23. Kebenaran yang Terungkap.

747 88 7
                                    

Dulunya, Bella dan Leo merupakam sepasang kekasih, bahkan jauh sebelum gadis bernama Raina datang ke hidup lelaki itu. Selama mengarungi bahtera berdua dengan Raina, tak pernah mereka mendapati duri maupun arus yang deras yang membuat bahtera yang mereka naiki terombang-ambing. Setidaknya sebelum di tahun ke-7 pernikahan, saat putra sulung mereka berusia 6 tahun. Bella kembali datang, memperkenalkan diri sebagai sosok calon istri seorang Leonanda Fachasie, kakak kandung dari Leo sendiri. Dan yang paling membuat Leo tambah terkejut ialah fakta bahwa Raina merupakan sahabat Bella selama berkuliah di Australia. Suatu kebetulan yang entah sebuah kesialan atau keberuntungan bagi Leo dalam waktu yang bersamaan kala itu.

Tak ada yang tahu jika sepasang sejoli itu belum menyelesaikan kisah yang seharusnya telah mencapai di halaman akhir. Siapa sangka jika dua dari mereka kembali membuka lembaran untuk memulai kisah yang baru. Selama 2 tahun cinta terlarang mereka berhasil ditutupi tanpa memperlihatkan bekas yang mampu terlihat oleh masing-masing pasangan mereka. Sampai akhirnya hari itu datang. Bella mengadukan kepada Leo tentang kehamilannya, yang Bella berusaha yakinkan kepada Leo bahwa anak itu adalah darah dagingnya.


"Aku mau menagih janji kamu, mas. Kamu janji akan menyelesaikan hubunganmu sama Raina setelah anak perempuanmu lahir. Aku juga akan secepat mungkin bercerai sama Mas Nanda." Bella menceritakan dengan antusias tentang kehamilannya hari itu, garis senyum di bibirnya tak luntur seolah itu merupakan hari terbaik yang pernah ia dapatkan selama hidup.


"Kenapa kamu yakin kalau itu anakku?"

Lengkungan di bibir Bella lantas turun, menyisakan raut kebingungan di keningnya. "Mas, kamu ngeraguin aku? Usia kandunganku udah 5 minggu, dan Mas Nanda belum pernah nyentuh aku lagi sejak 2 bulan terakhir."

Bella lantas meraih tangan Leo lalu menggenggamnya erat. "Ini saatnya kita mengakhiri yang kita jalani dan memulai lembaran baru untuk hidup bersama. Kamu, aku, dan anak kita akan hidup bahagia bertiga."


Hari itu, Leo mulai merasakan keraguan yang luar biasa. Setelah berkhianat selama 2 tahun, tak pernah ia sekalut ini.

Pria itu lantas melepaskan genggaman Bella pelan-pelan kemudian menatap wajah perempuan itu lamat. "Maaf, Bella. Aku rasa kita harus mengakhiri semuanya di sini. Akuilah kepada suamimu bahwa yang sedang kamu kandung itu adalah anaknya."

"Apa maksud kamu, mas?"

Leo membuang wajahnya pada jendela cafe yang menampakkan suasana hujan yang sangat deras di musim hujan pada bulan januari itu.

"Setelah yang selama ini kita lalui, aku merasa jalan yang kita ambil ini salah, kita harus mengakhirinya sekarang sebelum merusak segala yang kita punya. Bella, aku cinta sama kamu. Tapi ... aku rasa kita sudah tersesat semakin jauh. Akuilah anak itu sebagai anaknya Mas Nanda. Aku gak bisa ninggalin Abi dan Gita."


"Mas, aku bisa jadi ibu kedua buat Abi dan Gita, kita bisa tinggal sebagai keluarga─"

"Lalu bagaimana dengan istriku? Bagaimana dengan anak yang sedang ia kandung?"

"Apa?"

Leo terdiam, lalu mengangguk pelan. Raina ketahuan mengandung lagi saat Gita masih berusia 5 bulan. Usia kandungannya sudah mencapai minggu ke tujuh.







"Maafkan aku."

Hari itu, Bella hanya mampu menatap punggung Leo yang menjauh dengan air mata berurai membasahi pipi.





────






"Kamu bilang Raina bermain api sama Mas Nanda. Kamu serahkan bukti-bukti itu agar aku percaya, kamu merekayasa semua adegan itu hanya supaya aku kembali ke genggamanmu, begitu? Bella?"

REDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang