~happy reading~Sepulang sekolah, Dhira memilih untuk pulang sendiri dari pada harus pulang bersama Aarash. Dhira mengenakan ojek untuk pulang menuju pesantren.
"Makasih ya, pak" ujar Dhira memberikan uang kepada ojek.
"Sama-sama, neng"
Dhira berjalan masuk kepesantren dengan mulut yang terus mendumel. "Pokoknya, gue masih kesal sama abang"
"Gue udah wanti-wanti biar gak suka sama cewek yang beda agama, eh malah suka"
"Percuma dong kalau gitu"
Dorr
"Astaghfirlullah" kaget Dhira.
"Umma, kebiasaan banget sering ngagetin" kesal Dhira karena Laras yang tiba-tiba muncul dan menganggetkan dirinya.
"Salah sendiri, itu mulut kenapa nyerocos aja. Udah itu kenapa sendiri, abang mana?" Tanya Laras.
"Nih, ya umma. Kegunaan mulut untuk apa?" Tanya balik Dhira.
"Untuk bicara"
"Jadi, Dhira gak salah dong. Mensyukuri apa yang Allah berikan sama Dhira dengan mulut Dhira nyerocos"
"Ngejawab aja kamu ini" kesal Laras.
"Kan anak umma" Laras mengelus dadanya sabar menghadapi Dhira. Laras berfikir apakah gus Zafar juga seperti ini saat bersamanya sering mengelus dada.
"Abang mana?" Tanya Laras mengalihkan topik pembicaraannya.
Dhira mengedikkan bahunya tidak tau. "Gak tau, gak bareng baliknya" Laras mengerutkan kening bingung.
"Lagi marah sama abang?" Dhira mengangguk.
"Marah kenapa?"
"Gak mau dibahas umma, Dhira mau ganti baju aja udah itu mau kemasjid mau ngaji" Laras mengangguk mengerti.
"Yaudah ayo kendalem, sayang" Dhira tersenyum menggandeng lengan Laras.
"Sayang, umma"
"Sayang Dhira juga"
•••
"Assalamualaikum, Baba" ucap Aarash tergesah masuk keruang tamu ndalem.
"Waalaikumsalam"
"Ba, Adek mana?" Tanya Aarash.
Gus Zafar mengerutkan keningnya bingung. "Adek gak bareng pulangnya sama kamu?" Aarash menggeleng.
"Biasa om, lagi marahan" ujar Arkan.
Laras yang baru sampai diruang tamu ndalem angkat bicara. "Adek kamu lagi ngaji dimasjid, bang" beritau Laras.
Sontak ucapan Laras mengalihkan atensi mereka semua.
"Umma serius kan?" Tanya Aarash memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aarashbia [Hiatus]
Novela Juvenil(SEQUEL ZAFAR) Aarash Abqari Saafir. pemuda tampan berwajah dingin, berperawakan tinggi, mempunyai rahang tegas, dan hafidz Qur'an. Siapa yang tak menyukai laki-laki yang bisa dibilang mendekati sempurna ini. termaksud, Quenca Leona Adeline. peremp...