33 : luar negri

1.4K 139 18
                                        

haii gaiss, maaf ya baru sempet nongol lagi hehehehe. soalnya sibuk banget, apalagi mau mendekati ujian kenaikan kelass, hehehe.

semangat ya buat yang mau ujian, semoga hasil kita semua memuaskan!!!

happy reading..

Mala, gadis itu merenung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mala, gadis itu merenung. Diam diatas balkon dengan pemandangan yang kosong, dirinya menutupi matanya merasakan hembusan air malam yang terasa dingin, kata kata dari Rakha terus menghantui pikiran Mala.

"Hufth," Mala menghembuskan nafasnya kasar. Ia tidak seharusnya seperti ini. Dahulu ia juga pernah di campakkan seprtti itu bukan? Tiba tiba saja diajak putus tanpa alasan, tapi sekarang dengan alasan seperti ini, apa ia akan mempertahankan perasaanya?

"Mala..." Suara itu terdengar lembut di telinga Mala, ia mengenal suara itu. Namun dirinya tidak ingin berbalik badan.

Rakha, benar. Dialah yang memanggil nama Mala, Rakha sengaja datang ke rumah Mala saat ini. Jauh dibelakang sana, ada Afan yang melihat mereka berdua. Kisah mereka benar benar rumit.

"Apa?" Ketus Mala, gadis itu berpura pura ketus agar pertahanan keaedihannya tidak runtuh.

Rakha maju selangkah agar posisinya sejajar dengan Mala, namun Mala malah menjauh. Namun dengan sekali tangkapan, Mala berhasil diam karna pinggang Mala, Rakha tahan.

"Apa? Mau bicara apa lagi?" Tanya Mala berusaha tenang.

Dengan cepat Rakha mengangkat tangannya lalu memegang kedua bahu Mala, setelah itu Rakha putar agar Mala bisa menghadap kepada Rakha.

"Aku mau terbang kesana sekarang, aku tau, aku salah ngungkapin kata putus, tapi aku cuman bisa kaya gitu, aku gabisa ngelakuin hal lain, Mala. Apalagi sekarang kamu jauh dari kungkungan aku, aku takut ada yang nyelakain kamu, maaf."

Setelah mengatakan itu, pertahanan Mala goyah, ia menangis dengan memukul mukul dada bidang Rakha, dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin agar tidak menangis.

Rakha yang sadar jika gadisnya menangis pun membawa Mala kepelukannya,

"Maaf beribu maaf Mala, kita engga putus kok, aku cuman ngomong gitu diluar aja, disini kita aman, engga ada yang memantau peragakan aku."

Namun nyatanya...

Mala semakin menangis sesegukan, gadis itu tidak bisa diam. Segukam tangisnya semakin terdengar jelas.

"Syutt, kenapa malah makin kencang nangis nya, maaf Mala, aku minta maaf. Kita bakal tetep kaya gini kok, kita engga putus."

Mala menggeleng, "Engga, tadi kamu udah bilang putus kenapa malah ngajak balikan lagi? inget ga dulu kamu pernah gini juga?" Bentak Mala dengan air mata yang terus turun.

basmalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang