Hari sudah pagi,matahari kembali menampakan sinarnya,gelapnya langit malam sudah menghilang,bintang digantikan oleh sinar matahari yang cerah,jam menunjukkan pukul 08.00,senyum rizwan sudah mengembang sejak pagi,wajahnya kembali fresh,mata yang sejak kemarin terlihat sembab sekarang sudah hilang begitu saja,sudah tidak ada tangis untuk menyambut cerahnya dunia.rizwan masih menatap wajah salsa yang tertidur dengan lelap,ia bangun lebih dulu tidak mau mengganggu tidur kekasihnya jadi ia hanya menatap wajah itu lekat-lekat dengan senyuman yang sendari pagi mengembang.
masih tetap menghadap ke wajah salsa, tiba-tiba sang empu membuka matanya,rizwan semakin tersenyum lebar,bangun dari duduknya dan mendekat kearah wajah salsa lebih dekat lalu mencium kening itu. "pagi"suara itu masuk dipendengarran salsa,ia menatap rizwan dari dekat dan memberi senyumannya. "mau minum"tanyanya dan dijawab anggukan oleh salsa,rizwan dengan sigap langsung mengambil air itu dan membantu salsa untuk duduk dan bersandar disandaran bankar.
kembali manaruh gelas itu dan kembali duduk tapi tidak dikursi,ia duduk disamping salsa,lalu membelah pipi itu. "mau makan?"tanya rizwan tapi mendapat gelengan dari salsa,rizwan tersenyum lalu menggenggam tangan salsa. "jangan gini lagi ya"pintanya.
"Maaf ya,bikin kamu khawatir"suara lirih dan masih terlihat belum bertenaga itu keluar dari mulut salsa,rizwan tersenyum lalu mencium kembali tangan itu.
"nanti pulang dari sini,kerumah aku aja ya"permintaan itu membuat salsa menggeleng pelan.
"gausah sayang,aku bisa ke kossan sendiri kok"jawabnya dengan suara yang masih lirih.
"aku takut,sal"jawabban yang diberi rizwan membuat salsa tersenyum,lalu menyuruh rizwan maju lebih dekat darinya,rizwan menurut,salsa menangkup wajah itu.
"dengerrin,kamu gini aja aku udah ngerasa ga enak. Apalagi aku dirumah kamu,aku gamau ngerepotin bunda kamu"suara yang begitu halus,begitu lembut,membuat rizwan tersenyum,salsa memajukan wajahnya dan mencium kening rizwan,cukup lama. "Aku gapapa,jadi kamu tenang aja ya"setelah mencium kening itu,salsa merapihkan rambut rizwan yang sedikit berantakan.
"tapi aku mau kamu dirumah dulu,satu kali aja"mohon rizwan dan juga menangkup wajah salsa.salsa tersenyum lalu mencubit pipi tirus milik rizwan.
"tapi sore nya aku pulang,ya"ucappan salsa membuat rizwan langsung menganggukkan kepalanya,terlihat lucu dimata salsa. "lucu banget si~~"ujarnya sambil mencubit pipi rizwan lagi,rizwan tersenyum lalu sedikit menaikkan tubuhnya dan mencium pipi salsa,salsa tersenyum hangat.
"kenapa kemarin bangunnya lama,ketemu abang ya"ucappan itu membuat salsa tersenyum.
"ngga,emang lagi ga pingin liat dunia satu hari aja"jawaban salsa,membuat rizwan tersenyum.
"makan ya,aku suappin"salsa mengangguk,rizwan langsung bangun dari duduknya dan mengambil makanan yang tadi pagi suster bawa.
"kamu sendiri udah makan" rizwan menggeleng,ia memang mengisi tidak perutnya sejak kemarin,hanya air putih dan itupun semalam. "nanti beli makan,masa aku makan kamu ga makan"pintanya.
"iya sayang,nanti aku beli dikantin ya" salsa tersenyum.
"i'm lucky"senyum rizwan mengembang.
"aku lebih dari kata beruntung"balasnya,salsa benar-benar tidak bisa menyembunyikan senyumnya.
saat rizwan masih fokus menyuapi makanan ke salsa,dan salsa yang menerima dengan baik sambil menatap lekat wajah tanpa cacat milik rizwan.pintu terbuka,membuat dua pasangan itu menoleh,ada dokter dan juga suster disana.dokter itu masuk dan tersenyum kepada keduanya dibalas senyum oleh salsa,rizwan tidak mau membuang senyumnya untuk orang lain.ia memberi salsa minum terlebih dahulu saat dokter akan memeriksanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
about life salsa
Acakgadis yang merasa bahwa dirinya tidak pernah diinginkan oleh dunia. BACA KALO MAU TAU.