[END]
semua kehidupan manusia sudah ada yang mengatur.
bahkan plot twist alur kehidupan yang tidak kita duga pun akan terjadi. all the keys to problems are in all the tests of life. friendship, family and romance.
maaf, ada area toxic relationship...
“Orang lain emang ga bakal paham sebelum ngerasain apa yang kita alami. Banyak hal yang diremehin tentang kita, padahal kita setengah mati ngejalaninnya.”
• B • A • R • A •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌷🌷🌷
Rakha berjalan di depan dengan Mala yang mengikut dari belakang. Orang orang berpendapat bahwa hubungan keduanya pasti tidak baik. Dilihat dari wajah Mala yang membengkak dan pipi yang, memerah?
Ternyata tamparan itu masih berbekas.
Mereka sangat aneh, kenapa Mala selalu menggunakan jaket ataupun hoodie jika berangkat kesekolah. Sepertinya yang mengetahui keadaan badan Mala hanya teman sekelasnya.
Namun kalian juga pasti mengetahui bahwa tidak ada yang ingin berteman dengan mala kecuali Devi.
Pertahanan Mala menjadi rubuh ketika mendengar kata kata Rakha tadi. Semangat hidupnya semakin menipis. Mala jadi tidak ingin kembali sehat.
Untuk apa dirinya sehat? Bahkan hidupnya saja sudah tidak ada tujuan. Orang tuanya yang selalu memperlakukan mala kasar, tidak pernah memberi kasih sayang. Dan makanpun tidak terjamin.
Kadang pagi hanya sarapan sedikit bekas sisa semalam, siangnya kadang tidak makan sampai malam. Ia hanya mempunyai tabungannya sedikit. Mala hanya bisa tertawa penuh kecewa dalam hati.
Dan Rakha? Lelaki yang Mala anggap penyemangat hidupnya kini telah bersifat seenaknya. Mala menjadi tidak punya tujuan hidup.
Kalian tau kenapa Mala bisa bertahan sejauh ini? Ya, itu karna Rakha. Mala bermimpi akan menikah, mempunyai anak dan hidup bahagia dengan Rakha. Atau malah kita ia akan mendapatkan kebahagiaan lewat Rakha.
Namun nyatanya? Omong kosong.
Mala semakin mempercepat jalannya agar berjajaran dengan Rakha. Rakha tidak protes, ia hanya diam mengingat ini sekolah. "Rakha kita mau kemana?" Tanya Mala,
Rakha menatap menatap lurus ke depan lalu menjawab. "Kelas." Jawabnya singkat. Mala mengangguk paham. Ia memperlambat jalannya agar tidak beriringan dengan rakha. Namun Rakha menoleh lalu menatapnya tajam.
Mala ciut ketika melihat tatapan tersebut. Namun ia senang bisa berdekatan dengan Rakha meskipun rakha terlihat terpaksa.
Sampai kapan Mala? Sampai kapan kamu berjuang sendirian? Sampai kapan kamu diremehin? Sampai kapan kamu ditindas oleh semua orang? Tunjukkan kepada semua, jika kamu berhak bahagia dan menjauh dari orang orang brengsek seperti mereka semua.