[END]
semua kehidupan manusia sudah ada yang mengatur.
bahkan plot twist alur kehidupan yang tidak kita duga pun akan terjadi. all the keys to problems are in all the tests of life. friendship, family and romance.
maaf, ada area toxic relationship...
"Terkadang aku merasa iri ketika melihat orang lain dapat bahagia bersama keluarganya, sementara aku hanya bisa tersenyum pada saat hati ini terluka."
• B • A • R • A •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌷🌷🌷
"Gue tau itu bukan mimisan biasa, lo punya penyakit, kan?"
Mala yang mendengar ucapan afan seketika terdiam kaku. Jemarinya meremas kuat samping roknya untuk menetralisir rasa gugup yang mala rasakan sekarang. Holly shit! Kenapa Afan bisa tau?
Mala menggeleng berusaha untuk berbohong. "Ka-kata siapa? Aku sehat kok, yang tadi cuman mimisan biasa" Elak mala namun afan tak bisa dibohongi. Afan dapat melihat raut wajah Mala yang kentara panik.
"Gue tau, Mala" Tekan Afan membuat Mala menutup matanya, Jika sedang panik seperti ini pasti otaknya mendadak buntu, tidak bisa berfikir jernih. Lebih baik dia diam, kan?
"Perlu gue ceritain?"
Afan berjalan keruangan sang ayah yang berada di rumah sakit, ia ditugaskan untuk mendata pasien pasien yang tadi telah Khadafy - ayah dari Afan periksa. Sedangkan Khadafy sendiri sedang bertugas untuk mengoperasi pasien yang nyawanya sudah diujung kepala.
Afan duduk layaknya dokter, dirinya memang sedikit paham masalah kedokteran karna Afan ditugaskan untuk meneruskan jabatan sang ayah kelak.
Afan membuka dan mendata satu persatu nama pasien disana dan tepat di urutan no 23 ia dibuat bungkam dengan dadanya yang sudah bergemuruh, terkejut, cemas, semua ia rasakan saat melihat mama yang tertera disana.
No : 23 Nama : Basmalah Gralind Umur : 17 tahun Penyakit : kanker nasofaring
DEG!
Afan menatap nanar nama tersebut. tekan, Basmalah Gralind! gadis yang kadang pendiem kadang juga barbar mengidap penyakit seperti ini? Gadis ceria yang selalu memperlihatkan senyuman manisnya kepada semua orang mengidap penyakit mengerikan seperti ini?
Afan benar benar dibuat terpental jatuh ke jurang paling dalam melihat nama seseorang yang tertera disana. Ia tidak bisa melanjutkan mendata kembali. Otaknya sudah berkeliaran kesana kemari. Khawatir dengan kondisi gadis itu, jika disekolah gadis tersebut seperti fine fine aja. Namun nyatanya?
Afan menunggu sang ayah untuk menanyakan lebih dalam tentang ini. Ia harus mencari tau semuanya, harus!
Setelah 50 puluh menit berlalu sang ayah masuk keruangan lalu duduk di sofa. Sebenernya operasi sudah berakhir sejak tadi namun ternyata ada beberapa hambatan membuat Khadafy tidak bisa langsung masuk keruangannya.