MOVE ON!
Tekadmu kuat sekali dan tak ingin goyah kali ini. Aku turut bahagia kamu memilih bangkit, tapi sebelum terlalu jauh, mari kita samakan persepsi kita terlebih dahulu mengenai move on.
Move on berasal dari bahasa Inggris yang bisa diartikan, pindah. Dalam percintaan, move on memiliki arti yang berbeda.
Banyak orang salah mengartikan move on, mereka berpikir move on berarti pergi jauh dari pujaan hati, tidak menghubungi pujaan hati lagi, menerima cinta yang lain ataupun menemukan cinta yang lain, tak sibuk stalking si dia lagi, melupakan pujaan hati, tidak berpikir lagi tentang pujaan hati, dan semacamnya.
Jika hal di atas tidak tercapai, maka mereka berpikir mereka telah gagal dalam move on, padahal move on memiliki arti dan kriteria yang berbeda.
Dilansir dari merdeka.com yang mengutip marriage.com, arti kata move on dalam percintaan adalah menjalani rutinitas hidup normal dengan cara yang sehat.
Ada dua poin yang perlu diperhatikan, yaitu hidup dengan normal dan dengan cara yang sehat. Kamu melakukan dan menjalani maupun memandang semua hal dengan cara yang normal. Semuanya sudah normal dan biasa saja. Barang-barang dan keadaan mungkin ada yang mengingatkanmu padanya, tapi biasa saja. Tidak ada lagi rasa sakit.
Kamu pun tidak lagi melampiaskan semua rasa sakitmu pada menangis setiap hari, tak mau makan, melamun dan menyiksa dirimu sendiri, merutuki takdir, bertindak kasar pada semua orang, tidur dalam jangka waktu yang lama, tak mau lagi melakukan kegiatan positif, minum-minuman keras, buru-buru mencari pengganti tanpa pertimbangan, melakukan pergaulan bebas, dan sejumlah kenakalan lainnya yang merugikan dirimu sendiri.
Melepaskan dan move on itu dua hal yang berbeda. Oke, semua orang bisa sampai pada tahap melepaskan dengan menggunakan alasan-alasan tertentu, tapi untuk bisa move on itu yang sulit. Misalnya, aku mengambil contoh kasus yang umum terjadi dalam pacaran walaupun aku tidak mendukung pacaran. Dua orang bisa saling melepaskan dan memilih pisah karena salah satunya tak ingin LDR. Tapi, belum tentu salah satunya atau keduanya bisa move on. Meskipun seseorang itu tidak ada lagi dalam kesehariannya, bukan berarti tak mengganggu hidupnya melalui ingatan, kenangan, dan harapan.
Jadi, sebenarnya apa kriteria seseorang dikatakan move on?
Dari berbagai sumber, beberapa kriteria move on adalah sebagai berikut:
1. Bisa Menerima
Kamu bisa menerima dan sadar bahwa keadaan ini memang nyata.
Kamu bisa menerima bahwa kalian berdua sudah tidak bersama.
Kamu sudah memutuskan untuk pergi dari hidupnya, dan kamu sudah melepaskannya dari hidupmu.
Kamu sadar bahwa hidupmu harus terus berjalan dan kamu menerima serta beradaptasi dengan keadaan ini dan dengan apa yang tersisa.
Kamu sadar hal-hal yang membuat gagal atau alasan-alasan kenapa kalian memang tidak seharusnya melanjutkan semuanya. Kamu sudah dapat berpikir lebih logis.
Menerima juga berarti kamu mungkin salah selama ini, dan mengakui kesalahan-kesalahanmu. Bukan hanya pada dia, tapi juga pada dirimu dan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kamu tidak lagi berusaha menyangkal dan mencari-cari siapa yang bisa disalahkan. Bahkan kamu bersedia untuk meminta maaf.
Kalaupun dia yang salah, kamu sudah merasa tak terganggu lagi. Karena dalam hubungan itu, kalian berdua sepenuhnya terlibat, baik secara langsung maupun tak langsung. Jadi kamu menyadari apa andilmu yang membuat kesalahan itu ada. Tapi, kamu sudah tidak lagi mengutuk dirimu sendiri. Kamu menerima bahwa kamu hanya manusia biasa dan bisa salah serta belajar dari setiap kesalahan untuk menjadi lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
100% Move On (TAMAT)
Spiritual📖Non-Fiksi Part Lengkap Telah merelakan si dia tapi rindu masih membayangi. Telah menerima keadaan bahwa tak bersama lagi tapi masih ada tangis. Telah memutuskan untuk tak saling peduli tapi masih sibuk stalking. Telah mengingat jutaan keburukanny...