Salah Cinta?

162 7 0
                                    

J.a.t.u.h c.i.n.t.a.

Semuanya salah cinta.

Apa benar semuanya salah cinta?

Jatuh cinta itu tidak salah, karena normal sekali kita sebagai manusia tertarik pada lawan jenis. Sudah fitrahnya, kan? Sudah balig dan sudah ada perasaan yang berbeda terhadap lawan jenis. Bahkan kita harus bersyukur masih menyukai lawan jenis. Betapa penting hal tersebut di zaman sekarang. Normal.

Dan, oh ya ampun, jangan selalu mengkambinghitamkan cinta, karena salah satu sebab kita ada di sini karena cinta.

Jadi berhentilah menyalahkan cinta atas luka yang ada, karena cinta tidak salah, yang salah adalah cara kita menanggapi dan mengaplikasikan cinta tersebut.

Bagaimana bisa cinta yang awalnya terasa sangat menyenangkan itu mendadak ingin dilupakan?

Bagaimana cinta itu diaplikasikan sampai membuahkan rasa sakit?

1. Pacaran

Iya, iya, kamu pasti ingin mengataiku sebagai, "Polisi haram" or "Polisi moral" karena merasa akan diceramahi tentang hukum pacaran dalam Islam yang berarti mendekati zina, tapi aku hanya ingin memberitahukan kenyataannya, saudaraku, bahwa musibah yang tengah melandamu mungkin saja adalah anugerah. Karena membuatmu berhenti dari pacaran, membuatmu lebih dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan lebih banyak berdoa. Menyadari bahwa seseorang yang pernah membuat perasaanmu begitu menggelora adalah orang yang sama yang dapat menyakitimu. Entah memutuskanmu secara sepihak, mengkhianatimu, menjatuhkan nama baikmu, dll.

Siapapun di dunia ini yang ada di sekitarmu yang teramat kamu cintai dan mereka pun mencintaimu, tetap saja berpotensi menyakitimu, agar kamu sadar bahwa tak ada yang paling mencintaimu melebihi Allah 'Azza wa Jalla.

Jadi bagaimana bisa cinta kepada seseorang dapat membuat kita justru melanggar perintah-Nya?

Bagaimana bisa kita mencintai seseorang dan malah mengaplikasikan cinta itu dengan melanggar perintah dari pemberi cinta itu sendiri?

Berpacaran berarti siap tersakiti, karena tak ada kepastian dari hubungan yang hanya dimulai dengan ucapan yang miskin komitmen.

Berpacaran berarti siap berinvestasi dan siap rugi kapanpun. Investasi waktu, tenaga, biaya, bahkan tubuh dan masa depan, wal iyadzubillah, tapi itu semua dapat berakhir kapanpun.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Isra' : 32)

Allah 'Azza wa Jalla tidak menyuruh dengan perkataan, "Jangan melakukan", tapi Dia mengatakan, "Jangan mendekati". Artinya, mendekati saja tidak boleh, menunjukan betapa buruknya sesuatu yang Allah Subhanahu wa Ta'ala menjaga kita dari hal tersebut. Ya, zina. Saking Allah Subhanahu wa Ta'ala ingin menjaga kita, segala sarana yang mendekatkan kita pada hal tersebut pun dilarang. Karena apa? Karena Allah Ta'ala menyayangi kita.

Dilansir dari liputan6.com, penelitian yang dilakukan oleh Reckitt Benckiser Indonesia lewat mereka alat kontrasepsi Durex terhadap 500 remaja di lima kota besar di Indonesia menemukan, 33 persen remaja pernah melakukan hubungan seks penetrasi. Dari hasil tersebut, 58 persennya melakukan penetrasi di usia 18 sampai 20 tahun. Selain itu, para peserta survei ini adalah mereka yang belum menikah.

Dilansir dari solopos.com, berdasarkan hasil penelitian Guttmacher Institute, diperkirakan terjadi dua juta aborsi di Indonesia setiap tahun. Hal ini disebabkan banyaknya wanita yang mengalami kehamilan tidak direncanakan sehingga memilih aborsi.

Kemudian hari ini, ada yang merana dan merasa sakit berhari-hari karena ditinggal pujaan hati, diputuskan secara sepihak atau dikhianati begitu saja. Tidak apa. Obat itu memang pahit, tapi dia baik untuk sakit yang diderita. Sama halnya, kenyataan mungkin menyakitkan, tapi dia baik untuk dirimu dan menyelamatkanmu atas izin Allah Ta'ala.

100% Move On (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang