Dalam keadaan si kembar belum terlelap, seharusnya Lisa dan Jungkook tidak melakukan hal yang iya-iya, sebab sudah pasti semuanya tidak akan berjalan dengan lancar. Seperti saat ini, baru saja Jungkook hendak menarik turun celana Lisa, Jeynsa sudah menangis dengan kencang. Sementara Jekyong yang mungkin merasa terganggu akan tangisan kencang milik saudarinya juga ikut menangis walau tidak sekencang tangisan Jeynsa.Mata Lisa yang semula memejam kini sudah terbuka kembali. Ia merutuki dirinya sendiri, sebab merasa lalai dalam mengawasi kedua anaknya itu. Bagaimana bisa ia lupa akan keberadaan mereka berdua.
Jungkook mendesah berat saat mendapat dorongan pada dadanya dari Lisa. Ia kemudian terlentang ditengah-tengah ranjang, sementara Lisa masih merapihkan pakaiannya dengan tergesa-gesa.
Wanita itu lantas menuruni ranjang, menghampiri kedua bayinya sambil menggumamkan kata maaf berulang kali.
"I'm so sorry, Baby. Mommy here, don't cry."
Lisa mengangkat tubuh Jeynsa terlebih dahulu, memindahkan putrinya itu keranjang miliknya dan dibaringkan disisi Jungkook, sebab Lisa tahu jika Jeynsa suka sekali dengan Daddy-nya itu. Kini, giliran Jekyong yang Lisa angkat. Wanita itu menyusui putranya dahulu, karena Jeynsa sudah mulai meredakan tangisannya.
Wanita itu mengusap air mata Jekyong yang mengalir dengan ibu jarinya. Mengecup kedua pipi bulat itu dengan lembut.
Jungkook masih memerhatikan Lisa, namun tangannya ia gunakan untuk mengusap-usap kepala Jeynsa pelan. Putrinya itu sesenggukan, air matanya mengalir kemana-mana. Matanya yang bulat dan berair sibuk memandangi wajah Ayahnya.
Sementara Jekyong sudah mulai tenang, Lisa lantas bergantian menyusui Jeynsa. Jekyong dipindahkan disisi Jungkook, kemudian saat Lisa hendak menggendong tubuh putrinya, Jungkook menahan, malah menyuruh Lisa berbaring disana.
"Oppa.. aku harus menyusui Jeynsa."
"Sambil tidur juga bisa."
Lisa menghela napas kasar, memilih tidak menyahuti dan menuruti perintah pria itu. Jungkook tersenyum miring kala melihat ekspresi kesal yang ditunjukkan oleh Lisa. Ia menumpu kepalanya dengan tangan, memerhatikan mulut kecil Jeynsa yang dengan rakus menyedot air susu milik Lisa.
Mata Jeynsa tertutup, namun mulutnya masih sibuk bergerak menyedot asi. Mungkin beberapa menit lagi, bayi itu akan terlelap karena sehabis menangis. Jekyong menutup setengah matanya, Jungkook dengan lembut menepuk-nepuk pahanya agar putranya itu cepat terlelap dan ia akan bisa kembali memakan Lisanya.
Membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk membawa bayi kembar itu kembali terlelap. Lisa dengan telaten memindahkan tubuh bayi-bayinya didalam box kemudian menyelimutinya. Senyum Lisa terbit, ia merunduk untuk mencuri kecupan dimasing-masing pipi bayi kembar itu. Saat ia menegakkan tubuh, pinggangnya dipeluk oleh Jungkook dari arah belakang.
Lisa terkejut, langsung memutar tubuh dan menahan wajah pria itu saat hendak mendaratkan kecupan pada wajahnya. Jungkook jelas merasa kesal, ia menyentak kedua lengan Lisa agar diam dan menurut saja. Namun alih-alih menurut, Lisa malah melenggang pergi kearah kamar mandi, meninggalkan Jungkook dengan segala rasa emosionalnya.
"Lalisa!" Walaupun suaranya terdengar pelan, namun sudah dapat ditebak jika pria itu tengah marah. Terlihat jelas dari raut wajah serta panggilannya yang berubah. Jungkook yang marah akan memanggil Lisa dengan namanya, bukan dengan panggilan manis seperti biasanya.
Pria itu kemudian menyusul Lisa dikamar mandi, ketika membuka pintu, ia terkejut saat melihat tubuh telanjang Lisa yang diguyur oleh air yang keluar dari shower. Jungkook menelan ludah lamat, memerhatikan dada sintal Lisa yang mengencang. Tubuhnya memanas, dan sesuatu dalam dirinya sudah menegang dan ingin meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MPH SEASON 2
Fiction générale[M] "Just need to obey, then your life will be free from punishment."