E P I L O G

11 2 0
                                    


Aku hanya ingin mengatakan selamat tinggal untuk segala apa yang telah terjadi di masa lalu dan membuka lembaran baru!

Hyfly Garden, 2023

Semua terasa kembali seperti semula setelah sekian lama berlalu. Tapi tetap ada rasa yang membekas dan selalu teringat. Bahkan, ketika semua sudah mengira telah melupakan masa lalu dan membuka lembaran baru, keinginan untuk dia kembali tetap tersimpan rapi dalam memori kecil hati dan pikiran.

Dan banyak yang menyulutnya untuk bangkit dan memberontak melawan perjanjian untuk diam saja melupakan seolah semua kehidupan memang terpusat padanya.

"Hari ini adalah hari Bahagia sahabatmu. Kenapa kau tak bergabung dengan mereka?"

Di ujung sana. Keramaian tercipta dengan bahagia. Hari ini adalah hari pernikahan Rein dan Lala. Mereka akhirnya melangsungkan pernikahan sesuai dengan impian Lala di sebuah resort yang belum lama ini diresmikan.

"Kau tak seharusnya meratapi masa lalu sepertinya." Seketika Raphael mendapatkan tatapan dari Eza yang tak menyukai hal tersebut. Ia tersenyum menanggapinya. "Kalian sama-sama terluka di sini. Dia gagal dalam proses pertamanya."

"Sampai kapan kau menyembunyikannya?"

"Dia tak sembunyi." Bantah Raphael. "Percayalah itu pilihan terbaik untuk kalian berdua."

Eza hanya menghela nafas berat. Dirinya dan Raphael berusaha untuk melupakan apa yang terjadi dengan mereka. Tapi tidak tentang Kanzia.

"Aku mendapatkan kabar bahwa dia pulang ke Indonesia."

"Kau akan tetap memisahkanku dengannya." Balas Eza mencela informasi dari Raphael yang sama saja sia-sia baginya.

"Kegagalan dan waktu yang tak jelas sampai kapan memang menyiksa kalian berdua. Apa kau tahu bahwa dia juga tersiksa dengan pilihannya?" Raphael bisa saja berterus terang pada Eza. Tapi dirinya enggan. "Kau adalah obat baginya." Setelah mengatakannya, Raphael mundur dan berbalik melangkah pergi meninggalkan Eza yang tampak merenung menatap danau buatan di hadapannya yang menawarkan pemandangan bukit buatan di seberangnya.

"Inilah keraguanku sekian lama. Dunia tenang yang sudah kupaksakan kini mulai goyah oleh orang-orang yang masih menyayangimu."

***

Flashback On.

"Kau tak bisa pergi! Kau mau lari lagi?"

Kanzia hanya menggeleng lemah. Kepalanya menoleh lemah ke arah pintu ruang rawat Eza. Memalui kaca di sana ia melihat Dyra masih menangis melihat kondisi Eza yang masih tak sadarkan diri. "Apa aku terkutuk?"

"Apa yang kau maksud, Kanzia? Kau tak seharusnya mendengarkan ucapan Cherly! Kau pasti sadar bahwa dia sejak awal iri dan benci padamu."

"Tapi apa salahku?"

"Kau tak salah!" Bantah Raphael. Kanzia buth dikuatkan. Hidupnya kembali pada titik rendah yang dulu. Bahkan lebih dari itu.

Eza datang meyakinkan Kanzia bahwa kebahagiaan itu benar adanya. Raphael juga percaya bahwa Eza bisa. Tapi proses untuk itu ternyata lebih menyakitkan dari pada yang pernah terjadi di masa lalu.

"Dunia yang menarik nan indah hanya sesaat untukku."

"Apa aku pecundang karena lari terus dari masalah yang ada?"

Flashback Off.

***

"Linda lah yang awalnya menyembunyikan Kanzia. Cukup lama hingga Raphael mengetahui hal itu... Mama minta maaf padamu karena membohongimu selama ini. Mama sudah tahu hal ini sejak lama tapi Mama tak memberitahumu dan membiarkanmu terus mencarinya hingga putus asa. Tapi kau harus tahu kalau dia pergi untuk menyembuhkan dirinya. Dia tak ingin membuatmu terjebak pada trauma masa lalunya. Dia ingin kau bahagia tanpa memikirkan hal yang tak seharusnya. Dan kau tau dia kembali karena obat sesungguhnya ada padamu. Dia datang untuk meminta maaf atas sikapnya padamu... Kau tak perlu memaafkannya jika tak ingin. Tapi tanggapanmu akan menjadi alasan untuk apa akan ia lakukan ke depannya." Ucap Dyra pada Eza di sampingnya. Ia sendiri melihat Raphael tadi menghampiri putranya. Dari kejauhan ia dapat mengerti apa yang dibicarakan serta raut wajah putranya

Masih Tersekat (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang