24 : olimpiade

3K 348 99
                                    

"Hargai apa yang kamu miliki saat ini. Ingat, kebahagian tak akan pernah datang kepada mereka yang tidak menghargai apa yang telah dimiliki."

B

A

R

A

Saat ini Rakha sedang duduk di kursi kantin sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Rakha sedang duduk di kursi kantin sendirian. Menatap keramaian dengan tatapan kosong. Saat ini sangat ramai, namun rasanya Rakha hanya seorang diri disana. Ia sibuk dengan dunianya sendiri.

Hari ini masih tepat hari ulang tahunnya. Mala benar benar tidak mengucapkan dirinya ulang tahun. Bukan apa, namuan rasanya hampa. Biasanya orang yang paling berisik kini menjadi paling diam.

Rakha mengambil handphone nya lalu melihat roomchatnya. Tidak ada chat dari Mala, bahkan chat terakhir dari Rakha saja tidak Mala balas. Sebenci itukah Mala padanya?

Semenjak hari itu, Mala benar benar tidak pernah menyapanya. Hari hari Rakha yang biasa berisik dan terkesan asik kini kosong. Hanya keheningan yang ada dalam hidupnya.

Sebenernya kehidupan Rakha tidak jauh berbeda dengan kehidupan Mala dulu. Namun bedanya kehidupan Rakha ditekan oleh orang tua kandungnya, jika Mala ditekan oleh orang tua angkatnya.

Kalian ingat adegan betapa kasarnya Rakha pada Mala dulu? Itu karna ia takut, Rakha bukanlah anak yang diinginkan oleh mamanya. Bahkan pada masa kecil Rakha, kehidupan Rakha hanya diisi bentakan, teriakan bahkan sampai kekasaran.

Rakha tersenyum pedih, tidak banyak yang tahu kehidupan aslinya.

Toh untuk apa orang orang tau? Mereka hanya kasian dan berempati layaknya sesama manusia. Mereka juga tidak akan pernah merasakan apa yang dirinya rasakan.

So just keep it hidden.

"Panggilan kepada Raden Rakha ditunggu secepatnya di kantor."

Lamunan Rakha buyar ketika mendengar perkataan gurunya melalui mic. Ia bangkit dari duduknya, dan berjalan pelan menuju kantor.

Saat sudah sampai dikantor, Rakha mengetuk pintu tersebut. Yang dibalas teriakan oleh guru dari dalam. "Masuk saja Rakha."

Rakha masuk, tak lupa mengucapkan salam. Setelah itu Rakha dipersilahkan duduk oleh kepala sekolah. Rakha mengangguk lalu duduk.

"Ada apa pak?" Tanya Rakha, kepala sekolah tersenyum. Ia bangga masih ada anak yang berakhlak budi yang baik dan sopan santun seperti Rakha.

"Dua minggu kedepan kamu harus mengikuti olimpiade matematika tingkat provinsi. Tingkat kabupaten kamu sudah memenangkannya, dan sekarang tingkat provinsi. Nanti teman lomba kamu Calista dari kelas XI-MIPA 2." Kata pak suryana, kepala sekolah disana.

Rakha nampak berfikir. Kemudian ia menggeleng. "Maaf pak, saya tidak bisa."

Kepala sekolah dan guru yang ada disana dibuat kebingungan, "loh? Kenapa? Kesempatan ga datang dua kali loh," kata bapak kepala sekolah tersebut.

basmalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang