Sebulan berlalu, rumah tangga Jungkook dan Lisa semakin terlihat harmonis. Jungkook akan pergi bekerja setiap pagi setelah melalui sarapan pagi bersama istrinya dan putra sulungnya. Mendapat perhatian dari Lisa kemudian lumatan singkat dibibir. Pukul 7 malam, ia baru selesai dan pulang kerumah, selalu disambut dengan senyuman manis oleh Lisa yang selalu ia sebut sebagai obat penat.
Ketika hari weekend tiba, mereka hanya akan menghabiskan waktu dirumah. Bermain bersama bayi kembar mereka yang kini sudah belajar duduk, kemudian menonton film bersama ditemani beberapa makanan ringan dan minuman tanpa soda. Saat sore tiba, Lisa dan Jungkook akan menyempatkan diri untuk mengurus tamab dibelakang rumah karena Larry yang biasanya mengurus kebun kini sudah tidak bisa, beliau sudah rentan dan tua.
Seperti saat ini, mereka berdua sedang menyiram tanaman setelah berhasil membuat kedua bayi kembarnya tertidur setelah bermain beberapa jam diruangan khusus yang sudah Jungkook buat disebelah kamar mereka.
"Oppa, tolong pindahkan pot bunga mawar itu kesebelah sana." Lisa menunjuk lahan yang kosong untuk memindahkan pot mawar putih yang bunganya masih kuncup. Jungkook menyanggupi, memindahkan pot bunga itu sesuai permintaan Lisa.
"Apa lagi yang harus aku lakukan?"
Lisa menimang, ia meliarkan kedua bola mata. "Oppa bisa mencabut rumput liar yang tumbuh dipot."
Sementara Jungkook telah sibuk mencabuti rerumputan liar, Lisa memilih untuk menyiram bunga-bunganya dengan selang air. Ketika Hena datang, membawakan dua gelas jus segar dan cookies keju, Lisa menoleh dan tidak sengaja menyiram punggung Jungkook dengan air dan Lisa belum menyadarinya.
"Letakkan saja disana, Hena." Ujar Lisa. Hena mengulum senyum saat melihat ekspresi Jungkook, ia kemudian meletakkan nampan itu dikursi panjang dan segera berlalu dengan meledakkan tawanya.
Lisa kembali mengarahkan atensinya kedepan, terkejut saat menemukan pakaian Jungkook yang basah karena ia tidak sengaja menyiramnya. Lisa gelagapan, dengan setengah panik, ia menghampiri Jungkook setelah mematikan keran air.
Jungkook masih tetap diam, berjongkok dihadapan sebuah pot bunga yang rumput liarnya sudah ia cabuti.
"Oppa, maaf. A-aku tidak sengaja.. sungguh aku minta maaf, Oppa." Lisa mengusap wajah Jungkook yang terkena air. Wajahnya nampak panik, dan itu sungguh terlihat lucu dimata Jungkook tapi ia tidak mau mengubah ekspresinya yang datar ini karena masih mau melihat kepanikan Lisa.
Ketika Jungkook berdiri dan menjauh, Lisa semakin panik. Ia hendak menyusul, baru akan melangkah, ia terkejut saat Jungkook menyalakan keran dan membasahi dress putih yang ia kenakan dengan air.
Saat wanita itu mendongak, ia melihat Jungkook menampilkan seringaian. Lisa menyipitkan mata dan berlari menerjang tubuh Jungkook. Wanita itu memukul lengan atas pria itu, kemudian merampas selang air yang masih mengeluarkan air kemudian menyiram Jungkook dengan brutal.
Jungkook berusaha menangkis dengan mengangkat tangannya didepan wajah. Ia menghampiri Lisa, merengkuh pinggang wanita itu yang tertawa terbahak-bahak dalam keadaan basah kuyup.
"Hey, sudah-sudah.. kau sudah sangat basah, Sayang."
Jungkook mematikan keran, Lisa masih tertawa karena berhasil membuat Jungkook kalah. Karena bajunya terasa berat karena basah, Jungkook melepaskannya dan ia sampirkan dikursi taman.
Lisa mengerjap lambat, masih dengan sisa tawanya ia mendadak menjadi canggung saat melihat Jungkook bertelanjang dada dengan keadaan basah.
Jungkook menaikkan sebelah alis, menatap penampilan Lisa yang juga sama basahnya dengannya. Poni wanita itu memanjang, hampir-hampir mengenai mata jika Lisa tidak menyampirkannya. Tenggorokan Jungkook mendadak terasa kering saat melihat dress Lisa menerawang. Ia dapat melihat underpants dan bra berwarna merah yang wanita itu kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MPH SEASON 2
Fiksi Umum[M] "Just need to obey, then your life will be free from punishment."