Penyakit Itu Bernama ...

41 2 0
                                    

Lho, kenapa bahas penyakit lagi?

Aku tahu, kamu sudah sangat penasaran dengan cara untuk move on, tapi aku ingin membahas satu hal lagi mengenai sebuah penyakit yang tengah menjangkitimu agar kamu sadar, apa yang sebenarnya sedang kamu hadapi dan kenapa proses untuk sembuh ini menjadi begitu penting. Bukan sekadar tahu semata.

Sekali lagi, aku ingin kamu memandang proses menyembuhkan diri ini adalah sesuatu yang penting untukmu. Karena penyakit ini bukan penyakit fisik, tapi penyakit ini bisa menjadi salah satu alasan seseorang sakit secara fisik.

Layaknya proses penyembuhan, kita tentu harus tahu, apa sakitnya, kan?

Penyakit ini bernama, al isyq (penyakit cinta).

Terdengar asing, tapi percayalah, penyakit hati inilah yang sedang kamu hadapi.

Apa itu al isyq?

Dikutip dari muslim.or.id, makna al isyq dalam Al Qamus Al Muhith :

"Kekaguman seorang pecinta pada orang yang dicintainya, atau terlalu berlebihan dalam mencinta, terkadang (kekaguman itu) pada kehormatan atau pada kemolekan, atau menjadi buta terhadap aib-aibnya, atau timbulnya kegelisahan yang timbul dalam jiwanya yang memenuhi pikirannya dengan gambaran-gambaran indah (tentang yang dicintainya).

"Singkat kata, al isyq adalah mabuk asmara; kasmaran; kesengsem (dalam bahasa Jawa). al isyq adalah penyakit, bahkan penyakit yang berbahaya. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, Ini (al isyq) adalah salah satu penyakit hati, penyakit ini berbeda dengan penyakit pada umumnya dari segi dzat, sebab dan obatnya. Jika penyakit ini sudah menjangkiti dan masuk di hati, sulit mencari obatnya dari para tabib dan sakitnya terasa berat bagi orang yang terjangkiti." (At Thibbun Nabawi, 199)

Orang yang terjangkiti al isyq, selalu membayangkan pujaan hatinya alias susah move on. Tak peduli jika itu merupakan zina hati.

Saking berbahayanya penyakit ini, akan membuat pelakunya melakukan hal-hal tercela bahkan cenderung memalukan, keluar dari identitas dirinya demi pujaan hati, melakukan semuanya demi si dia. Ibadahnya pun teringat dia bahkan bisa jadi demi si dia.

Ada pepatah bahwa cinta itu buta, maka sangat sesuai dengan hal ini. Karena orang yang menderita al isyq akan menerjang perbuatan apa pun, bahkan jika itu perbuatan buruk lagi haram sekalipun demi orang yang dicintainya. Dia menjadi buta terhadap keburukan orang yang dicintainya, dan lupa dengan semua nilai dan prinsip yang dipegangnya dalam hidup. Sebaik apa pun didikan keluarganya dan setinggi apa pun ilmunya, jika sudah terjangkiti penyakit ini, semuanya diterjang.

Oleh karenanya, ketika keduanya tak dapat bersama, banyak yang memilih bunuh diri tanpa pertimbangan ataupun menerjang sesuatu yang negatif. Karena penyakit ini menjangkiti hati, pusat dari baiknya diri. Orang lain heran dengan tindakan impulsifnya, tapi itulah faktanya.

Bukankah Qais menjadi gila saat Laila dipersunting pria lain?

Bukankah istri dari Al-Aziz gubernur Mesir mengajak Nabi Yusuf 'alaihissalam berzina?

Bukankah banyak wanita rela menyerahkan kesuciannya dengan alasan cinta dan takut kehilangan?

Bukankah banyak pria rela melakukan korupsi dan tindakan kejahatan lainnya dengan alasan ingin membahagiakan wanita yang dicintainya?

Bukankah ada pria ataupun wanita yang tak ingin menikah seumur hidupnya seusai lawan jenis yang disukainya menikah dengan yang lain?

Bukankah banyak pasangan suami istri yang bercerai lantaran mengetahui pasangannya belum selesai dengan masa lalunya bahkan berselingkuh dengan mantannya?

Semua orang memiliki levelnya masing-masing. Apa yang sudah kamu terjang selama terjangkiti penyakit ini? Kamu yang dapat menjawabnya sendiri.

"Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati." (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)

Apa yang terletak di hati kita sangat menentukan baik dan buruknya diri kita, cara kita berpikir, dan pusat dari tindakan-tindakan kita. Apabila hati itu sakit, maka itu mempengaruhi kita secara keseluruhan.

Saat ini kamu tengah berusaha menyembuhkan diri, dan itu adalah motivasi yang baik. Karena kamu menyadari bahwa bukan sekadar karena kalian tak dapat bersama, tapi karena kamu memang harus sembuh. Mengingat kalian sesungguhnya bukan siapa-siapa dan belum bahkan mungkin saja tidak akan menjadi siapa-siapa, maka move on adalah pilihan yang tepat untukmu.

Jika kamu tidak move on, kamu akan berputar pada fase yang sama dan itu sangat sulit untuk mengendalikan diri maupun untuk dapat berbahagia. Baik saat sendiri maupun saat telah menemukan pasangan halal. Karena apa yang ada di hatimu belum selesai.

Jadi, mari selesaikan.

Mari sembuh!

Semangat sembuh!

100% Move On (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang