9. Aarashbia

2.7K 283 39
                                    


~happy reading~

Pukul tiga dini hari, Aarash terbangun dari tidurnya untuk melaksanakan sholat tahajud dilanjutkan dengan sholat istikharah, meminta petunjuk kepada Allah tentang perasaannya.

Aarash memilih untuk sholat tahajud dan istikharah dirumah, baru saat waktu subuh tiba, Aarash berangkat kemasjid untuk melaksanakan sholat subuh dimasjid.

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, Aarash langsung melaksanakan sholat tahajud dan setelahnya dilanjutkan dengan sholat istikharah.

"Assalamualaikumwarahmatullah"

"Assalamualaikumwarahmatullah"

Aarash menengadahkan tangannya berdoa. "YaAllah, sesungguhnya hamba beristikharah dengan pengetahuanmu, hamba memohon petunjuk kepadamu. Tunjukkanlah takdir yang terbaik untukku. Sesungguhnya hamba sedang melangitkan nama salah satu ciptaanmu, agar menjadikannya pelangkap agama hamba. Jika dia yang tertulis dilauhul mahfudz hamba, permudahkanlah hamba untuk bersatu dengannya dan pertemukanlah hamba kembali dengannya. Jika dia bukanlah perempuan yang engkau ciptakan untuk hamba, pertemukanlah hamba dengan perempuan yang sudah engkau siapkan untuk hamba"

"amin amin ya robbal alamin"

Setelah selesai melaksanakan sholat tahajud dan istikharah, Aarash melihat jam yang berada dipergelangan tangannya. Menunjukan pukul empat lewat, Aarash memutuskan untuk tadarus sebentar sambil menunggu waktu subuh tiba.

•••

"Bibi" panggil Bia, yang melihat Bi Sri sedang memasak untuk sarapan pagi.

Bi Sri menoleh kesumber suara. "Neng Bia tumben sudah bangun jam segini?" Tanya Bi Sri.

Bia duduk dimeja makan, tersenyum kearah Bi Sri. "Bia gak sabar mau sekolah, Bi. Jadinya jam segini udah bangun"

Bi Sri yang sudah selesai memasak nasi goreng mematikan kompornya, berjalan mendekat kearah Bia mengelus puncak kepala, Bia. "Semoga, neng Bia gak pindah-pindah sekolah lagi ya"

"Bia juga berharap begitu, bi. Bia udah capek kalau harus beradaptasi sama lingkungan sekolah lagi" bi Sri tersenyum kearah, Bia.

"Yasudah, neng Bia siap-siap sana. Bibi juga mau siapin sarapan"

"Kalau gitu Bia kekamar dulu, Bi" bi Sri mengangguk sebagai jawaban.

Dikamar sendiri, Bia langsung bergegas bersiap-siap takut jika hari pertamanya masuk sekolah telat. Lantaran jarak rumah dan sekolah yang sedikit jauh dan Bia pergi harus mengenakan sepeda.

Setelah selesai bersiap-siap, Bia melihat dirinya dari pantulan cermin kamarnya. "Oke, udah cantik" merasa sudah siap, Bia keluar kamar berjalan menuju ruang makan.

Bia tersenyum melihat Kevin yang sedang sarapan. "Selamat pagi, Papah" sapa Bia ceria.

Kevin melihat Bia tanpa minat. "Hmm"

Kevin meletakkan langsung sendok ketika melihat Bia akan duduk untuk sarapan.

"Papah udah selesai sarapannya?" Tanya Bia.

"Hilang nafsu makan saya melihat kamu" setelah mengatakan itu, Kevin langsung pergi kekantor.

Bia tertunduk sedih mendengar ucapan Kevin. Walaupun sudah sering Bia mendengar kata-kata pedas yang Kevin ucapkan, tapi tetap saja hati Bia merasakan sakit.

Aarashbia [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang