(sebelas)

9 3 0
                                    

saat mengetahui bahwa rizwan sudah jauh dari gang itu salsa mulai berjalan menuju rumahnya,hatinya bergemuruh pasti dia akan dipukulli habis-habisan oleh sang bunda dan besok bagaimana jika ia ditanya oleh sahabatnya itu,ah salsa tidak terlalu memperdulikan itu yang terpenting ia pulang sekarang dan bertemu dengan sang bunda.sampai didepan rumah ia mulai berjalan menuju pintu dan mengetuknya.baru satu kali mengetuk tapi pintu sudah dibukakan oleh sang bunda.

bundanya dengan penampilan yang benar-benar kacau dan mata merah seperti tidak pernah tidur,sang bunda masuk dan membiarkan salsa juga masuk,salsa sudah mengucap syukur bahwa bundanya tidak akan memukulinya tapi semua ekspetasi salsa salah besar bundanya mengambil botol kaca yang sepertinya itu bekas minuman haram,salsa tidak tau.

bundanya melemparkan botol itu kearah hampir saja mengenai dirinya tapi meleset begitu saja jadi botol itu terkena dinding dan tidak mengenai salsa yang sedang berjongkok dan menutup kupingnya sebagai menghilangkan rasa takut namun sepertinya itu malah membuat emosi sang bunda semakin melunjak,sang bunda menarik rambutnya tas yang tadi salsa pakai sekarang sudah tergeletak dilantai begitu.

salsa diseret menuju kamar mandi,bundanya menyeret dengan menjambak rambutnya,ia tidak tau apa salah dirinya ia tidak yang terpenting sekarang ia benar-benar takut dan kepalanya yang mulai sakit.sesampainya dikamar mandi salsa disiram sang bunda oleh air begitu saja tanpa rasa kasian sang bunda menendang sang buah hati yang ia lahirkan,perut yang kemarin belum sempat kering kerena luka yang diberikan oleh sang papa sekarang harus ditambah lagi oleh sang bunda.

"a-ampun b-bunda m-maaffin s-salsa"ucapnya sambil menutupi badannya dengan tangan.

"HARUSNYA ELO YANG MATI BANGASAT BUKAN ANAK GUE"ucap duwita yang terus menendangi tubuh salsa yang sedang tergeletak dilantai kamar mandi. "LO ITU GA PANTES HIDUP ANJING"umpatnya dan memegang dagu salsa dengan kasar.

PLAK!!!!!.

satu tamparran mendarat dipipi salsa,pipi kiri terkena tampar air matanya mengalir terus menerus tanpa jeda.

PLAK!!!!!.

belum puas dipipi kiri sang anak duwita beralih ke pipi kanan milik salsa,merah dan mengeluarkan darah sudah pipi salsa.

"m-maaf b-bunda m-maaffin s-salsa"mohonya dibawah kaki sang bunda yang masih memandang kedepan dengan emosi yang terus menguap.saat ia sedang bersujud dikaki bundanya,dengan sengaja bundanya menendang dirinya dan tanpa sengaja kepala bagian belakang salsa terkena dinding begitu keras.

belum puas duwita lagi dan lagi mengguyur tubuh salsa dengan air tidak menggunakan gayung ia langsung mengguyurnya menggunakan ember yang berisikan air itu.

"KELUAR LO!!"teriak duwita kepada salsa yang sudah banyak berlumur darah, diperutnya dan juga dikepala.

ada kesempatan keluar dari kamar mandi itu salsa langsung keluar dengan sisa tenaganya,ia langsung menuju ke arah ruang tamu dan mengambil tasnya langsung pergi dan meninggalkan rumah yang dulu menjadi tempat ternyaman tapi sekarang harus menjadi tempat menyiksanya.ia berjalan menuju kedepan gang tadi untuk menghentikan taksi tidak kuat untuk menompang dirinya ia terjatuh ditanah dan pandangan yang sudah menghitam sebelum menutup matanya ia mengucapkan. "tolong"hanya kata itu yang mampu salsa keluarkan dari mulutnya sebelum kesadarannya hilang begitu saja.
















🐯🐯🐯🐯🐯🐯🐯🐯

hari sudah pagi jam sudah menunjukkan pukul 07.00,saat masih tertidur dan sedikit tersadar salsa membuka matanya,melihat bankar yang ia tidurri dan aroma obat yang masuk kedalam hidungnya,melihat kesamping ada seorang perawat yang sedang mengganti infus untuknya.

about life salsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang