Chapter 40 |Disaster

1.4K 198 20
                                    


Jungkook keluar dari gedung perusahaan dengan langkah panjang. Tatapannya masih menyisakan kobaran api, beberapa bodyguard yang berjaga didepan'pun sampai bergidik ngeri dibuatnya. Mobil Rolls-Royce Droptail telah terparkir apik dihadapannya. Ia membuka pintu mobil pada bagian kemudi dengan kasar, kemudian membantingnya tanpa ampun.

Emosinya meluap-luap, entah bagaimana cara menanggulangi perasaan marah serta emosinya. Jungkook benar-benar sudah diluar kendali. Maka dari itu, Jimin yang sangat mengerti akan sifat dari atasannya sekaligus sahabatnya, bergerak untuk mengikuti kemanapun pria itu pergi.

Suara raungan mobil mahal itu berhasil mengejutkan empat penjaga berbadan kekar itu. Kemudian, saat benda itu melaju, para penjaga itu bersumpah merasakan setiap helai rambutnya berterbangan mengikuti arah laju mobil bosnya.

Dibelakang mobil Rolls-Royce Droptail itu, terdapat mobil Bugatti hitam yang berusaha mengikuti kecepatan mobil Jungkook.

"Sial!" Jimin mengumpat seraya berusaha mengontrol setir mobilnya yang tidak terkendali sebab harus mengejar mobil Jungkook. Bahkan kini, mobilnya tertinggal jauh dari jarak mobil Jungkook.

Jimin memang jarang menyetir mobil, biasanya ia hanya akan diantar jemput kemanapun oleh sopir pribadinya. Jadi, maklumi saja jika kemampuan Jimin dalam berkendara mobil sedikit minim.

Jika saja ini malam hari, mungkin kendaraan tidak akan sepadat ini. Tapi saat ini sore hari, jalanan hampir penuh dengan kendaraan roda empat. Ingin mendahului'pun rasanya begitu sulit. Dan ini, kesabaran Jimin benar-benar diuji kala sebuah lampu lalu lintas menyala dengan warna merah. Sementara mobil Jungkook, menerobos tanpa memperdulikan dua polisi yang menegur bahkan sampai mengejarnya.

Jimin mengacak surai dengan acak, memukul setir mobil penuh emosi. Ia akan kehilangan jejak Jungkook. Atau mungkin, akan terjadi sesuatu yang mengakibatkan kejadian fatal.

"Sial! Sial! Sial!" Umpat Jimin kesal.

Sementara disisi lain, Jungkook masih menginjak pedal gas dengan begitu kencang. Tatapannya menghunus kedepan, bukan tatapan nanar, kosong, maupun sendu. Hanya ada kobaran api merah yang membakar habis bola matanya. Dadanya bergemuruh, sesak serta panas ia rasakan didalam dada.

Sudah berapa kali Jungkook menegaskan, sudah berapa kali Jungkook memperingati Eunwoo agar tidak membuat urusan apapun terhadap keluarganya. Namun sekarang apa yang terjadi? Perusahaannya bahkan nyaris hancur karena tikus kecil yang dikirim oleh keluarga Eunwoo.

Jungkook tidak bodoh, Jungkook tidak tolol, Jungkook juga tidak lengah. Hal sekecil apapun dapat ia temukan dengan mudah. Namun, cara main Cha Dohwan cukup membuatnya harus menggunakan kaca pembesar agar dapat melihat dengan jelas apa yang diperbuatnya. Penggelapan saham, penggelapan pengajuan infestasi dari perusahaan luar negeri, dan penggelapan proposal kerja sama yang melibatkan sebagian saham miliknya di Lost Angles.

Disamping itu, yang paling membuat Jungkook terbakar adalah... dimana saat mulut Dohwan berani menyebut nama istrinya dengan menyelipkan kata umpatan. Jungkook, Jungkook bahkan tidak pernah mengumpati Lisa walau sebagaimana pertengkaran selalu menyelimuti biduk rumah tangganya. Walau ia selalu dibuat kelimpungan oleh sikap istrinya yang membuatnya kehilangan kendali.

Bagaimana bisa mulut Cha Dohwan, orang asing yang menyelinap untuk menghancurkan perusahaannya berani menyebut istrinya dengan kata kotor seperti itu. Rasanya, melihat pemuda itu mati hati Jungkook belum merasa puas. Apa Jungkook perlu menjadikan tubuh pemuda itu seperti daging giling? Tidak, mayat pemuda itu sudah terbakar, setidaknya mengirim mayat mengenaskan itu kehadapan keluarganya saja sudah cukup bagi Jungkook.

BRAKHH!

Decitan ban mobil terdengar, tubuh Jungkook terpental beberapa saat ketika mobilnya bertabrakan dengan mobil dihadapannya sebab pria itu tidak mengenakan sabuk pengaman. Suara gaduh mulai terdengar, mobilnya digerumuni orang-orang yang keluar dari kendaraannya masing-masing.

MPH SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang