Bagaimana awal mulanya kalian bertemu?
Bagaimana awal mulanya kamu jatuh hati padanya?
Apa yang terjadi setelahnya?
Mungkin saja pernah menikah kemudian bercerai.
Mungkin saja pernah berpacaran beberapa lama.
Mungkin saja pernah begitu dekat tapi dia malah jadian dengan yang lain.
Lebih parahnya, begitu dekat sampai merasakan bahwa sudah saling menyukai satu sama lain kemudian sosoknya hilang tiba-tiba. Pergi tanpa alasan. Sesuatu yang diharapkan dimulai akhirnya tak pernah dimulai sama sekali.
Mungkin juga hanya kamu yang mengagumi sosoknya dan dia tak pernah mengetahuinya. Tak pernah. Alhasil bahagia dan patah sendirian.
Namun, apa kamu pernah menerka alasan kenapa dia pergi?
Aku bisa menebak, kamu pasti menyalahkan dirimu atas keadaan ini. Setiap hari kamu melakukannya. Kamu merasa tak cukup rupawan, tak cukup memiliki kelebihan untuk bersanding dengannya, tak cukup baik atau kamu menyalahkan sikapmu yang salah saat itu. Kamu mungkin melakukan kesalahan yang terlampau besar saat itu dan tak dapat diterima olehnya.
Well, bisa jadi memang salahmu. Tapi, kamu cuma manusia biasa yang ada kelebihan dan kekurangan. Pada bab perjalanan tertentu dalam hidupmu mungkin membuat kesalahan. Wajar saja. Jika dia pergi karena kesalahanmu, maka tugasmu bukan menyalahkan dirimu terus menerus, tapi memperbaiki dirimu. Karena kamu berhak menjadi sosok yang lebih baik. Bukan karena dia. Sekali lagi, bukan karena dia, tapi karena dirimu sendiri. Karena kamu mencintai dirimu sendiri. Lebih tinggi dari itu adalah karena Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kamu ingin menjadi lebih baik di hadapan-Nya, ketimbang mengejar standar baik milik manusia yang terlampau sulit dan berbeda-beda standarnya.
Jadi kenapa dia pergi?
1. Dia Memang Ingin Pergi
Dia memang ingin pergi. Sesimpel itu.
Entah pergi untuk dirinya sendiri atau pergi karena telah menemukan yang lebih baik. Intinya, dia memang ingin pergi. Seseorang yang ingin bersamamu akan menemukan sejuta alasan untuk bersamamu, untuk menghalalkanmu dalam ikatan pernikahan, untuk bisa bersikap toleransi pada setiap kekuranganmu, tapi seseorang yang ingin pergi akan menemukan alasannya sendiri.
Sebanyak apa pun kelebihanmu, seluas apa pun sabarmu, sekuat apa pun pengorbananmu, dia akan pergi bahkan dengan alasan kecil sekalipun. Karena dia memang ingin dan kamu tak cukup berharga melebihi keinginannya.
Kita tidak bisa mengendalikan hati manusia. Hati kita sendiri pun tak dapat kita kuasai apalagi hati orang lain.
Jadi saranku, sudahlah, berhentilah berdiri di belakangnya sambil terus menunggu dia berbalik ke arahmu. Kamu tidak semalang itu, kan?
Ingat, kamu berharga.
2. Kamu Membuat Kesalahan yang Besar
Mungkin saja dia selama ini sabar terhadapmu. Semua keburukanmu, semua amarahmu yang salah tempat, semua kekurangan-kekuranganmu selalu sabar dia terima sampai pada satu titik, dia merasa sudah cukup dan sudah sampai pada batasnya, maka dengan berat hati dia merelakanmu dan pergi darimu.
Semua tentangmu sudah tidak dia pedulikan lagi. Karena menurutnya, kamu itu toxic baginya.
Well, seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, kamu manusia biasa dan selalu berproses. Takdir bertemu dengannya sampai berpisah dengannya itu bukan kebetulan, dan memiliki suatu alasan yang mungkin saja agar menyadarkanmu, bahwa kamu harus berubah. Ya, kamu harus berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
100% Move On (TAMAT)
Spiritual📖Non-Fiksi Part Lengkap Telah merelakan si dia tapi rindu masih membayangi. Telah menerima keadaan bahwa tak bersama lagi tapi masih ada tangis. Telah memutuskan untuk tak saling peduli tapi masih sibuk stalking. Telah mengingat jutaan keburukanny...