22. Aarashbia

2.9K 324 24
                                    


~happy reading~

Aarash membawa Bia dan Dhira menuju perpustakaan pesantren untuk menghukum mereka lantaran menyanyi dan berjoget dilapangan yang dilihati Santriwan/Santriwati yang sedang melaksanakan gotong royong.

"Sekarang, kamu bersihin halaman perpus" ujar Aarash memberi hukuman kepada Bia.

"Ayo Dhir" ajak Bia yang diangguki Dhira disampingnya.

"Sendiri Bia" langkah kaki Bia terhenti mendengar ucapan Aarash.

Bia menatap Aarash sengit. "Gak bisa gitu dong, masa sendiri bersihin halaman perpus"

"Bisa, siapa suruh kamu joget dilapangan tadi, hmm?"

"Lo kok gitu banget sih" kesal Bia.

"Sekali lagi aku dengar kamu pakai lo-gue, hukuman kamu aku tambah"

Tidak mau hukumannya bertambah, Bia pergi untuk membersihkan halaman perpus.

"Sana kedalam, bersihin bukunya ditata yang rapi" suruh Aarash kepada Dhira.

"Iya-iya, Abang jelek" setelah mengatakan itu buru-buru Dhira pergi karena tidak mau mendapat amukan dari Aarash lantaran mengejeknya.

Aarash sendiri memilih berdiri tak jauh dari Bia yang sedang menyapu halaman. Ia tersenyum, masih tak menyangka bahwa ia akan segera menikah dengan perempuan yang sangat ia cintai.

"Aarash" teriak Bia.

"Kenapa hm?" Tanya Aarash.

"Gak mau bantuin aku? Aku udah capek nih" Aarash tersenyum tipis berjalan mendekat kearah Bia.

"Yaudah, kamu istirahat aja dulu. Biar aku yang ngelanjutinnya"

"Beneran ya" Aarash mengangguk sebagai jawaban.

Setelah memberikan sapu lidinya kepada Aarash, Bia duduk dibawah pohon. "Sebenernya gue gak cape sih, cuma mau ngerjain Aarash aja" gumam Bia pelan.

Bia yang duduk dibawah pohon, melihat Aarash yang menggantikannya menyapu dengan terik matahari yang sangat menyengat ada rasa bersalah dihatinya. "Gue keterlaluan gak ya"

"Itu kan hukuman gue, kenapa Aarash yang nyelesain. Ya walaupun dia juga yang kasih hukumannya" Bia memilih berdiri menghampiri Aarash.

"Aarash, siniin sapunya. Biar aku aja" ucap Bia.

Aarash mengerutkan keningnya bingung. "Ngapain kesini lagi? Istirahat aja sana, aku gak mau lihat kamu kecapean" Bia menggeleng.

"Kamu kenapa baik banget sih sama aku, kamu gak mau aku kecapean. Tapi kamu pasti nanti yang cape"

"Udah gakpapa, istirahat aja sana" Bia menarik sapu yang berada ditangan Aarash. Namun, tidak terlepas dari sang empu.

"Lepasin Aarash, biar aku aja" Aarash kembali menarik sapunya.

"Kamu aja yang ngelepasin" jadilah Aarash dan Bia saling menarik sapu, karena diantara keduanya sama-sama ingin membersihkan halaman perpus.

"Lepas Aarash"

"Kamu aja yang lepasin" ucap Aarash menarik kuat sapunya hingga Bia terdorong kedepan, membuat jarak diantara mereka sangat dekat.

Aarash dan Bia saling menatap satu sama lain. Membuat detak jantung diantara keduanya berdetak lebih cepat.

"Astagfirullahaladzim, ustadz lihat ini ustadz" ucap Arkan melihat kedekatan Aarash dan Bia, sontak keduanya saling menjauh.

Aarashbia [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang