23. Aarashbia

2.9K 321 32
                                    


~happy reading~


Sepulang dari Mall, Aarash dan Arkan langsung menuju kamar mereka masing-masing. Sedangkan Bia pergi kekamar Dhira.

"Bi, gue mandi dulu ya. Gerah banget rasanya" ucap Dhira yang mendapat anggukan kepala dari Bia.

Setelah kepergian Dhira, Bia duduk dipinggir kasur memikirkan hubungan Adel dan Aarash. Bia rasa, Adel sangat mencintai Aarash. Terlihat dari tatapan Adel saat menatap Aarash.

Begitu juga saat di Mall tadi, Adel terus menerus mencari perhatian Aarash walaupun tidak ditanggapi sama sekali.

"Segitu sukanya Adel sama Aarash?" Tanya Bia pada dirinya sendiri.

"Gue takut kalau Adel ngelakauin apa pun demi dapatin Aarash"

"Apa Aarash suka ya sama Adel" Bia tertunduk lesu memikirkan apa yang seharusnya tidak ia pikirkan.

"Abang gue gak akan pernah suka sama Adel" ucapan Dhira mengalihkan tatapan Bia.

Dhira berjalan mendekat kearah Bia dengan baju tidur yang ia kenakan, memegang pundak Bia. "Lo gak perlu khawatir, Bi. Abang gue udah serius sama lo. Dan berarti Abang gue cuma milih lo untuk nemenin dia sampai tua nanti. Gue tau Abang gue gimana, Abang gue kalau benar-benar suka sama seseorang cukup perempuan itu aja, perempuan lain gak akan Abang gue lihat sama sekali. Dan asal lo tau, lo itu perempuan ketiga yang Abang gue sayang"

"Ketiga?" Tanya Bia memastikan.

Dhira mrngangguk. "Iya, yang pertama Umma, yang kedua jelas gue dong Adek kesayangan. Nah yang ketiga baru Lo Bia"

"Tapi Adel? Apa Aarash gak pernah naruh perasaan sama dia?" Tanya Bia.

Dhira menghela nafas kasar duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan Bia. "Jujur aja, Abang gue pernah naruh perasaan sama Adel. Tapi cuma sekedar naruh perasaan aja loh. Bukan berarti Abang gue cinta sama Adel. Waktu gue tau itu, gue sempat marah sama Abang gue. Karna gue gak mau nantinya dia sakit hati karna perbedaan agama yang dimiliki keduanya. Gue sempat diamin Abang gue, dan ya, dia janji untuk ngilangi perasaannya sama Adel"

"Berhasil?" Dhira mengangguk.

"Berhasil, buktinya sekarang Abang gue mau nikahin lo. Lo gak perlu khawatir atau mikir Abang gue belum selesai sama masa lalunya, dan berpikir Abang gue akan balik suka lagi sama Adel"

"Tapi nyatanya banyak orang yang bilang masa lalu akan selalu jadi pemenangnya. Sedangkan gue cuma orang baru yang hadir dihidup Abang, lo" ucap Bia.

"Karna itu kisah mereka. Kalau kisah lo sama Abang gue, nyatanya orang baru lah yang akan jadi pemenangnya"

"Untuk masalah ini lebih baik lo selesain berdua aja sama Abang gue. Biar lo bisa yakin sama Abang gue" Bia mengangguk sebagai jawaban.

"Besok gue bicarain ini sama Aarash"


•••

"Pagi semua" sapa Dhira yang baru datang keruang makan bersama dengan Bia.

"Pagi, cucu kakek" ucap abi Mansyur.

"Loh, kakek kapan pulangnya. Kok Dhira gak tau"

"Semalam sayang" ujar ummi Nada.

Aarashbia [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang