19 : rakha sayangnya mala (repost)

4.1K 435 117
                                    

"Walaupun nanti aku jatuh cinta dengan orang lain, perasaan itu tidak akan sama ketika aku mencintaimu."


B

A

R

A

"RAKHA, EBY, ZAKI LO SEMUA BISA KERUMAH MALA? PERASAAN GUE DARI TADI GA TENANG, MAKANYA GUE NYELONONG MASUK KERUMAH MALA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"RAKHA, EBY, ZAKI LO SEMUA BISA KERUMAH MALA? PERASAAN GUE DARI TADI GA TENANG, MAKANYA GUE NYELONONG MASUK KERUMAH MALA. TAPI DISANI KOSONG." Pekik Afan dalam telfon grup.

Sekarang sudah pukul 23.45 WIB, tiba tiba saja Afan mendapat firasat tak enak dari Mala. Ia sengaja masuk dan mengendap ngendap rumah Mala. Apalagi saat chat dan telfon dari Afan tidak di gubris oleh gadis itu.

Rakha terlonjak, ia terbangun dari rebahannya. "hah? kerumah Mala?" Tanya Rakha, Eby, dan tiba tiba menjadi lola.

"Iya anjing, cepetan kesini. Disini ga ada orang." Ujar Afan, segera Rakha mematikan telfonnya lalu membawa jaket, dan kunci motornya. Lalu menuju parkiran membawa motornya, setelah itu mengendarai motornya dengan ugal ugalan.

Disisi lain Afan, ia berkeliling kesemua pintu yang ada di rumah minimalis ini. Saat di pintu terakhir, Afan membukanya dan jreng.

Kamar dengan nuansa biru dongker dan lampu yang mati. Afan menyalakan saklar lampunya lalu ia mematung ketika melihat kamar Mala. Disana terdapat banyak sekali foto Mala, orang tua Mala, Devi, dan Rakha.

Namun ia bergerak cepat membuka lemari pakaian Mala. Dan, kosong. Perasaan Afan Menjadi tidak tenang, ia mondar mandir terus menelfon Mala,

Namun atensi afan seketika teralihkan pada secarik kertas dan bunga, kertas dengan tulisan yang banyak sekali. Afan mengambil kertas tersebut, saat ingin membacanya tiba tiba suara seseorang mengejutkannya.

"FAN, GIMANA?" Pekik Rakha tiba tiba, Afan terkejut bukan main.

Afan menggeleng. "Kayanya Mala kabur, ini gue nemu kertas. Dan cuman kertas ini yang tersisa kayanya buat lo deh." Ujar Afan memberikan kertas tersebut.

Rakha menerima kertas itu, ia membuka dan membaca setiap kata demi kata yang tertera rapih disana.

"Kalo kamu baca ini aku cuma mau bilang, dari sekian banyaknya orang yang pernah singgah dihidupmu cuma kamu satu satunya orang yang bikin aku sayang bangett sama kamu dan gabisa kalo engga sama kamu."

"Tapi nyatanya singgah tak mungkin sungguh, aku ga nyesel kenal sama kamu, justru aku seneng banget bisa kenal kamu. Perlu kamu tau aku sayang banget sama kamu, karna sampai detik ini kamu masih jadi bagian terpenting dalam hidup aku."

"Meskipun pada akhirnya kita tidak bisa bersama setidaknya semesta pernah menjadi saksi betapa bahagianya aku ketika didekatmu."

basmalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang