Badasa[END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang