25. New York Memory

6.4K 637 14
                                    

Cassie turut datang di acara business party itu dengan gaun ketat berbelahan dada rendah, menunjukkan tato mahkota di tulang belikatnya. Ia adalah ratu malam itu, dan paling dikerumuni para tamu. Melihat Reynov datang, Cassie menyudahi obrolannya, tapi saat melihat Amara ada di belakang Reynov, ia jadi kesal.

"Mr. Tony, I would like to introduce you to my friend!" Cassie punya ide mengajak salah satu pengusaha asal Australia untuk bertemu Reynov.

"Reynov!" sapa Cassie menghampiri. Ia datang bersama Mr.Tony. Ia lalu menarik Reynov, menggandengnya, dan melibatkannya dalam percakapan dengan Mr. Tony. "Mr. Tony. This is Reynov, the son of Mr.Robby Baskara the owner of Robby Business Consultant. I heard that you experience some issues on your tax, you can contact him. He is a lawyer, graduated from USA."

"What a pleasure to meet you!" Mr.Tony dan Reynov berjabat tangan.

"It's a pleasure to meet you!" kata Reynov. "I am a lawyer. If you have any problem you can contact me anytime." Reynov menyerahkan kartu nama, agar membicarakan bisnisnya kapan-kapan saja lewat telepon. Ia lalu berbalik pergi.

"Oh come on. It's more convenient to discuss it directly. Just tell us your problem, Mr.Tony," Cassie memancing Mr.Tony untuk terus bicara. "You have a mining company, am I right? Well, tax issue is always intricate. Please elaborate. I'm sure Reynov has a solution for you."

Reynov tidak dapat menghindar. Mereka bertiga lantas terlibat dalam percakapan bisnis yang Amara tidak paham sama sekali. Cassie tampak menang. Ia tak melibatkan Amara sedikit pun, bahkan memperkenalkan pun tidak. Ia mendominasi obrolan dan terus menggandeng lengan Reynov. Amara malas sekali berada di situasi seperti ini, ia diam-diam menjauh dan mencari kursi yang kosong.

Dari jauh, Amara lihat Cassie seperti takut sekali Reynov lepas darinya. Amara jadi kasihan. Cassie adalah wanita cantik dan cerdas, kenapa harus seposesif itu. Kalau yakin dirinya punya value, seharusnya Cassie tidak perlu khawatir.

Reynov sendiri tampak mencari celah untuk menghindar. Tapi Cassie menjadikan para pengusaha itu sebagai tamengnya untuk menahan Reynov. Berada di hadapan para pengusaha elit itu tentu perlu manner khusus untuk menyudahi obrolan.

Menit-menit berlalu dengan perasaan asing. Amara tidak betah. Tidak ada yang ia kenal dan orang-orang di sekelilingnya membicarakan hal yang ia tidak paham. Akhirnya ia putuskan pulang sendiri.

"Amara!" Reynov telah berhasil kabur dari Mr. Tony. Ia menahan Amara.

"Kamu harusnya pergi sama Cassie. Kenapa harus ngajak saya, sih?!" protes Amara, merasa bagai ikan di luar kolam. Ia benar-benar tidak selevel dengan orang-orang di pesta ini. Semua orang di sini juga pasti tahunya Reynov datang bersama Cassie, bukan dengan dirinya. Mereka tampak serasi sekali. Sama-sama kompeten dengan orang-orang yang hadir di pesta ini. "Saya pulang aja, ya!" pinta Amara.

"Jangan! Tunggu 15 menit lagi, oke? Saya cuma perlu menyapa klien saya di pesta ini, terus habis ini kita pulang." Reynov mencari-cari kliennya. "Nah, itu dia. Kamu tunggu di sini, ya. Jangan kemana-mana!"

Amara kembali duduk dan bersabar, menunggu Reynov yang kembali diskusi bisnis dengan kliennya.

"Lo diundang juga ke sini?" Cassie menghampiri Amara.

Amara malas sekali bertemu Cassie, tapi ia tetap tersenyum formal.

Dokter cantik itu kesal kenapa Reynov memilih mengajak Amara daripada dirinya. Ia sudah berdandan secantik ini, dan Reynov tidak tertarik sama sekali. Padahal seluruh laki-laki di pesta ini mendekatinya. Ia menemukan dua jenis laki-laki di sini. Pertama, yang tertarik padanya dan berusaha mengencaninya. Kedua, yang perhatian padanya dan memujinya akan lebih cantik jika memakai pakaian lebih tertutup. Tapi Reynov tidak termasuk keduanya. Reynov tidak peduli padanya.

"Lo tahu nggak Reynov kuliah di mana?" Cassie tiba-tiba mengetes Amara.

"Di Amerika, kan?" jawab Amara pendek. Ia malas berbicara dengan Cassie.

"Di kota apa? Nama kampusnya? Fakultasnya? Jurusannya? Lo tahu?"

Amara menggeleng. "Nggak tahu."

"Lo banyak nggak tahu, ya, tentang Reynov," Cassie menyindir. Ia kesal. Ia lebih banyak tahu tentang Reynov. Ia kenal Reynov lebih lama. Tapi kenapa Reynov lebih memilih Amara?

"Reynov itu lawyer lulusan NYU Amerika."

"Oh... pantes dia pinter banget, ya." Amara mengangguk-angguk.

"Ya, gue sering nemenin dia ngerjain tugas di perpus atau di Central Park," kata Cassie tanpa ditanya. "Gue kuliah di Columbia, New York. Dia udah lebih lama tinggal di NY. Jadi gue banyak bergantung ke dia waktu kuliah di sana. Tahun pertama ngalamin winter, gue bener-bener nggak tahan sama dinginnya NY. Gue mau numpang di apartemennya dia yang punya mesin pemanas ruangan lebih bagus, tapi dia malah ngajak tukeran apart sekalian. Dia rela tinggal di apart gue yang mesin pemanasnya rusak. Pokoknya kita sering banget spending time bareng. Jalan-jalan di Brooklyn Bridge, Manhattan Bridge. Terus kita juga sering berdua ke ... "

"Kalian kayaknya deket banget, ya?" Amara menyela. Ia tidak tahan mendengar Cassie terus pamer kedekatannya dengan Reynov.

"Ya. Kami deket. Banget!" Cassie mengangguk bangga. "Lo mau tanya apa tentang Reynov, gue bisa jawab. Kami punya banyak kenangan bersama di New York. Dia lawyer hebat lulusan NYU, dan gue dokter lulusan Columbia."

Dan gue cuma karyawan lulusan SMA, Amara membatin dalam hati. Ia mengerti maksud Cassie yang ingin membuatnya sadar diri bahwa ia bukan siapa-siapa, jadi jangan harap bisa mendekati Reynov. Amara bisa melihat sorot mata jatuh cinta di mata Cassie. Sebagai sesama wanita Amara paham hal itu. Tapi, sayangnya sorot mata itu lebih memancarkan keputusasaan, karena sepertinya Reynov hanya menganggap Cassie teman. Amara bisa melihat cara Reynov memperlakukan Cassie sama seperti ketika Reynov berinteraksi dengan Odi.

Lalu bagaimana dengannasibnya? Amara memikirkan dirinya. Apa Reynov punya perasaan padanya? Kenapalaki-laki itu sangat perhatian padanya? Ia tentu masih ingat betapa heroiknyaReynov menyelamatkannya dari kebakaran. Juga, kenapa tadi Reynov sempat maumenciumnya? Apa maksudnya?

Fiasco KafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang