Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan, "Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil (buruk)." (Al Jawabul Kaafi hal 156, Darul Marifah, cetakan pertama, Asy-Syamilah)
Sebuah pilihan yang tidak dapat ditolak. Jika seseorang sedang sibuk dengan hal yang baik, pasti tidak akan melakukan hal yang buruk. Begitupun sebaliknya, jika tidak sedang melakukan hal yang baik, pasti sedang tenggelam dalam hal yang buruk.
Oleh karenanya, salah satu nasehat penting bagi siapapun dari kita yang ingin mulai memperbaiki dirinya, memperbaiki keadaannya, berdamai dengan permasalahan hidupnya, maka penjagaan terhadap waktu harus menjadi fokus utama.
Coba kamu merenung sebentar, jika kamu sibuk dengan studi, belajar, bekerja atau melakukan serangkaian kesibukan, apakah kamu masih terganggu dengan bayang-bayang si dia? Tentu tidak. Bayang-bayang tentangnya mungkin masih sempat melintas, tapi tidak separah biasanya. Bahkan bisa jadi tidak memikirkannya sama sekali.
Tidak akan sibuk stalking medsosnya atau mencoba mencari tahu kabarnya apalagi membicarakan maupun merindukannya. Karena fenomena mengingatnya, stalking medsosnya, mencari tahu kabarnya, merana merindukannya yang berdampak pada susah move on, hanya terjadi kalau kamu g-a-b-u-t. Sorry to say, aku harus memberitahukan kenyataannya.
Bertekad untuk move on tidak serta merta membuatmu lupa, tapi kamu bisa mengalihkan pikiran dan kesibukanmu. Karena jika tidak, semakin banyak kamu membuang-buang waktumu, maka semakin kamu terjebak dalam siklus tentangnya, semakin jauh pula harapanmu untuk move on.
Dia sudah melangkah jauh mengejar tujuannya, kamu masih terluka di tempat.
Jadi nasehat terbaik adalah jagalah waktumu dengan menyibukkan dirimu pada hal-hal yang bermanfaat.
Jangan membuang waktu dan tenagamu untuk seseorang yang tidak menginginkanmu.
Maksudku, oh ya ampun, kamu yang istimewa ini tidak akan hanya di titik ini, kan? Ada banyak hal, tujuan, impian yang harus dicapai dan dilakukan. Apakah dia dengan segala tentangnya akan menjadi penghambat? Kamu yang menentukannya.
Semakin baik kamu menjaga waktumu, semakin kamu melangkah ke arah penyembuhan. Memang tidak otomatis kamu akan move on, tapi pola hidup yang tepat akan membuatmu mengabaikannya, terbiasa tanpanya sampai move on dengan sendirinya.
Bagaimana membentuk pola hidup yang tepat? Tentu saja melalui penjagaan waktu.
"Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhari)
Ingat rumus berikut: Anak muda + energi prima + waktu luang yang banyak tanpa dimanfaatkan = hancur. Hanya akan berdampak pada hal-hal negatif.
Jadi mari perbaiki caramu dalam menggunakan waktu melalui cara-cara berikut:
1. Siapkan buku agenda khusus
2. Sebelum tidur malam, tulislah semua kegiatan bermanfaat yang akan kamu lakukan keesokan harinya menggunakan skala prioritas, dari yang penting dan mendesak, penting dan tidak mendesak sampai yang setengah penting dengan pembagian alokasi waktu yang tepat
3. Paksa diri dan konsisten untuk melakukannya minimal selama 21 hari atau bahkan rata-rata 66 hari
4. Nikmatilah menjadi orang yang disiplin dan menghargai waktu dengan menjadikannya sebagai kebiasaan hidup
Terbiasa mengisi pikiranmu dengan hal-hal penting akan menyingkirkan yang tidak penting.
Terbiasa mengejar sesuatu yang bermanfaat akan mengusir yang tidak bermanfaat.
Terbiasa mengurusi hal-hal yang prioritas akan membuatmu tak lagi merana pada hal-hal tak jelas.
Percayalah, waktumu itu berharga dan tak boleh terbuang pada hal-hal yang menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
100% Move On (TAMAT)
Espiritual📖Non-Fiksi Part Lengkap Telah merelakan si dia tapi rindu masih membayangi. Telah menerima keadaan bahwa tak bersama lagi tapi masih ada tangis. Telah memutuskan untuk tak saling peduli tapi masih sibuk stalking. Telah mengingat jutaan keburukanny...