Chapter 33 | Coming

1.9K 215 15
                                    

Tidak terasa, usia kandungan Lisa kini telah menginjak dua belas minggu. Perut wanita itu sudah terlihat membesar walau sedikit samar. Jungsan sangat antusias menantikan kehadiran adik ketiganya itu sampai-sampai memberinya nama sun baby. Yang ia artikan, seorang bayi yang menyinari keluarganya dengan kehangatan.

Keluarga dari pihak Jungkook maupun Lisa sudah tahu akan berita ini. Enna sudah berkunjung lusa lalu bersama Jisoo dan Seokjin, dan hari ini Heira dan Young-guk juga akan berkunjung ke kediaman Jungkook.

Lisa baru saja selesai menyisir rambut dan akan segera turun kebawah untuk menemui Jeynsa dan Jekyong yang diajak jalan-jalan diarea taman belakang oleh Hena dan Yongna.

Jungkook sudah pergi bekerja pagi-pagi sekali sebab pekerjaannya sangat menumpuk karena pria itu terlalu lama mengambil cuti.

Saat telah sampai dilantai dasar, Lisa mendapati Heira yang tengah berbicara dengan salah satu maid. Lisa sempat terkejut, namun segera menghampiri sang ibu mertua dan memeluknya dengan erat.

"Astaga, Ibu."

Heira terkekeh dan membalas pelukan Lisa dengan sayang. "Menantuku." Ucapnya gembira.

Setelah melepas pelukan, mereka berjalan menuju ruang keluarga dan duduk berdampingan diatas sofa.

"Maaf tidak menyambutmu, Ibu. Aku tadi mandi."

Heira tertawa dan menepuk pelan paha Lisa. "Ya tuhan, kau ini sangat berlebihan."

"Ku pikir Ibu akan datang siang atau sore."

Bertepatan dengan selesainya kalimat Lisa terucap, seorang maid datang membawa dua gelas teh hangat.

"Terima kasih." Lisa tersenyum pada Song-ju yang segera dibalas anggukan oleh maid paruh baya tersebut.

"Ibu juga berfikir begitu, tapi tiba-tiba ayah mertuamu itu mengajak Ibu kemari pagi-pagi sekali." Tutur Heira dengan ekspresif.

Lisa terkekeh. "Lalu, dimana Ayah?"

•••

"Tuan, seseorang ingin bertemu dengan anda."

Jungkook mendongak kala suara perempuan tiba-tiba muncul tanpa permisi. Ia menaikkan sebelah alis dan menatap sekretarisnya dengan penuh intimidasi.

"Kau sadar ruangan siapa yang kau pijaki sekarang ini?" Ujar pria itu dengan dingin.

Hyura gelagapan, ia tersenyum kikuk dan membungkuk berulang kali sembari mengucap kata maaf.

"Saya tidak akan mengulanginya lagi, Tuan. Tolong maaf'kan saya." Sesal Hyura.

Jungkook mendengkus. "Siapa yang ingin bertemu denganku?"

"Ayah anda sendiri, Tuan Jeon."

•••

"Ya tuhan, cucuku." Heira mengecup kedua pipi bulat milik Jeynsa berkali-kali sampai pipi itu berubah warna menjadi merah. Bayi perempuan itu hanya mengerjap-erjap menatap mulut Heira yang tak henti-hentinya bergerak.

Sementara Jekyong tidur dipangkuan Lisa. Bayi laki-laki itu tiba-tiba terserang flu, jadi setelah memberi obat berupa sirup untuk Jekyong, Lisa menidurkannya.

"Kau sudah siap punya adik, sayang?" Heira bertanya pada Jeynsa. "Kau akan segera mempunyai adik yang manis."

Lisa tersenyum melihat Ibu mertuanya yang tak henti-hentinya mengajak Jeynsa berbicara tentang kehamilannya.

"Daddy-mu benar-benar ingin rumah ini ramai."

"Dhatatad.." Jeynsa melebarkan kelopak mata dan menggerakkan tangannya.

MPH SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang