[END]
semua kehidupan manusia sudah ada yang mengatur.
bahkan plot twist alur kehidupan yang tidak kita duga pun akan terjadi. all the keys to problems are in all the tests of life. friendship, family and romance.
maaf, ada area toxic relationship...
Katanya, "tuhan akan menghapus perasaanmu jika orang itu tidak pantas untukmu."
alu, jika aku masih menaruh perasaan kepada dia, apakah dia pantas untuk aku?
• B • A • R • A •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌷🌷🌷
Sekarang, Rakha dan Mala sudah berada diatas motor. Jam terakhir Rakha bolos, ia janjian bersama mala bertemu di parkiran. Bahkan sekarang Rakha melupakan Chelsea. Tangan Mala melingkar di perutnya Rakha lalu menyimpan kepalanya di punggung tegap Rakha.
"Tau rumah aku?" Tanya Mala, Rakha mengangguk. Ia sudah tau letak rumah Mala.
Peerjalanan sekarang Mala tidak berhenti mengoceh. Membuat telinga Rakha ingin pecah sekarang juga. "RAKHA, RAKHA TAU GA? AKU SENENG BANGET BISA KAYA GINI SAMA RAKHA"
Mala semakin mengeratkan pelukannya, membuat Rakha sesak. "Jangan erat erat, atau gue lepasin?" Sentak Rakha sudah jengah dengan prilaku Mala.
Mala pun diam, sekarang terjadilah keheningan diantara mereka. Kecuali suara bisingnya jalanan yang sore ini semakin rame.
Saat sudah sampai di rumah, Mala turun lalu memberikan helm nya. Rakha menerima helm tersebut, kemudian ia menatap Mala. Mala yang di tatap seperti itu salting sendiri.
"Alasan lo cinta sama gue karna apa?"
Mala diam, ia bingung harus menjawab apa. Bahkan dirinya saja tidak tau kenapa ia bisa jatuh sejatuh jatuhnya kepada Rakha.
"Cinta itu datang tanpa harus ada alasan, cinta itu tumbuh dengan sendirinya tanpa paksaan. Emang harus ada alasan buat cinta sama seseorang? Aku gatau jawaban apa kalo kamu tanya alasan aku cinta kamu. Aku cinta kamu tulus dari hati."
"Kalo jawabannya kamu baik, aku bohong. Bahkan kamu lebih brengsek dari yang aku bayangin. Tapi gatau kenapa aku tetep suka dengan semua sifat brengsek kamu."
"Kalo jawabannya kamu ganteng, itu hanya obsesi semata. Aku ga terobsesi dengan kelebihan dari wajah kamu. Iya aku sadar, kamu emang ganteng, tapi waktu dulu kamu culun kan? Tapi aku tetep suka waktu itu."
"Kalo jawabannya kamu kaya, berarti aku matre. Aku gabutuh uang kamu, masalah uang aku bisa cari sendiri. Aku cuman butuh cinta kamu balas cinta aku, bukan uang kamu."
"Sebenernya aku suka kamu dari kelas 10, cuman aku baru berani ngejar terang terangan selama setengah tahun. Makanya aku akui kalo aku suka kamu dari beberapa bulan lalu."
Rakha tertegun mendengar jawaban Mala. Diluar ekspektasi Rakha. kemudian ia kembali bersuara. "Kalo gue gabisa bales perasaan lo, gimana?"
Mala diam lagi. Hatinya berdenyut mendengar pertanyaan selanjutnya dari Rakha. "Yaudah gapapa, aku gabisa maksa. Apapun yang terjadi bakal aku nikmatin. Aku yang tanggung sendiri. Cinta juga datang karna terbiasa, kan?"
