(tujuh)

14 2 1
                                        

setelah beberapa menit akhirnya salsa sampai didepan tempat yang kemarin sempat salsa kunjungi.ia turun dari taksi yang tadi sempat ia tumpangi.setelahnya ia mulai berjalan masih tetap menggunakan sedikit tenaganya,sesudah masuk ditampat itu,salsa berjalan menuju tempat beristirahattan terakhir dewangga.

"bang"suara getir itu dan tubuhnya ambruk disamping tempat gudukan tanah milik dewangga,air matanya lagi lagi tumpah,dadanya sesak, nafasnya tidak teratur,sakit itu yang salsa rasakan sekarang.ia mengelus nisan itu dengan tangan yang sudah kebiruan akibat pukulan dari dermawan sang ayah.

"bang bangun,lo ga liat gue dipukullin habis-habisan sama mereka?"tanyanya pada gudukan tanah itu,air matanya tidak dapat berhenti mengalir hanya itu yang salsa bisa menangis memendam semuanya sendiri,dan mengadu kepada gudukan tanah milik sang abang.

"sakit tau bang"suara sesegukkan yang dihasilkan dari mulut salsa. "gue cape bang, ayo bangun biar gue aja yang gantiin lo"ucapnya sambil terus memukul dadanya.

"gaada gunanya gue hidup bang,percuma gue hidup.ayo bang lo bangun biar gue yang gantiin lo"terus menunduk dan terus menangis tanpa jeda. "mereka pingin gue mati bang"adunya kepada gudukan tanah milik abangnya itu.setelahnya kepala salsa terjatuh kearah nisan milik dewangga,matanya tertutup hatinya bergemuruh,batinnya merasa cukup tersiksa,tapi otak ingin melanjutkan cobaan dunia ini.

kembali membuka matanya tiba-tiba langit sudah gelap hujan membasahi bumi dan penghuninya,luka salsa yang tadi belum sempat ia obati terkena air hujan begitu saja,memang perih tapi tak seperih batinnya.seakan-akan langit mendukung ia untuk menangis air mata salsa terus mengalir didekat makam dewangga hujan semakin deras membasahi dirinya.

"tuhan jika aku tidak pantas hidup untuk mereka,tolong bawa pulang aku kepadamu,tolong bawa aku berkumpul dengan empat rumahku disurgamu tuhan.kedua orang tuaku saja tidak menginginkanku hidup tapi kenapa engkau malah membiarkan aku hidup tuhan"suara lirih dan mata yang menghadap kelangit yang begitu gelap,air mata yang terus mengalir seperti hujan yang terus turun tanpa jeda. "gue pulang ya bang,kalo besok gue ga kesini berarti gue sekolah sama kerja.makasih ya udah mau dengerrin gue curhat,i love you bang"kata terakhir salsa sebelum mencium nisan sang abang dan beranjak pergi kearah halte untuk menunggu taksi lewat.

hujan begitu deras tidak ada kendaraan satupun yang berlalu lalang,sunyi,licin,dan hanya suara air hujan jatuh.salsa duduk sambil memeluk lututnya,meredakan rasa dingin,sakit,sesak didadanya,dan takut pada dalam dirinya.sudah 15menit salsa dihalte tersebut tidak ada kendaraan apapun yang lewat,hanya pasrah dan pandangan kedepan salsa terus memeluk lututnya.sampai ada seorang lelaki yang ada didepannya,salsa tidak tau itu siapa dia terlalu cape untuk mengetahui semuanya.

"nih"ucap orang itu sambil menyerahkan mantel dan juga helm,salsa yang awalnya menunduk dengan pandangan yang kosong sekarang harus mengahadap keatas untuk melihat siapa orang baik yang mau membantunya.

"elo,ngapain?"tanya salsa kepada orang itu.

tanpa menjawab pertanyaan dari salsa tiba-tiba orang itu memakaikan mantel untuk salsa memakaikan helm untuk perlindungan kepala salsa. "ayo"ucap rizwan sambil berjalan menuju montornya.iya itu rizwan anak murid yang menjaga UKS kemarin ia baru pulang sekolah dan tidak sengaja melewati jalan itu dengan rasa simpati dari hatinya rizwan berhenti untuk membawa salsa pulang walaupun ia tak pernah dekat dengan salsa tapi tidak salah kan membantu sesama teman?.

salsa yang masih binggung dengan perilaku rizwan ia hanya melihat punggung rizwan yang berjalan menuju montornya,dengan kesadarannya iapun mulai berjalan menyusul rizwan yang ada dimontornya dibawah hujan. "gue boleh naik?"tanya salsa dan dijawab deheman dari rizwan.

setelah memastikan salsa sudah naik kemontornya ia mulai menyalakan montor itu dan berjalan menyusuri jalanan yang begitu licin dengan kecepatan yang berhati-hati,hening tidak ada suara diatas montor itu hanya ada suara rintikan hujan yang membasahi mereka berdua,sekarang mereka berdua telah sampai didepan kossan yang sekarang salsa tepatti rizwan masuk membawa montornya sampai parkiran itu dan salsa turun dari montor itu dengan gerakan yang hati-hati,perutnya masih sakit yang tadi terkena meja.

"makasih ya,ohya mampir dulu aja hujannya juga masih belum berhenti"ucap salsa sambil mencopot helm dan mantelnya untuk diberikan kepada rizwan,ucappan salsa yang tadi hanya dijawab deheman dari rizwan.

sesudahnya mereka berdua memakai mantel dan mencopot helmnya masing-masing mereka berjalan menuju tangga untuk memasuki area kos yang salsa tempati,saat akan berjalan perut dan kepalanya terasa pusing ia berpegangan kepada montor milik rizwan untuk menompang dirinya agar tidak jatuh.

"bisa"tanya rizwan dengan muka dingin menghadap kesalsa.

"ha?"pertanyaan dari rizwan tidak jelas untuk dipahami oleh salsa.

"jalan"ujar rizwan.

"oh,bisa ko tenang aja ini cuman pusing doang"ucap salsa dan mulai menominalkan tubuhnya lagi untuk berjalan. "ayo"ajaknya kepada rizwan,dan rizwan hanya mengikuti salsa dari belakang.setelah sampai didepan pintu kamar kossan salsa,salsa yang mulai membuka pintu itu dan rizwan menghadap kedepan. "lo mau masuk apa nunggu sini"tanya salsa kepada rizwan.

"sini"ujarnya dan mulai duduk dibangku panjang yang tersedia didepan kamar kos itu.

"oh yaudah,gue masuk dulu ya mau ganti baju"ucap salsa hanya direspon deheman dari rizwan,setelahnya ia masuk kedalam kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang kotor dan juga basah.

setelah 10menit akhirnya salsa sudah selesai dengan acara ganti bajunya dan mulai membuatkan teh untuk rizwan sesudah membuatkan teh itu ia berjalan keluar dengan kaki yang masih sedikit pincang dan masih menahan sakit dikepala,ia belum sempat mengobatinya. "ini"suara salsa sambil memberikan teh itu kepada rizwan dan diterima rizwan,setelahnya ia duduk disamping rizwan tapi masih ada jarak diantara keduanya kursi itu juga panjang. "makasih ya buat tumpangannya,gatau deh gue kalo gaada lo mungkin ga pulang kalo gue haha"ucap salsa yang masih memegang gelas berisikan teh.

"sini"ucap rizwan singkat dan sontak salsa langsung menoleh kerizwan.

"apa nya"tanya salsa tidak mengerti lelaki didepannya ini benar-benar sangat irit suara.

tanpa basa-basi rizwan langsung memajukan tubuhnya dan sontak salsa langsung mundur begitu saja. "eh mau ngapain lo"tanya salsa kepada rizwan.

"kepala"ucap rizwan dan mengambil obat merah dan juga kapas didalam tasnya tanpa menunggu jawaban dari salsa ia mulai mengobati kepala salsa yang tadi mengeluarkan darah,setelah mengolessi obat merah kekepala salsa rizwan mulai merogoh kantong celana sekolahnya untuk mengambil plester sesudahnya ia menempelkannya dijidat tadi.sudah dengan acara mengobatinya ia mulai mengjauhhi tubuhnya dari salsa dan memegang lagi gelas yang berisikan teh tadi.

salsa yang masih binggung ia binggung ko ada manusia seperti itu,setelah sadar ia langsung mengahadap kedepan dan tidak lupa mengucapkan. "makasi"ucapnya dan direspon deheman dari rizwan.

hujan telah berhenti air yang tadi berjatuhan membasahi bumi dan juga penghuninya sekarang berhenti begitu saja, memastikan hujan telah berhenti rizwan bangun dari duduknya dan mulai menggendong tasnya sontak salsa juga ikut berdiri namun saat dirinya akan berdiri sakit yang ada diperutnya terasa dan ia kembali duduk. "gausa"ujar rizwan kepada salsa.

"ha"salsa binggung lelaki itu sangat-sangat irit suara atau mager untuk bicara.

"pulang"ucap rizwan dan pergi begitu saja meninggalkan salsa dengan raut kebingungan.

"apasi anj,gajelas banget"ucap salsa ia binggung beneran ngomong gajelas singkat-singkat lagi,setelahnya ia masuk kedalam kamarnya lagi dan menaruh gelas yang tadi ia gunakan untuk rizwan dan dirinya.

setelah menaruh gelas tadi ia berjalan menuju kasurnya dan mengambil kotak p3k untuk mengobati luka yang ada diperutnya,ia meringis saat melihat luka yang ada diperutnya ini bukan luka disebut memar kebiruan.eh sama aja luka gasi-pacarnya mark EAA.

setelah mengobati memar yang ada diperutnya ia merebahkan tubuhnya yang tadi sempat dihajar habis-habisan oleh kedua orangtuanya salsa yang mengingat itu hanya meringis,kecewa,sakit,takut,dan ingin menangis lagi itu yang salsa rasakan tapi air matanya sudah cape menangis teruss.















SUDAH.seperti biasa cape tapi suka wkwk.

gimana?suka ga?kalo ngga jangan boong nanti gue jadi jodohnya mark wkwk.udah ah makasih yang udah mau baca😠💗🤏🏼.


happy reading (⁠๑⁠˙⁠❥⁠˙⁠๑⁠)











PAIPAIIIIII🐯🤏🏼

about life salsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang