Kini jarum pendek jam dinding telah menunjuk angka satu yang artinya hari sudah sudah melewati tengah malam. Namun agaknya, Jungkook belum bisa memejamkan mata dan mengistirahatkan pikirannya karena masalah pekerjaan yang harus ia tuntaskan.
Pria itu duduk dikursi kebesarannya. Ia tengah berada diruang kerjanya sendirian. Sebelumnya, ia sudah sempat terbaring dengan Lisa diranjang. Sudah saling memeluk dan memejamkan mata, namun saat tahu Lisa sudah tenggelam kealam mimpi, Jungkook segera terbangun untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Jungkook melepas kaca mata yang sedaritadi bertengger dipangkal hidungnya. Menyenderkan punggung kokohnya pada sandaran kursi, kemudian menghembuskan napasnya dengan kasar. Matanya menatap langit-langit ruangan dengan nanar, rasanya begitu lelah namun Lisanya sudah ada disini dan setidaknya itu sudah berhasil membuatnya tenang.
Artikel yang tersebar beberapa jam yang lalu sudah Jungkook tangani dibantu oleh Kevin. Dan Jungkook juga sudah tahu siapa dalang dibalik itu semua. Cha Eunsok, pria tua bangka yang selalu ingin menghancurkan perusahaannya sejak Jungkook masih melajang. Mereka memang sudah saling mengenal, sebab beberapa tahun yang lalu, mereka sempat menjalin kerjasama, namun Eunsok ternyata berperilaku licik dengan menenggelamkan uang perusahaan Jungkook.
Saat Jungkook tahu akan hal itu, ia segera memutuskan kontrak kerja dan menarik segala investasinya pada perusahaan Eunsok. Kemudian, Jungkook membuat artikel tentang kelicikan Eunsok keseluruh media sehingga beberapa perusahaan yang sempat berkerjasama dengan Eunsok memilih memutuskan kerjasama. Perusahaan Eunsok yang dulu dinamai dengan 'Cha Chemical' itu bangkrut akibat tindakan Jungkook.
Dan siapa sangka jika Eunsok ternyata membangun perusahaan baru yang dipegang oleh anaknya, Cha Eunwoo. Dan sekarang, Eunwoo adalah sebuah ancaman besar bagi kehidupan cintanya, Lalisa.
Benar-benar.
Jungkook tidak akan membiarkan Eunwoo kembali masuk kedalam kehidupan Lisanya. Bahkan jika menggunakan cara yang kasar bisa mengatasinya, Jungkook akan melakukannya. Tidak akan peduli lagi pada Lisa tidak pernah menyukai tindakan kasarnya, selagi itu bisa membuat hidupnya dan Lalisa aman. Ia hanya perlu merahasiakannya pada Lisa, itu sudah cukup.
•••
Lisa mengerjapkan kelopak matanya kala mendengar tangisan bayi. Ia terbangun dari ranjang dan segera menghampiri baby box dengan matanya yang masih belum bisa melihat dengan benar.
Lisa menguap, meraih tubuh Jeynsa yang menangis entah karena apa. Wanita itu menggendong putrinya, kemudian memberikannya ASI karena mungkin bayi perempuan itu haus.
"Ssstt.. Mommy disini." Gumam Lisa sambil menepuk pelan bokong Jeynsa. Lisa memilih duduk diatas sofa, saat matanya melihat kearah ranjang, ia baru sadar jika Jungkook tidak ada disana.
"Mungkin dikamar mandi." Ujar Lisa.
Butuh waktu sekitar lima belas menit untuk membuat Jeynsa kembali terlelap. Dan selama itu pula, Jungkook belum kembali. Setelah mengembalikan Jeynsa kedalam box, Lisa segera pergi kekamar mandi untuk memeriksa keberadaan Jungkook, namun pria itu tidak ada.
Wanita itu lantas mengintip ruang kerja Jungkook yang minim akan penerangan. Karena tidak mau mengganggu, Lisa kembali menutup pintu itu dengan pelan.
Ia mendudukkan dirinya disisi ranjang, mendadak ia kehilangan rasa kantuknya saat menemukan Jungkook yang nampak frustasi didalam sana.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Lisa menggumam, ia melirik nakas yang disana terdapat ponsel Jungkook. Wanita itu kemudian meraih ponsel itu, membukanya dengan mudah karena memang Jungkook tidak pernah mengisi sandi atau pin pada ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MPH SEASON 2
Fiksi Umum[M] "Just need to obey, then your life will be free from punishment."