hari sudah pagi,langit kembali menampakkan warna birunya,langit malam sudah berganti dengan indahnya langit biru.jam baru menunjukkan pukul 06.30 salsa sudah bangun dan rizwan sudah ada disitu,mungkin ia terlalu bersemangat untuk melewati weekend bersama salsa.
"katanya jam tujuh pas,ini belum jam tujuh lo udah kesini aja"ucap salsa sambil menyiapkan nasi goreng untuk dirinya dan rizwan.
"gue pingin makan nasi goreng buatan lo"jawab rizwan bohong.
"bilang aja kangen kan lo sama gue,padahal kemarin baru aja ngabisin waktu bareng gue seharian lagi"ucappan forntal salsa membuat kuping rizwan terasa panas dan wajah yang sudah memerah.
"berisik"ucap rizwan sambil menyendok nasi goreng itu kemulutnya tapi sambil menunduk,dia malu jika salsa tau jika wajahnya merah kerena ucappan yang salsa tadi bilang.
"lo kenapa?"tanyanya membuat rizwan sedikit melirik tapi dengan posisi kepala yang masih menunduk. "lo sakit ya,kok mukanya merah"kaget dengan ucapan salsa rizwan tersedak dengan sigap salsa memberi minum kepada rizwan. "kalo lo ga enak badan kita gausah pergi ya lo istirahat aja"ucapnya sambil menyelisir wajah merah milik rizwan.
"ngga gue ga sakit,panas aja"bohongnya.
"beneran?"tanya salsa dan dijawab anggukan oleh rizwan,salsa hanya tersenyum lalu melanjutkan acara makannya.
5menit mereka mengahabiskan acara makannya,jam sudah menunjukkan pukul 07.00,mereka bersiap untuk berjalan menuju ke makam yang sudah kemarin salsa bilang,mulai menaikki montor rizwan memberikan helm ke salsa dan diterima dengan baik olehnya,setelahnya rizwan menjalankan montornya salsa manaruh dagunya dipundak rizwan memeluk perut rizwan dengan erat.
hening tidak ada suara diantara keduanya,rizwan yang masih fokus dengan jalanan dan salsa yang masih setia melihat jalanan sambil menerima terpaan angin di wajahnya.20menit mereka sudah sampai di pemakaman itu,rizwan menghentikan montornya kearah parkiran dan setelahnya ia melepas helmnya sama dengan salsa,mereka berdua mulai berjalan masuk kedalam pemakaman itu.
mereka berdua menuju ke makam milik baswara,salsa berjongkok disamping gundukan tanah itu dan mencium nisan itu,mengaburi bunga yang tadi ia beli bersama rizwan mendoakan dan setelahnya ia berjalan menuju kemakam satral dan juga alex,mencium nisannya dan memberi bunga diatas gundukan tanah itu,lalu berdoa untuk sang abang.
"bang sekarang salsa udah nemu penjaga salsa yang kaya abang"ucapnya tersenyum dan menoleh ke rizwan,diberi senyum balik oleh rizwan.mencium nisan keduanya salsa berjalan menuju ke makam dewangga.
"bang gue kesini lagi"senyum yang tadi masih mengembang sekarang digantikan oleh tangisan rizwan merangkul pundak itu,salsa menoleh kearah rizwan yang sedang tersenyum untuk meyakinkan bahwa semuanya tidak akan ada apa-apa,salsa membalas senyum itu dan mengangguk paham,setelahnya ia kembali menghadap kearah makam itu. "gue tinggal ya,nanti kalo ada waktu lagi gue kesini,tenang aja rizwan jaga gue dengan baik kok"ucap salsa dengan air mata yang mengalir dan senyuman getirnya,lalu ia mencium nisan itu cukup lama,setelahnya ia berjalan keluar makam bersama rizwan.
mulai menaikki montor dan rizwan mulai menjalankan montornya menuju seperti kemarin ia bilang,salsa masih memeluk rizwan erat,seperti orang memiliki hubungan namun mereka berdua itu hanya hubungan antara teman.
"KITA MAU KE MALL"teriaknya dan dijawab anggukan oleh rizwan,salsa tersenyum dan manaruh dagunya dipundak rizwan sambil menikmati terpaan angin yang menerpa wajahnya.
membutuhkan waktu 60menit untuk sampai di mall itu,mereka sudah sampai diparkiran mall itu,rizwan melepas helmnya sama dengan salsa mereka berdua turun dan berjalan menuju mall besar itu,rizwan melirik kearah salsa wajah yang begitu ceria melihat ramainya mall dengan berbagai barang didalamnya rizwan menautkan tangannya kepada salsa.

KAMU SEDANG MEMBACA
about life salsa
De Todogadis yang merasa bahwa dirinya tidak pernah diinginkan oleh dunia. BACA KALO MAU TAU.