BAB 6 - Aksa Pulang

12 3 0
                                    

Hari libur kembali lagi. Kanzia bangun dengan semangat sebelum matahari terbit. Dengan eharphone yang terpasang di telingannya dan memutarkan musik asal Korea Selatan, Some-Bol4, ia mulai membereskan rumahnya.

Ia memulainya dengan memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci, sembari menunggu hingga cuciannya kering ia menyapu dan mengepel lantai. Tak lupa juga membersihkan debu-debu yang berada di setiap sudut ruangannya sambil bersenandung ria sambil menyanyikan beberapa lirik lagu yang ia dengar.

Setelah selesai bebersih, ia berjalan menuju lemari pendingin sambil merapikan kembali cepolan rambutnya yang mengendor. Udara dingin kulkas yang tertahan keluar menerpa wajah Kanzia ketika pintunya dibuka. Kanzia melihat semua bahan-bahan makanan yang tersisa di lemari penyimpanannya karena ia harus berbelanja mengisi kulkasnya untuk kebutuhannya.

Di dalamnya hanya tersisa botol slay roti yang juga kosong. Lantas Kanzia menutup pintu kulkas sedikit kasar lalu melirik ke arah kicthen sink untuk memastikan kembali cucian piringnya sudah selesai dan tak ada piring kotor yang tertinggal.

Kanzia menghembuskan napas lalu melirik jam dinding di atas tv. Sudah jam setengah tujuh pagi. Masih ada waktu satu jam lagi lalu pergi berbelanja sekaligus sarapan di luar. Kemudian ia berjalan melewati ruang tamu menuju tempat penyimpanan sepatu yang ada di dekat sana. Ia membungkukkan badan dan mengambil kotak kiriman paket pesanannya seminggu yang lalu. Dan membawanya duduk di sofa.

Kanzia membuka perekat kotak yang berukuran sedang tersebut dengan pisau cutter yang sudah ia ambil sebelumnya di laci kecil meja di depan sofa. Perlahan Kanzia membuka kotak tersebut dan mendapati barang pesanan masih terbungkus oleh plastik bubble wrap.

Dengan sigap dan bahagia Kanzia membuka lagi pembungkus barang pesanan tersebut.

Wow...

Kanzia langsung menutup mulutnya yang menganga ketika melihat isi paket tersebut. Album BTS dan IU, serta lightstick nya BTS dan IU juga. Ini benar-benar sungguh keren dari dugaannya.

Ia tampak bingung untuk membuka mana yang lebih dulu. Namun, dengan senang hati ia membuka album milik IU lebih dulu karena rasa penasarannya terlebih besar melihat foto-foto perempuan cantik nan dermawan itu.

Jauh setelah ia memesan barang tersebut. Muncul rasa menyesal membelinya karena ingin ikut-ikutan dan rasa ingin taunya akan benda-benda tersebut yang sangat disukai banyak orang meskipun harganya cukup mahal baginya. Namun ia segera meyakinkan diri untuk tidak menyesal dan berusaha berpikir baik

Dan seperti dugaan. Ia tak menyesal tapi ia takkan mau membelinya lagi.

***

Sambil mendorong troli, Kanzia melihat-lihat susunan produk yang berjajar rapi untuk mencari barang yang dibutuhkannya. Berbekal ponsel yang berisi catatan belanjaan yang hendak dibelinya dan tanda centang yang hampir penuh, ia kemudian berhenti di depan rak produk dairy dan memasukkan sekotak susu full cream ke dalam trolinya.

"Kanzia," Kanzia berpaling mencari asal panggilan tersebut dan mendapati seseorang berdiri di dekatnya dan menggandeng seorang anak kecil yang rambutnya dikuncir kuda dengan pita pink di keduanya.

"Aksa." Sapa Kanzia sambil menyimpan ponselnya di saku cardigannya.

"Hai kak!" Sapa anak perempuan yang Kanzia kenal dengan cengirannya yang manis.

"Hai Lily! Kapan sampai Jakarta?" Tanya Kanzia yang berjongkok mensejajarkan diri dengan Lily.

"Kemarin sore bareng kak Aksa."

Aksa melihat troli belanja Kanzia yang penuh. "Sudah selesai ambil belanjaannya?" Tanya Aksa ringan.

"Ya."

Masih Tersekat (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang