rizwan dan juga salsa sudah sampai didepan rumah rizwan,jatung salsa bergemuruh,tangannya berkeringat hebat,rasa takutnya memuncak begitu saja,dan tangan satunya mencokelli kuku tangannya.
rizwan turun dari montor dan melepas helmnya sama dengan salsa,salsa turun namun belum melepas helmnya,rizwan yang melihat itu tersenyum dan mencopotkan helm yang ada dikepala salsa,melihat salsa yang begitu banyak mengeluarkan keringat dan sedang melukai tangannya sendiri,ia langsung menggenggam tangan itu dan memberi salsa senyumannya.
"gapapa bunda orangnya ga nakuttin kok"jelas rizwan agar salsa lebih tenang dari sebelumnya.
"gue takut nanti kalo mereka nolak gue masuk ke dalem rumah lo gimana"ujarnya dengan suara lirihnya,rizwan tersenyum dan semakin kencang menggenggam tangan itu.
"keluarga gue bukan tipe orang yang kaya gitu jadi tenang aja ya,ayo"ucap rizwan dan menggendeng tangan salsa untuk ikut dengannya.
mereka berdua berjalan dengan tangan yang saling bertautan,salsa yang masih dengan muka gugupnya, tiba-tiba ia memegang lengan rizwan. "gue takut"ucapnya lirih dan dijawab senyuman dan juga anggukan dari rizwan agar salsa sedikit yakin.
rizwan mulai membuka pintu rumahnya,menuju ruang tamu tapi sepi tidak ada siapapun,ia membawa salsa untuk duduk disofa ruang tamu itu,saat salsa akan duduk tiba-tiba liona datang dengan tangan yang sudah membawa boneka,liona yang melihat abangnya pun langsung lari begitu melihat sang abang yang sedang berdiri.
"ABANG~~"teriak liona dan langsung memeluk kaki rizwan,rizwan mengusap rambut sang adik dan tersenyum kearah salsa untuk melepas genggaman itu dan salsa yang paham langsung melepaskan,saat tautan tangan itu terlepas rizwan langsung menggendong adiknya dan mencium rambut sang adik. "abang dari mana"tanya liona dengan suara lucunya.
"dari luar sayang"jawab rizwan sambil mencium pipi liona,lalu ia menggenggam tangan salsa lagi untuk berjalan ke sofa itu,salsa hanya ikut,setelahnya rizwan duduk disofa itu dan menurunkan adiknya.
salsa yang melihat liona sedang melihat dirinya pun langsung mengukir senyumnya. "dia siapa abang"tanya liona sambil menunjuk ke arah salsa,rizwan memberikan senyumannya.
"pacar abang sayang"jawabban rizwan membuat salsa langsung menoleh ke rizwan dan rizwan langsung menaikkan alisnya, seperti bertanya kenapa.
"cantik manis lagi"ucappan polos itu keluar dari mulut liona dan liona langsung memeluk tubuh salsa,salsa menoleh ke rizwan dan rizwan tersenyum sambil mengangguk,salsa membalas pelukan itu,liona melepaskan pelukannya dan meminta untuk dipangku oleh salsa,tapi saat salsa akan menaikkan liona kepangkuannya rizwan mencegahnya.
"jangan berat"ucap rizwan dan mendapat gelengan dari salsa.
salsa menaikkan tubuh liona kepangkuannya. "kaka wangi"ucappan polos itu membuat salsa tersenyum dan rizwan hanya menggelengkan kepalanya.
"udah pulang bang"suara itu milik sang bunda yang baru saja keluar dari kamar bermain milik liona,mungkin membereskan kamar mainan itu.
afnita berjalan kearah anaknya dan ia melihat liona yang sedang dipangkuan seorang gadis remaja yang seusia anaknya,afnita duduk di kursi ganjil itu.
"siapa bang"tanyanya kepada rizwan dan rizwan menjawab dengan senyumnya,salsa membisikkan liona untuk turun dari pangkuannya sebentar dan liona menurut setelahnya salsa mengahampiri afnita dan mencium punggung tangan afnita.
"saya salsa tante"ucapnya setelah mencium tangan afnita,salsa memberikan senyum manisnya dan dibalas senyuman oleh afnita,lalu ia beralih duduk disamping rizwan dan menyuruh salsa untuk duduk disampingnya,salsa menurut dan duduk disamping afnita.
KAMU SEDANG MEMBACA
about life salsa
Randomgadis yang merasa bahwa dirinya tidak pernah diinginkan oleh dunia. BACA KALO MAU TAU.