~happy reading~Sepertinya malam ini kamei belum bisa up😔🙏
Maaf ya
Ehh... tapi boong🤪
"Dulu, Papah pernah bilang kalau Papah malu mempunyai anak seperti kamu. Tapi, sekarang Papah tarik semua perkataan Papah, Papah bangga mempunyai putri seperti kamu. Kamu mampu tumbuh menjadi anak yang baik dan sholehah tanpa dampingan dari kedua orang tua kamu" lanjut Kevin dengan suara bergetar.
Bia sendiri, ia sudah mengeluarkan air matanya. Bia dengan mudah menangis jika sudah menyangkut Papah atau Mamahnya.
"Sehari sebelum hari pernikahannya, putri kecil saya datang berkunjung kerumah Mamahnya memperkenalkan sosok laki-laki yang akan mendampingi dan menjaganya. Putri saya menceritakan semuanya dengan wajah yang sangat tercetak jelas kebahagiaan. Berbanding terbalik saat anak saya menceritakan, saya. Tangisnya pecah, ketika memberi tau semua perbuatan saya kepada mendiang Mamahnya"
"Tanpa saya sadari, air mata saya jatuh ketika mendengar curhatan pilu putri saya, keinginannya hanya untuk sekedar mendapat pelukkan dari saya. Saya bodoh... selalu menyalahkan meninggalnya istri saya akibat melahirkan buah hati kami bahkan Saya menganggapnya anak pembawa sial dan menginginkan anak kandung saya sendiri mati" ucap Kevin menghapus air matanya.
"Aarash, Papah berpesan. Jaga selalu putri kecil Papah, sudah cukup dari Bia kecil tidak pernah mendapat kasih sayang dari Papah, ditambah Bia tidak pernah mendapat kasih sayang dari Mamahnya. Karena Mamahnya lebih dulu berpulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aarashbia [Hiatus]
Teen Fiction(SEQUEL ZAFAR) Aarash Abqari Saafir. pemuda tampan berwajah dingin, berperawakan tinggi, mempunyai rahang tegas, dan hafidz Qur'an. Siapa yang tak menyukai laki-laki yang bisa dibilang mendekati sempurna ini. termaksud, Quenca Leona Adeline. peremp...