[END]
semua kehidupan manusia sudah ada yang mengatur.
bahkan plot twist alur kehidupan yang tidak kita duga pun akan terjadi. all the keys to problems are in all the tests of life. friendship, family and romance.
maaf, ada area toxic relationship...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌷🌷🌷
"WOI ANJIR TADI LO LIAT GA RAKHA BARENG CEWE BARU? CAKEP BANGET ANJIR."
"Iya iya, gue liat. Mana so sweet banget lagi"
"Lah? Kemarin Rakha nembak Mala loh di depan parkiran, bahkan di depan semua orang. Sampe masuk trending topik."
"Pelarian aja kali, atau cuman kasihan?"
"Hus, jangan ngomong gitu,"
Mala mendengar gosipan itu, ia diam. Apa tadi? Rakha bersama seorang perempuan? Padahal tadi pagi Rakha chat Mala kalau ia tidak bisa menjemput karena akan mengantarkan temannya, eh ternyata?
Devi berlari mendekat kearah Mala, hawa hawa gadis itu sudah sangat tidak enak saat mendengar gosipan gosipan dari siswa maupun siswi disini.
Devi menatap tajam Mala, "LO SAMA RAKHA BENERAN PACARAN? SIALAN! KENAPA LO MAU MAU AJA, MALA?" Desis Devi tajam.
Mata sayu itu menatap kearah Devi, ia kurang tidur semalam. Kalian tau? Mala suka hujan, tapi Mala juga tidak bisa jika terkena air hujan. Tubuhnya akan menggigil dan mendadak flu. Itu yang membuat mala tidak bisa tidur semalaman. Terus saat paginya ia harus bersih bersih rumah.
Dapat dilihat juga bahwa luka disana terlihat. "Gapapa, aku seneng sekarang Rakha udah mau buka hati, Devi. mungkin itu cuman temennya." Jawab Mala halus.
Devi berdecih. "Plis, Mala. kapan lo sadarnya? Rakha itu ga tulus sama lo, dia cuman mainin perasaan lo." Ujar Devi mengecil, Devi sangat tidak suka ketika Mala mati matian membela nama baik rakha.
Mala menggeleng tidak terima. "Gak, Dev. Rakha engga kaya gitu, Rakha pasti udah cinta sama aku." Ujar Mala tetap pada pendiriannya.
Devi mengalihkan pandangan, disana terdapat Rakha dengan seorang gadis yang sedang menggandeng lengan Rakha? Ouh shit! "Baru pacaran sehari Mal lo udah digiin, gimana kalo lo pertahanin pacaran konyol ini?"
"Dia itu pemain, dan lo mainannya. Lo ga akan pernah menjadi pemenangnya." Lanjut Devi membuat pendirian Mala runtuh seketika.