(sepuluh)

7 3 0
                                        

saat sedang menunggu angkottan umum untuk menuju kafe tempatnya berkerja, tiba-tiba ada suara besar masuk dipendengarran telinga salsa.

"kenapa lo ngga bales pesan gue?"tanya lelaki itu kepada salsa.

"ga penting"jawab salsa jutek.

"ayo pulang bareng gue,kan udah gue bilang lo harus bareng gue"ucap rizki dan menarik tangan salsa begitu saja,salsa yang tadinya menghiraukan rizki sekarang harus mengahadap ke rizki dan dirinya ditarik begitu saja.

"gue gabisa,lepasin sakit"keluhan itu keluar dari mulut salsa,rizki menarik tangannya terlalu keras tidak pakai hati-hati.

"tinggal ikut gausah banyak bacot"ucap rizki dan terus memaksa salsa,tapi salsa yang mempertahankan dirinya agar tidak mengikuti lelaki bak iblis itu.

"santai dong bro"suara dingin itu masuk dipendengarran telinga salsa dan juga rizki begitu saja.

"rizwan"ucap salsa,melihat rizwan yang sudah berdiri dibelakangnya.

"siapa lo,mau jadi pahlawan kesiangan ya.sorry gaada waktu"ujar rizki dan mulai menarik tangan salsa lagi untuk menuju montornya tapi rizki kalah cepat dengan rizwan ia sudah lebih dulu menarik lengan satunya milik salsa hingga salsa ada dibelakangnya.

"sama cewe jangan kasar dong"ucap rizwan maju lebih dekat ke arah rizki.

"gausah ikut campur ini hubungan gue sama cewe gue,lo bukan siapa-siapa jadi minggir"ujar rizki menyingkirkan tubuh rizwan dan mendapat pelototan dari salsa.

"apaan anj,kita udah putus"ujar salsa yang masih tetap berdiri dibelakang rizwan.

"tapi gue gamau putus gimana dong"ucap rizki dan maju kearah rizwan untuk membogem pipi tirus milik rizwan.setelah membogem pipi rizwan ia langsung menarik tangan salsa kembali,salsa memberontak dan berusaha untuk melepas cekallan dari rizwan.

"lepasin sakit anj"umpat salsa sambil berusaha melepas cekallan itu.

"lepassin cewe gue"suara bariton itu keluar begitu saja dari mulut rizwan,entah dorongan darimana hingga tiba-tiba rizwan mengatakan itu.salsa yang kaget dengan pengakuan rizwan sama dengan halnya rizki.

"cewe lo?,ga salah bang?"tanya rizki kepada rizwan. "dia cewe gue cuy,gausah ngaku-ngaku wkwk"ejek rizki didepan muka rizwan sambil mendorong dada rizwan.

"gue pacarran sama dia"bukan rizwan,tapi salsa yang mengucapkan itu. "jadi lepassin tangan gue"ucapnya dengan berjalan kearah rizwan dan menggendeng lengan rizwan.

"cih murahhan"ucap rizki sambil meludahi tanah.

"bodoamat"ujar salsa dan memajukan lidahnya ala mengejek. "ayo,kita pergi aja gajelas muka kaya opet"kata terakhir yang salsa ucapkan untuk rizki sebelum ia meninggalkannya dan pergi bersama rizwan.

"lo gaakan sebahagia itu sal,liat aja"ujar rizki sambil senyum smirk.

setelahnya salsa dan rizwan pergi kearah kafe,hening tidak ada yang mengeluarkan suara rizwan yang fokus menyetir dan salsa yang masih melamun diatas montor dan tidak sadar pelukkan diperut rizwan belum ia lepas.30menit akhirnya mereka sampai didepan kafe rizwan menjalankan montornya kearah parkiran khusus untuknya,sesudah memarkirkan montornya ia berdehem kerena salsa masih saja belum turun dari montornya.

"ekhm"deheman dari rizwan,salsa yang menyadari itu langsung melepaskan pelukan itu dan turun dari montor.salsa menggaruk tengkuknya ia malu benar-benar malu.

"m-maaf"ucapnya sambil merapikan rambut yang tadi sedikit berantakan kerena diterpa angin,dan dijawab deheman singkat dari rizwan yang sedang mencopot helmnya. "makasih ya"ucapnya lagi dengan nada tidak enak.

about life salsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang