Chapter 19 | Best Guy

1.9K 282 22
                                    




Jungkook menatap datar kearah Dokter yang tadi sempat akan memeriksa Lisa. Ia mendecih sinis kala mendapati Dokter itu tersenyum ramah menyapanya.

"Tuan, saya--"

"Pergi saja. Apa lagi yang kau tunggu disini?" Ungkapan ketus Jungkook membuat Dokter itu seketika merubah ekspresinya.

"Oh, baiklah kalau begitu." Ia kembali mengukir senyuman. "Jika butuh sesuatu, Tuan bisa hubungi saya."

"JUST GO!" Beberapa pelayan yang mengintip segera bersembunyi saat mendengar suara keras Tuannya. Sementara Dokter itu hanya berlalu dengan sebuah kotak berisi obat-obatan ditangannya.

Setelah memastikan mobil milik dokter itu sudah benar-benar menghilang dari area mansion, baru ia menaikki lift lagi untuk kembali menuju kamar.

Lisa melirik suaminya yang duduk disisinya dengan tatapan sayu. Saat tangan pria itu terulur untuk mengambil termometer dari dalam mulut, ia segera membuka mulutnya.

Jungkook mengernyit dalam, menatap benda berbentuk stick itu dengan kelopak mata melebar sempurna. "38,5." Gumamnya. Pria itu mendecak gusar, ia kembali turun kebawah, menyuruh pelayan untuk membuatkan teh madu dan bubur wortel.

Jungkook kemudian beralih kekamar Jungsan, disana ada Jungsan, Hena dan kedua bayi kembarnya yang tengah tertidur karena lelah menangis.

"Dad.."

"Jekyong dan Jeynsa tidak bisa berada dekat dengan Lisa. Tempat tidur mereka akan dipindahkan keruang tengah, sementara itu mereka kupercayakan padamu, Hena."

Hena hanya mengangguk, sementara Jungsan nampak panik ditempat.

"Bagaimana kondisi, Mommy?"

Jungkook melirik anak sulungnya, ia menghela napas kemudian menjawab. "Kau juga jaga jarak dengan Ibumu, jangan sampai kau ikut sakit." Lantas, melesat darisana.

"Hena.. apa mommy baik-baik saja?"

Hena tersenyum simpul, "Tentu, Tuan muda."



•••



Malam harinya, setelah tidak mendapati perubahan suhu pada tubuh Lisa, Jungkook memanggil seorang dokter wanita untuk datang kerumah.

"Bagaimana keadaan istri saya?" Jungkook segera bertanya pada Saewon, dokter yang memeriksa Lisa setelah wanita itu selesai memeriksa kondisi Lisa.

"Nyonya Lalisa terkena demam tinggi, ia juga kelelahan. Tapi saya sudah memberikan Nyonya Lisa obat untuk menurunkan panas. Apa perlu saya pasangkan infus?"

"Tidak. Cukup berikan vitamin."

Dokter Saewon tersenyum, ia menyimpan alat-alat medisnya kedalam tas. "Mungkin Nyonya Lisa sedikit merasa stres akhir-akhir ini. Hanya... pastikan jika Nyonya Lisa mendapatkan istirahat yang cukup. Imunnya, cukup menurun drastis."

Jungkook menatap sendu kearah Lisanya yang terbaring lemah diatas ranjang.

"Apa istriku perlu dirawat dirumah sakit?"

"Jika kondisinya masih sama, Tuan bisa konsultasi kerumah sakit. Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan." Dokter Saewon lantas pamit undur diri setelahnya. Jungkook menyuruh Verdick untuk mengantarkan Dokter Saewon sebab wanita itu datang menggunakan taksi yang sudah berlalu.

Pria itu menarik napas dalam, mengusap puncak kepala Lisa dengan sayang. "Maaf, maafkan aku, Honey."





•••




MPH SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang