11 : ngaku (repost)

2.6K 355 39
                                    

“Suatu hari kamu akan mengingatku dan betapa aku mencintaimu maka kamu akan membenci dirimu sendiri karena membiarkanku pergi.”


B

A

R

A

•B•A•R•A•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

SMAN 1 JAKARTA, 10.30 WIB. (jam istirahat)

"DIMOHON UNTUK GURU MAUPUN SISWA SISWI DIHARAPKAN UNTUK BERKUMPUL DI AULA SEKARANG!"

Semua siswa maupun siswi dibuat bingung oleh pengumuman yang berasal dari Devi. Namun tak urung juga mereka semua pergi ke aula karna penasaran. Kenapa Devi bisa seberani itu meminjam mix sekolah? Jawabannya adalah, karna Devi adalah orang paling berpengaruh di sekolah ini.

"Ada apaantuh?" Tanya Zaki kepada ketiga temannya, mereka semua mengangkat bahunya tak tahu.

Afan berjalan lebih dulu dari mereka, "yaudah sih kalo penasaran kesana aja." Ujar Afan mendahului mereka, mereka semua pun mengikuti arah jalan Afan menuju aula.

Saat sudah sampai di aula, semua siswa siswi dan guru sudah berkumpul disana. Dan tepat, Gizel sedang berdiri tegap di depan dengan keringat dingin yang bercucuran di dahinya. Dirinya sudah siap menyampaikan pesan itu,

Ternyata pergerakan Gizel tak jauh dari pandangan Devi yang menatapnya menyeringai. Tatapan itu seperti tatapan tajam yang akan mengantarkan dirinya kedalam maut.

Devi berjalan mendekat kearah depan aula, seperti panggung. Ia mengambil mix itu secara kasar dari tangan Gizel. Membuat Gizel mengumpat dal hati. Ia masih sayang nyawa, dan juga ia masih sayang hartanya. Ia tidak ingin menjadi gelandangan dadakan dan tinggal di kolong jembatan.

"Maaf, mohon perhatiannya sebentar."

Gizel melirik sekilas kearah Devi, badannya sudah gemetar tak karuan. Devi tersenyum miring, lalu ia kembali mengalihkan atensinya kepada semua orang yang sudah siap menunggu ucapan Devi dan Gizel.

"Disini, gue bakal membersihkan nama baik Basmalah Gralind. sahabat saya,"

Zaki yang berada di samping dekat pintu pun berteriak. "ADA APAANIH? CEPETAN LAH, PENASARAN KITA."

"Oke oke, sebelumnya gue ga akan mengeluarkan suara. Namun setan di samping gue ini yang bakal ngaku dan mengeluarkan suara."

Devi memberikan kembali mix nya ketangan Gizel. sebelum dirinya pergi kebawah ia membisikkan sesuatu. "Milih ngaku, bunuh, atau hancur."

basmalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang