(sembilan belas)

5 2 0
                                    

hening tidak ada suara hanya hantaman ombak yang terus berbunyi,salsa yang masih fokus kedepan dan rizwan yang masih menghadap kedepan dan tapi sering melirik kearah salsa,tangan yang masih bertautan itu tidak ada yang niat melepasnya.

"sal"rizwan bersuara memecahkan keheningan itu.

"kenapa"jawab salsa pandangan masih mengahadap kedepan,merasa mendapat jawaban rizwan tersenyum.

"mau nanya boleh ga"izin rizwan kepada salsa,salsa membalikkan badannya menghadap kearah rizwan.

"kalo nanyanya privasi gue ya gaboleh lah"ucap salsa.

"oh yaudah gajadi takut itu privasi"jawab rizwan mengahadap kedepan lagi.

"sumpah ya lo udah bikin penasaran gue terus gajadi nanya,wah gila banget lo"gerutu salsa,jika mau tanya bilang nanya apa malah gabilang kan jadi membangunkan jiwa keponya itu. "coba bilang aja gue penasaran"ujarnya.

"dokter yang kemarin ngomongin apa sama lo"tanya rizwan dengan pandangan yang masih kedepan.

"oh gue kira apaan,dokter itu namanya firman,terus ngomongin,gue punya abang ga,terus kalo gue mau cerita tentang apapun itu ke dia aja,katanya si biar ngerasa lega ataupun tenang.udah gitu aja"jelas salsa membuat rizwan mengangguk. "kenapa"tanya salsa.

"dia dokter psikiater kan?"tanya rizwan dan dijawab anggukan oleh salsa. "lo ngga tersinggung?"tanyanya lagi dan membuat kening salsa menghasilkan keruttan.

"tersinggung kenapa,kan niat mereka naik gimana si"jawab salsa seadanya memang itu yang salsa tau.

"lo tau kan psikiater itu dokter apa?"takut salsa tidak tau kan?.

"Lo kira gue goblok,ya tau lah"jawab salsa dengan muka kesalnya,enak aja gatau emang dia segoblok apa si.

"apa"tanya rizwan lagi.

"dokternya orang gila,kan gue emang udah gila"jawaban salsa membuat rizwan melototkan matanya.

"maksud lo"tanya rizwan.

"gatau ah gue rasa gue gila,puas Lo"jawaban salsa membuat rizwan tersenyum,lalu mengusap surai rambut halus itu.

"bahagia terus ya sal"ucap rizwan membuat salsa menoleh.

"kalo itu si gue ga janji ya"jawabnya.

"kenapa ga janji"tanya rizwan.

"bahagia gue abang gue jadi ya gatau"jawab salsa sambil mengangkat bahunya.

"kalo gue mau jadi alesan lo bahagia gimana?"pertanyaan yang dilontarkan rizwan membuat salsa dengan sigap menutup mulutnya dan menoleh kearahnya.

"lo gaboong kan"tanya salsa dan dijawab gelengan dari rizwan. "alesan lo apa?"tanya salsa lagi.

rizwan mengulas senyumnya. "gatau mungkin emang udah takdir tuhan buat gue jadi satu alesan lo bahagia"jawab rizwan.

salsa mengangguk dan tersenyum sesaat. "tapi gue lagi gamau berharap lebih sama manusia,bukannya gue nolak lo jadi salah satu alesan gue bahagia,gue gamau aja terlalu berlebihan dalam mengharapkan manusia,cape gue kecewa terus"jawaban salsa membuat rizwan menghela napasnya,memang jangan terlalu jauh mengharapkan manusia jika akhirnya kamu tidak mau kecewa. MASOKK.

"sakit ya"tanya rizwan dan dianggukki oleh salsa.

"udah ko malah bahas ginian,jam berapa"tanya salsa sambil melihat jam tangan kearah lengan rizwan,sontak rizwan langsung melihat kearah jam itu.

"16.30"jawab rizwan dan dianggukki oleh salsa.

"makasi ya,lo buat gue menjadi manusia terbahagia seperti sekarang,dan makasih juga udah ngajak liat matahari tenggelam dengan cantiknya"ujar salsa dan mendapat anggukan dari rizwan.

about life salsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang