Lisa baru saja selesai membersihkan tubuhnya dan keluar dari bilik toilet yang berada didalam suite room di Hotel itu. Jungkook sudah mempersiapkan segala kebutuhan mereka selama seminggu ini dibantu oleh Kevin. Jadi jika Lisa butuh apa-apa, Jungkook tidak perlu khawatir jika wanita itu keluar dari kamar untuk membelinya.
Ruangan ini memiliki banyak fasilitas lengkap, seperti ruang gym, ruang game, ruang membaca, bahkan ada minibar dan dapur kecil. Ada lebih dari sepuluh kamar VVIP di Hotel ini, dan hanya ada lima suite room yang akan disewa oleh beberapa orang-orang yang memang ingin menikmati fasilitas lebih lengkap dan salah satunya sudah Jungkook sewa walau ia yang memiliki hotel ini.
Lantai kedua juga ada pusat perbelanjaan dan restaurant. Jadi pengunjung tidak perlu repot-repot pergi dari hotel untuk membeli sesuatu yang dibutuhkan. Pelayanan pada hotel ini juga sangat ramah dan cekatan. Tidak salah jika hotel ini selalu ramai yang ingin menyewa dan selalu mendapat rating bintang lima.
Wanita itu membuang napas kala mengingat jika ia belum membereskan pakaiannya yang masih berada didalam koper. Sebelumnya ada seorang housekeeping datang dan menawarkan diri untuk membantu Lisa merapikan pakaiannya, namun Lisa menolak karena merasa tidak enak hati, karena ia juga bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Lisa kemudian mengeratkan simpul tali bathrobe yang ia kenakan. Melangkah kearah kamar untuk mengambil pakaian untuk ia kenakan hari ini didalam koper.
Wanita itu sedikit membungkuk, membuka resleting koper yang berada diatas tempat tidur dan memilah-milah pakaiannya. Ia menarik dress berwarna fuschia dan dalaman berupa bra dan underpants berwarna hitam. Ketika ia hendak merapikan pakaiannya yang berada didalam koper, ia terjingkrat karena sepasang tangan tiba-tiba memeluk perutnya dari belakang.
Suara geraman rendah milik seorang pria ia dengar. Serta, hembusan napas hangat menerpa tengkuknya hingga berhasil membuat bulu kuduknya berdiri. Lisa memejam, tangannya menggenggam erat pakaiannya saat pria dibelakangnya semakin menjadi dengan membubuhkan hisapan dan jilatan basah disana.
"Oppa~" Lisa melirih, wanita itu melepaskan lengan Jungkook dari perutnya.
"Sstt.. i wan eat you."
Lisa menggeleng, ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang berbau atas-bawah karena Lisa ingin melakukan sesuatu yang lebih penting daripada itu. Lisa ingin menikmati masa liburan ini dengan tenang, ini adalah liburan yang ia tunggu-tunggu setelah bertahun-tahun terkurung didalam kerajaan milik Jeon Jungkook. Entah setelah ini mungkin ia akan kembali terbelenggu didalam istana itu dengan rasa bosan yang mendampingi.
Jungkook yang kelewat kesal segera membalik tubuh Lisa. Alisnya bertaut hampir menyatu, rahangnya mengetat dan wajahnya sudah memerah. Lisa dapat merasakan bagaimana perasaan pria itu saat ini.
"Why? You reject me?"
Lisa mengangguk, namun pada detik berikutnya ia malah menggeleng. Maksud Lisa itu, ia memang menolak untuk melakukan itu dengan Jungkook, tapi ia juga menggeleng karena takut salah dan malah membuat Jungkook marah nanti.
"Huh?" Dahi Jungkook membentuk lipatan, Lisa semakin gugup karena pria itu malah mendaratkan tangannya pada bokongnya yang dibaluti bathrobe.
"Engg.." Lisa mengerjap, ia tertawa kering kemudian mendorong dada Jungkook. "Aku harus berpakaian, Oppa."
"Lisa!"
"Oppa~ nanti saja, ya? Aku harus memeriksa keadaan Jeynsa dan Jekyong setelah ini."
Jungkook mendengkus, pada akhirnya ia melepaskan Lisa dengan satu syarat yang memalukan bagi Lisa. Wanita itu harus mengenakan pakaian dihadapan Jungkook tanpa penolakan. Dan Lisa tidak akan bisa menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MPH SEASON 2
General Fiction[M] "Just need to obey, then your life will be free from punishment."