Hari kembali menyentuh pagi. Matahari juga sudah cukup tinggi. Mengayuh sepeda sejauh 2 kilometer jaraknya dari rumah memang membuat dua kakak beradik itu kewalahan. Gilang dan Biru sama-sama duduk berdampingan di atas kursi taman sambil menikmati ice cream cup vanilla yang sempat mereka pesan beberapa waktu lalu. Suasana taman sangat ramai oleh orang-orang yang melakukan kegiatan olah raga di pagi minggu ini. Pancaran mata Gilang sejak tadi tak henti menatap takjub pada segerombolan anak muda yang tengah bermain basket. Sudah lama ia tidak menikmati suasana seperti ini. Kalau diingat-ingat, terakhir kali Gilang mengunjungi taman ini sekitar setahun yang lalu, saat melakukan busking kecil-kecilan bersama rekan band-nya.
Gilang beranjak dari duduknya, meninggalkan tanya di benak Biru. Anak itu berjalan ke arah penjual ice cream tadi. Kemudian tak lama kembali duduk di samping kakaknya dengan satu cup ice cream strawberry.
"Ehhh, gue bilang tadi cuma satu, 'kan?" cerca Biru. Hanya mengomel, tidak tergerak sedikit pun untuk merebut kembali makanan itu dari tangan sang adik. Ia hanya takut. Bisa saja hawa dingin dari ice cream membuat Gilang sakit kepala, bahkan mimisan. Namun, jika dipikirkan lagi, bisa saja sasana hati adiknya memburuk jika ia marahi.
Gilang tersenyum canggung, "katanya tadi boleh jajan ice cream." Anak itu berucap sambil tertawa kecil. Lalu memasukkan satu sendok ice cream ke dalam mulutnya. Yang mana kalimat yang ia lontarkan barusan terdengar sangat menyebalkan di telinga Biru.
"Ya, gak semuanya juga lo borong, anjir. Ntar mimisan gimana?"
"Ya tinggal dilap," jawab anak itu santai. Lanjut menyantap ice cream sambil menonton permainan basket yang masih berlangsung.
"Bisa aja lo ngejawabnya." Biru menyentil lutut Gilang gemas. Mau marah juga tidak tega. Jadi, yang Biru lakukan selanjutnya hanyalah ikut menonton permainan.
Beberapa kali terlihat masing-masing tim saling mencetak score. Suara sorakan dan tawa mereka juga turut bergema memecah keramaian. Gilang pun ikut tertawa. Entah apa yang anak itu tertawakan. Biru bahkan tidak menemukan ada yang lucu dari permainan tadi.
"Bang, tau gak? Gue ada cerita lucu." Gilang tiba-tiba berseru sambil masih menyendoki ice cream-nya.
"Apaan, tuh?" jawab Biru, ikut antusias dengan cerita sang adik.
Gilang cepat-cepat menghabiskan ice cream itu sebelum mulai menceritakan suatu peristiwa tentang ice cream dan bola basket di masa lalu.
"Jadi, waktu itu si Yati lagi latihan basket. Gue sama Jaka mutusin buat bolos karena di kelas juga lagi jamkos. Kita makan ke kantin."
Gilang menjeda kalimatnya untuk menyendok ice cream-nya ke dalam mulut.
"Terus-terus?" tanya Biru penasaran.
"Kita makan bakso di kantin. Terus gak lama si Sena juga ikut, padahal di kelasnya lagi ada guru."
"Lah, bisa bandel juga tuh anak?"
Gilang mengangguk, "terus ikut join bareng kita. Ya namanya nongkrong ya pasti ngobrol, 'kan? Nah si Sena ini makan ice cream cup kayak gini, tapi cup-nya lebih kecil." Gilang menunjukkan cup yang ia pegang sebagai contoh. "Terus pas lagi asik ngobrol tiba-tiba guru yang ngajar di kelas Sena ini datang. Kita langsung ngibrit kabur. Tapi si Jaka masih sempet-sempetnya geser kotak sambel ke arah cup ice cream-nya."
Biru yang sudah tau ujung dari cerita Gilang lantas tertawa lepas. Padahal adik ya belum selesai cerita.
Gilang turut tertawa, lalu melanjutkan ceritanya yang sempat terpotong. "Lo tau kotak sambel yang buat makan bakso itu kan bang? Di situ pasti ada sendok kecil buat nyendok cabenya. Nah, si Sena ternyata salah bawa. Pas lari ke kelas ternyata dia malah megang kotak sambel, ice cream-nya ketinggalan. Pas pulang sekolah dia misuhin gue samasi Jaka. Katanya dia pas nyampe di kelas mau nyendok ice cream-nya malah kepedesan. Gara-gara itu dia dihukum bersihin toilet sendirian, karena ketahuan bawa makanan ke kelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
REDAM
Teen Fiction"Kalau sebaik-baik takdir adalah kehidupan, dan sebaik-baik tujuan adalah mati di usia muda. Maka aku akan memilih opsi kedua." [ON GOING] Warn! Kekerasan, blood, bullying, depression, suicide! Child abuse! #1 choibeomgyu #1 tomorrowxtogether