(delapan belas)

6 2 0
                                    

"sal"panggil rizwan dan mendapat deheman dari salsa tapi salsa tidak monoleh kearahnya. "sal"dijawab deheman lagi membuat rizwan kesal dan berbalik menghadap ke pantai lagi yang tadinya melihat kearah salsa sekarang kembali ke pantai lagi.

merasa yang tadi memanggil dirinya diam begitu saja,salsa menoleh kearah rizwan. "kenapa"tanya salsa sambil melihat wajah rizwan yang sepertinya sudah tidak mempunyai mood lagi. "yaelah maaf dong,kenapa ada apa ha"tanya bujuk salsa pada rizwan sambil memegang lengan rizwan.

"lo dipanggilin budek banget si"ceplos rizwan membuat salsa melototkan matanya,enak saja dirinya dibilang budek.

"enak aja,lo kali yang budek"ujar salsa sambil memukul lengan rizwan. "gue kan udah jawab tapi lo nya aja yang ga denger dasar budek"umpat salsa membuat rizwan melotot kearahnya,salsa tidak mau kalah pun ikut melotot juga kearah rizwan.

rizwan memutuskan pelototan itu dengan salsa. "kalo dipanggil tu liat orang yang manggil"ucap rizwan dan pandangan yang masih mengahadap kedepan.

"ya sorry kan tadi gue masih liat laut,lo marah ya"suara yang sedikit lirih itu dan dengan nada takut,takut rizwan marah dan ingin pulang maka tidak jadi salsa melihat keindahan sunset disore hari.

"ngga"jawab rizwan cuek dan masih mengahadap kedepan.

"ah itu mah lo marah udah jelas"ujar salsa. "maaffin ya rizwan baik"bujuk salsa dengan suara halusnya.

"gue maaffin tapi lo janji dulu sama gue"ucap rizwan menyodorkan jari kelingkingnya.

"janji apa dulu"tanya salsa memastikan takut ia tidak bisa menempati janji itu.

"em...."tampak berfikir. "ceritain gimana lo bisa pacarran sama rizki dong,gimana?"tanya rizwan menarik turun kan alisnya.

"ngapain nyeritain itu gaada gunanya mending gue traktir es krim deh,gimana"tanya salsa dan mengikuti gaya rizwan saat menanyainya.

"gamau ah"tolak rizwan dan menghadap kembali kearah pantai.

"lo kenapa jadi kaya anak kecil anjing"umpat salsa sambil menggeplak lengan rizwan.

"mulut lo,kasar"ucap rizwan yang pandangan yang masih kedepan.

"OKE OKE,GUE BAKAL CERITAIN SEMUANYA SAMA RIZWAN~~"teriak salsa dan reflek membuat rizwan membekap mulutnya.

"gausa pake teriak,malu banyak yang ngeliattin"bisik rizwan ditelinga salsa yang sedang ia bekap mulutnya.

"lepassin tangan lo bau terasi"ujar salsa dan membuat rizwan melotot."APA HA?"muka tengil itu maju seperti menantang rizwan untuk adu duel dengannya.

"lo kali udah mulut ban-"ucappan rizwan terpotong saat penjual warung itu menghampiri mereka.

"maaf mas kalo pacarnya marah bisa diajak ke pantai aja biar teriaknya lebih leluasa,maaf sekali takut disini mengganggu pengunjung lainnya"ucap penjual itu dengan nada tidak enak.

"e-eh iya maaf saya kelepasan tadi"jawab salsa dengan senyuman tidak enaknya. "maaf ya mba"ujar salsa lagi dengan senyumnya.

"tidak papa tapi kalo mau teriak bisa dipantai aja ya"ucap penjual itu dan dijawab senyuman oleh salsa. "mari saya permisi"penjual itu dan dijawab anggukan oleh salsa,dan penjual itupun pergi meninggalkan dua insan itu.

"bikin malu lo"ucap rizwan.

"ya maaf kan gue kelepasan,lo malu ya duduk sama gue?"tanya salsa dan sontak membuat rizwan menoleh kearahnya.

"bukan gitu,udah ah jangan dibahas.ayo kepantai kita teriak yang kenceng banget"jelas rizwan tapi tidak ada jawaban dari salsa. "bukan gitu maksud gue sal,maksud gue lo jangan gitu lagi nanti banyak yang ngomongin lo"ujarnya lagi dan membuat salsa menoleh.

about life salsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang