Jurus 04 : Memahami Takdir

29 2 0
                                    

"Allah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR. Muslim no. 2653)

Pertemuan dan perpisahan dengannya itu adalah bagian dari takdirmu. Mau kamu menyesali pertemuan dengannya, mencela waktu dan keadaan, sejatinya itu semua memang ditakdirkan untuk terjadi.

Salah satu keimanan yang perlu kita tanamkan adalah iman kepada takdir, baik itu takdir baik maupun takdir buruk. Tapi, semua takdir dalam pandangan Allah Subhanahu wa Ta'ala itu baik, karena pasti mengandung kebaikan meskipun awalnya dalam pandangan kita itu buruk. Sungguh, Allah Ta'ala itu tidak akan mendzalimi hamba-Nya.

Jadi berhentilah mempertanyakan 'kenapa' dan mengatakan 'seandainya' yang membuka peluang setan membuatmu lebih bersedih, karena seiring berjalannya waktu, Allah Ta'ala pasti menjawabnya melalui hikmah yang dapat kamu pahami.

Hari ini memang terasa sakit, tapi suatu hari nanti, kamu akan sembuh dan paham bahkan bersyukur karena perpisahan ini terjadi.

Percayalah, apa pun hal terbaik untukmu tidak akan Allah 'Azza wa Jalla biarkan pergi kecuali akan diganti dengan yang lebih baik.

"Sesungguhnya sesuatu yang telah Allah tentukan untuk menjadi milikmu, akan tetap menjadi milikmu sekalipun sesuatu itu terlepas dari tanganmu untuk sementara waktu. Begitupula sebaliknya, sesuatu yang tidak Allah tentukan untuk menjadi milikmu, kelak kan terlepas dari tanganmu, sekalipun kau menggenggamnya erat sepanjang waktu." (Tulisan Ustadz Boris Tanesia hafidzahullah)

Kalimat yang sering kita dengar, yaitu jodoh tidak akan kemana, jodoh pasti bertemu, itu memang benar adanya.

Ada yang susah mencari di luar pulau, padahal jodohnya tetangga sendiri.

Menghabiskan bertahun-tahun pacaran dengan pasangan impian, tapi kemudian datang sebagai tamu undangan yang tak berakhir di pelaminan alias menjaga jodoh orang.

Memendam perasaan cinta diam-diam dan selalu berdoa agar bersatu dengannya, menjadi pengagum rahasianya, yakin akan bersamanya, padahal ujung-ujungnya bersama dengan yang selama ini diragukan.

Hidupmu dan hidupku alias hidup kita ini sudah ada pengaturnya. Jika kamu berusaha memahami hal ini dan ridha pada semua ketentuan Allah 'Azza wa Jalla terkait takdir hidupmu, meskipun itu adalah sesuatu yang tidak nyaman untukmu, tapi berusaha kamu terima, berusaha kamu syukuri, berusaha sabar terhadap hal tersebut, maka dengan seizin-Nya, semuanya akan lebih mudah dilalui. Dengan memahami takdir, hidup memang tidak selalu bahagia setiap saat, tapi semua kesedihan itu sesungguhnya bermakna.

Kamu akan stress dan depresi ketika kamu mengurusi apa yang bukan menjadi bagianmu.

Protes, mempertanyakan kenapa semuanya begini dan begitu, padahal itu semua tidak dalam kendalimu. Bahkan sedetik kemudian kamu akan tertawa atau menangis pun kamu tidak tahu, lantas mengapa seakan mendikte Tuhan terkait apa yang terbaik untukmu? Ingatlah, terbaik menurutmu belum tentu terbaik dalam pandangan-Nya.

Fokuslah pada apa yang masih dapat kamu kendalikan, yaitu usaha. Jika kamu siap menikah, maka berusahalah mencari pasangan hidup. Jika belum siap, maka berusahalah menjaga dirimu. Hasil dari semua perjuangan dan usahamu akan seperti apa, itu menjadi urusan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bukan urusanmu dan urusanku, karena itu di luar kendali kita. Maka, hal-hal yang di luar dari kendalimu, serahkan saja sepenuhnya pada-Nya. Bahkan dalam proses move on pun kamu hanya dapat berusaha, entah akan seperti apa kedepannya, Allah Ta'ala yang menentukan. Tidak semua hal bisa kamu kendalikan, tapi semua hal dikendalikan oleh-Nya.

Percayalah, jika kamu bisa memahami takdir ini dengan baik, maka kamu akan tumbuh lebih baik. Peristiwa ini memang ditakdirkan untukmu untuk mendewasakanmu, karena terkadang yang mampir itu tidak untuk menetap, tapi hanya sebagai ujian untuk mendewasakanmu.

Ya, dia mungkin rupawan, pintar, prestasinya cemerlang, senyumnya menawan, dan semua hal pada dirinya sungguh membuatmu terpikat. Merasa tak ada lagi yang seperti dia, dan kamu merasa sesak jika semuanya harus berakhir sampai di sini, bahkan jika nantinya kalian tak ditakdirkan bersama.

Akankah ada yang seperti dia? Pikirmu bertanya-tanya.

Namun, aku hanya ingin mengatakan, layaknya sepatu, pakailah yang sesuai ukuranmu. Jika kamu memaksa memakai yang tak sesuai ukuran, maka jalannmu akan terasa tak nyaman. Begitupula hidupmu. Dia mungkin terbaik, tapi tidak akan baik untuk bersamamu.

"Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah : 216)

100% Move On (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang