rizwan hanya duduk memandangi salsa yang sedang tertidur dengan wajah damai diatas bankar rumah sakit itu,sudah 10menit ia duduk disitu dan tidak berniat mengalihkan pandangannya dari wajah salsa.suara eraggan itu berasal dari mulut salsa.
"eugh~"suara salsa yang mulai membuka matanya,salsa membuka matanya dan yang pertama kali ia lihat wajah sang bosnya itu. "astaghfirullah"kaget salsa begitu melihat wajah rizwan didekatnya. "bos ngapain disini?"tanyanya kepada rizwan yang tetap memandangnya.
"nunggu kamu"jawab rizwan yang masih setia melihat wajah salsa dengan lekat.
"kenapa ngga bilang mau kesini bos,kan saya gaakan tidur dan ngebuat bos nunggu"ucap salsa tak merasa enak kepada bosnya itu.
"minum"ujar rizwan dan memberikan air putih kepada salsa,dan diterima oleh salsa.
"makasih bos,harusnya gausah kesini bos saya kan udah gapapa"ucap salsa dan menyenderkan kepalanya disenderan bankar.
"diam"hanya itu respon rizwan. "istirahat"suruh rizwan kepada salsa.
"udah bos tadi bos liat sendiri kan saya tidur"ucap salsa dan hanya dibalas deheman oleh rizwan. "bos pulang aja ntar malem juga saya pulang"merasa tidak enak jika bosnya menunggunya dirumah sakit.
"bareng saya"ujar rizwan.
"ha?,bareng apanya?"tanya ia binggung bosnya selalu gini jika ngomong tidak pernah langsung pada intinya.
"pulang"ucap rizwan lagi,dan tetap singkat.
"gausah bos saya bisa pulang sendiri kok,takut ngerepotin gamau ah"tolak salsa dengan halus.
"tidak ada penolakan"ucap rizwan lagi.
"dasar keras kepala"umpat salsa tapi dengan suara yang pelan,dan tidak didengar oleh siapapun terkecuali rizwan.
hening beberapa saat,dan tiba-tiba bunyi pintu terbuka menampilkan dokter yang akan memeriksa salsa.
"permisi"ucap dokter itu dan dijawab senyuman oleh salsa dan rizwan. "saya periksa dulu ya salsa"ucap dokter itu dan mendapat anggukan kepala dari salsa.
dokter mulai memeriksa perban yang ada dikepala salsa,urusan perut itu tanggungan perawatnya. "badannya masih sakit mb salsa?"tanya dokter itu.
"sedikit dok"jawab salsa dan dibalas senyuman oleh dokternya.
"luka yang ada di kepalanya sudah mengering dan kata suster maaf diperut juga sudah membaik ya memarnya"ucap dokter itu dan membuat rizwan binggung. "yasudah saya permisi dulu ya"ucap dokter itu.
"makasih dokter"ujar salsa dengan senyumannya,dan dibalas anggukan dari dokter.
"sebentar"ucap rizwan dan keluar menyusul dokter tadi. "dok"panggil rizwan dan membuat dokter itu menoleh.
"iya,ada yang bisa saya bantu?"tanya dokter itu dan dijawab anggukan dari rizwan.
"pasien kenapa?"tanya rizwan ia tidak tahu kenapa salsa berada dirumah sakit.
"anda tidak tahu?"tanya dokter itu dan dijawab gelengan dari rizwan. "bisa ikut saya keruangan saya?"tanyanya dan diberi anggukan kepala oleh rizwan.
setelahnya mereka berdua berjalan menuju ruang dokter. "silakan"ucap dokter itu untuk mempersilakan rizwan untuk masuk keruangannya. "duduk biar saya jelaskan"ucap dokter itu dan rizwan menurut. "anda temannya atau keluarganya?"tanya dokter itu.
"temannya"jawab rizwan dan diberi anggukan oleh dokter itu.
"pasien sepertinya mengalami penganiayaan dengan sengaja"ujar dokter itu dan membuat rizwan memasang wajah tidak percayanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
about life salsa
De Todogadis yang merasa bahwa dirinya tidak pernah diinginkan oleh dunia. BACA KALO MAU TAU.