Matahari kembali menampakkan wujudnya,kembali bersinar diatas bumi,hujan semalaman sudah reda dalam satu malam,langit gelap digantikan langit biru.
Salsa sudah bangun begitu juga dengan rizwan,mereka berdua sudah bangun dari tidurnya semalaman.rizwan yang duduk dikursi sambil menyuapi salsa dan salsa yang duduk dibankar dengan menerima makanan yang diberi oleh rizwan.
"Aku boleh pulang kan,ka"membuka suara saat sudah menghabiskan makanan tadi,rizwan masih mengambil minum untuk kekasihnya,diterima oleh salsa sesudah ia taro kembali dimeja itu,kembali duduk dan memegang tangan didepannya.
"Boleh sayang"dijawab senyuman oleh salsa,saat sedang memandang wajah satu sama lain pintu terbuka dan menampilkan sang bunda dengan senyumannya.
"Bunda ganggu?"tanya afnita dan mendapat gelengan dari keduanya,afnita berjalan kearah salsa sebelumnya manaruh buah yang tadi ia bawa dan menaruhnya dimeja,afnita tersenyum lalu duduk diatas bankar dan mengusap rambut salsa dengan halus.
"Bunda tadinya gausah kesini,salsa nya juga mau pulang"suara rizwan yang masih setia menggenggam tangan salsa.
Afnita tersenyum lalu mengusap rambut rizwan. "Gaboleh ya kalo bunda kesini"dijawab gelengan oleh rizwan,afnita tersenyum,menoleh kearah salsa dan langsung memeluk tubuh itu dengan halus.
"Ke rumah bunda dulu ya"dijawab anggukan oleh salsa,afnita tersenyum lalu melepaskan pelukan itu.
"Makasih ya,tante"suara tidak enak keluar dari mulut salsa,afnita tersenyum lalu mencium kening itu.
"Panggil bunda aja gausah sungkan,kan kamu pacar anak bunda"rizwan tersenyum melihat interaksi antara bundanya dan juga salsa,dijawab anggukan oleh salsa,afnita tersenyum. "Kalian udah makan"tanyanya.
"Udah bun"jawab keduanya dengan kompak,lagi lagi senyumnya mengembang.
"Bunda tinggal ya,nanti kalo pulang tolong titip liona ya bang.tadi bunda tinggal sama mbak,takut susah"rizwan mengangguk paham.
"Bunda mau kemana emang"tanya rizwan.
"Bunda,ada urusan sebentar.yaudah bunda tinggal ya,cepet sembuh sayang"akhirnya sambil mencium kening salsa,salsa tersenyum kepada afnita yang sudah menutup pintu itu.
Pintu kembali terbuka, menampilkan suster dengan membawa nampan. "Permisi,maaf pasien sudah diperbolehkan pulang tapi tidak boleh menggunakan tangan kiri untuk digerakkan ya"ujarnya dan dianggukki oleh keduanya,suster itu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Ayo"ajak rizwan sambil membantu salsa turun dari bankar,mengambil tasnya dan langsung merangkul pinggang salsa dan tangan satunya menggengam tangan salsa.
mulai berjalan menuju parkiran,rizwan memakai mobilnya ia tidak memakai montor,semalam dia sudah menyuruh bodyguard ayahnya untuk mengambil montornya dan menggantinya dengan mobil.membukakan pintu untuk salsa dan berjalan ke pintu tempatnya menyetir,menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang dan menggunakan tangan satu,tangan satunya tetap menggenggam tangan kanan salsa.
"Langsung ke rumah aku ya"suara rizwan membuat salsa yang tadinya mengahadap kedepan sekarang menoleh ke dirinya,salsa mengangguk membuat rizwan tersenyum.
Sesampainya didepan rumahnya ia langsung menuju bagasi mobil untuk meletakkan mobilnya,setelahnya ia turun dan langsung membukakan pintu untuk salsa,tangannya mulai merangkul pinggang ramping milik salsa.mereka berdua berjalan menuju rumah besar milik rizwan,sesampainya rizwan langsung menuju kamarnya untuk mengistirahatkan tubuh salsa dikamarnya.
"Aku gendong aja"saat melihat tangga yang ada didepannya.dijawab gelengan dari salsa,mereka mulai berjalan menuju kamar itu.
sesampainya rizwan membuka pintu kamar itu,masuk kedalam yang salsa liat adalah foto pacarnya dengan adik perempuannya,salsa mengukir senyum.lalu rizwan menempatkan dirinya dikasur besar milik rizwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
about life salsa
Randomgadis yang merasa bahwa dirinya tidak pernah diinginkan oleh dunia. BACA KALO MAU TAU.