23 : habede

3.6K 387 91
                                    

"Ketika dunia berkata, 'Menyerah', harapan berbisik, 'Cobalah sekali lagi'."


B

A

R

A

•B•A•R•A•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

Duwar

"HAPPY BIRTHDAY RAKHAAA!!!"

Rakha yang sedang tertidur pun terlonjak. Ia reflek terduduk diatas kasur. Mengucek matanya, mengumpulkan nyawanya lalu menatap ketiga temannya.

"Apasi?" Ketus Rakha merasa kesal karna tidurnya terganggu. Afan, yang sedang memegang kue hampir melempar kue ke depan wajah Rakha.

Namun sebelum Afan melakukan itu, ia ditahan oleh Zaki dan Eby. Kesabaran Afan ini memang setipis tisu yang terkena air. Padahal udah dinaikin loh! Udah inget juga ulang tahun Rakha!

"Lo ga inget? Liat noh hp lo." Kata Zaki, Rakha pun mengeluarkan hp nya lalu melihat lock screen. Tertera tanggal dan jam disana.

16 februari,
00.08

Rakha terdiam menatap nanar handphone yang ada di depannya. Ia tersadar, ini adalah hari ulang tahunnya. Sudah berhari hari Rakha mengurung diri dirumah. Tidak ada gairah hidup. Terakhir ia keluar saat tiga hari setelah Mala sekolah. Dan pertemuan itu adalah hal yang paling menyakitkan bagi Rakha.

13 februari,

Rakha melajukan motornya menuju sekolah. Senyumnya mengembang. Ia akan bertemu Mala. Sekarang Mala akan kembali masuk ke sekolah. Nyatanya Rakha sudah mulai memberikan feedback kepada Mala.

"MALAA." Teriak Rakha tidak tau malu. Mala yang berada lumayan jauh di depannya reflek menolehkan kepalanya kebelakang. Mala hanya menatap Rakha dengan tatapan asing. Rakha yang melihat itu menjadi bingung sendiri.

Dengan cepat Rakha berlari menuju kearah Mala, namun nyatanya Mala mengabaikan itu, ternyata---

Mala sudah lost feeling.

Setelah tepat dibelakang Mala, Rakha memegang pergelangan tangan Mala. Menahan gadis itu agar tidak pergi dari sana.

Mala berhenti, ia membalikkan badannya dan mentap Rakha dengan tatapan seperti orang asing. Hati Rakha tersentil melihat itu. "Mala? Lo kenapa? Ga kaya biasanya." Tanya Rakha mulai was was.

Wajah Mala yang semula datar kini semakin datar. "Apa? Urusan kamu apa? Ga usah so peduli sama aku." Kata Mala mulai menyentakkan tangan Rakha yang berada di pergelangannya.

basmalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang