11. Aarashbia

2.8K 320 19
                                    


~happy reading~

Setelah selesai mengerjakan tugas kelompoknya, Bia hendak izin pamit pulang kepada Dhira. karena hari yang semakin sore takutnya Bia akan dimarahi oleh Kevin lantaran tidak kunjung pulang.

"Dhir, kan sudah selesai tugasnya. Gue izin pulang ya" ucap Bia setelah menyusun bukunya.

"Nanti malam aja pulangnya, udah mau magrib. Gak baik magrib-magrib dijalan" saran Dhira.

"Iya Bia, nanti malam saja pulangnya. Makan malam disini sama Dhira sekalian" ucap seseorang yang baru datang keruang tamu ndalem tak lain adalah gus Zafar.

Bia melihat kesumber suara. "Bia takut ngerepotin om"

"Lo gak ngerepotin, justru gue senang lo disini. Mau ya disini dulu sampai malam" bujuk Dhira penuh harap.

Bia nampak berpikir sebelum menjawab. "Yaudah gue disini dulu aja" ucap Bia membuat Dhira tersenyum bahagia.

"Nah gitu dong"

"Kalau gitu Baba kemasjid dulu, Dek. Nanti nyusul jangan lupa" Dhira mengangguk sebagai jawaban.

"Siap Baba sayang, nanti Dhira nyusul" setelah mendengar ucapan Dhira, gus Zafar pergi menuju masjid karena waktu yang sudah mendekati waktu magrib.

"Ayo siap-siap sholat" ajak Dhira menarik tangan Bia. Namun, ditahan oleh sang empu.

Dhira melihat kearah Bia yang juga melihatnya. "Ayo Bi"

"Tapi gue gak ada bawak baju ganti" cicit Bia pelan merasa tak enak kepada Dhira.

Dhira tersenyum. "Udah ayo, pakai baju gue"

"Maaf ngerepotin lo terus"

"Gak ada yang merasa direpotin, Bi. Ayo kekamar gue" Bia mengangguk mengikuti Dhira dari belakang menuju kamar.

Sesampainya dikamar, Dhira menyuruh Bia untuk memilih bajunya sendiri. Sementara Dhira membersihkan tubuhnya.

Saat pertama kali Bia melihat isi dari lemari pakaian Dhira. Bia merasa iri karena baju yang Dhira kenakan sangatlah tertutup hanya ada gamis, abaya, rok panjang dan juga kaos oblong lengan panjang. Jauh berbeda dengan baju-baju yang ia kenakan. Bia memilih meminjam abaya yang sudah langsung dengan hijab.

"Bi, gue udah selesai" ujar Dhira yang baru keluar dari kamar mandi sudah rapi dengan baju gamis yang melekat ditubuhnya.

Bia mengangguk. "Gue siap-siap dulu" setelah mengatakan itu Bia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Beberapa menit kemudian, Bia keluar dari kamar mandi dengan menggunakan abaya berwarna grey yang melekat ditubuhnya.

"Dhira" panggil Bia mengalihkan tatapan Dhira yang semula lagi membaca buku.

"MasyaAllah lo cantik banget, Bi" puji Dhira.

Bia tersenyum malu mendengar ucapan Dhira. "Lo juga cantik"

"Yaudah ayo kemasjid"

Dhira dan Bia keluar kamar berjalan keluar hendak menuju masjid. Namun, saat berjalan melewati ruang tamu ndalem, Dhira berhenti berjalan lantaran melihat keberadaan Aarash dan Arkan.

Aarash melirik perempuan yang sudah membuat perasaannya tidak karuan. "MasyaAllah, sungguh cantiknya ciptaanmu" batin Aarash melihat Bia mengenakan hijab.

"Lo lama banget sih, nyil" marah Arkan lantaran sudah menunggu lama Dhira.

"Lagian kalian ngapain nungguin gue, biasa juga sudah pergi kemasjid"

Aarashbia [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang