[END]
semua kehidupan manusia sudah ada yang mengatur.
bahkan plot twist alur kehidupan yang tidak kita duga pun akan terjadi. all the keys to problems are in all the tests of life. friendship, family and romance.
maaf, ada area toxic relationship...
"Kamu yang terbaik, juga terburuk. Kamu yang mengajari arti patah hati. Kamu beri harap, lalu kamu pergi. Garis waktu takkan mampu menghapusmu"
• B • A • R • A •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌷🌷🌷
BRAKK
Semua buku yang Mala bawa jatuh berserakan. Setelah dari kantin, Mala tidak sengaja bertemu dengan pak agus, guru ter-killer di sekolah ini. Pak Agus menyuruh mala untuk membawa buku itu ke ruang guru, banyak loh. Ada sekitaran 8 buku. tubuhnya yang mungil mati matian menahan beban buku itu.
Namun seseorang menubruk bahunya hingga dirinya oleng dan mengakibatkan buku itu berserakan di lantai koridor. Padahal Mala sudah dekat dengan ruang guru namun ada saja penghalangnya.
"E-eh, maaf maaf gue ga sengaja." Ujar lelaki itu, ia membungkuk dan mulai membereskan buku buku yang sudah tergeletak di teras koridor.
Mala pun berjongkok untuk membereskan buku tersebut. Ia kenal lelaki ini, ia adalah teman sekelasnya. Zayyan. Zayyan menoleh kearah mala "Mau dikemanain bukunya?" Tanya Zayyan,
"Mau ke ruang guru, Zay" Jawab Zayyan, Zayyan tersenyum simpul lalu beralih dirinya lah yang membawa buku buku berat tersebut.
"E-eh, ko-?"
"Udah gapapa, ini berat. Tubuh lo kecil, buku ini berat kan?" Ujar Zayyan, Mala mengangguk tak enak hati takut merepotkan temannya.
Namun baru beberapa langkah mereka berjalan menuju ruang gury tiba tuba buku itu beralih di tangan seorang lelaki tegap dengan jas osisnya. Ia menatap datar keduanya yang menatap lelaki itu bingung.
Tanpa sepatah katapun lelaki itu membawa dan berjalan menuju ruang guru. Semua kejadian dan obrolan kecil tadi rakha melihatnya. Entahlah, tiba tiba hatinya tergerak untuk membantu dan mengambil alih buku itu di tangannya.
Mala berjalan mengikuti rakha, sedangkan Zayyan pergi ke kelas. Zayyan termasuk anak nakal yang selalu diincar guru bk. Sedangkan rakha adalah anak rajin berprestasi yang di agung agungkan oleh para guru. Makanya lebih baik ia mundur saja dari pada orang tuanya yang kembali di panggil.
Bukan takut, hanya waspada.
Kemudian ia berlari dan memekik kegirangan setelah dibantu oleh rakha. Kapan kapan coba? "RAKHA, MAKASIH UDAH BANTU AKUU" Sorak heboh Mala, mereka tengah jalan beriringan menelusuri setiap koridor.
Rakha tidak menjawab. Matanya menatap kearah depan dengan tatapan datar seperti biasanya. Tak berniat sama sekali menjawab ucapan Mala. bisa roboh sekolah denger teriakan Mala jikalau Rakha meladeninya, bahkan menatapnya.