Yoongi sedang berjalan menelusuri selasar yang menghubungkan ruang gym dengan kamarnya ketika ponsel yang dia sedang genggam bergetar. Dilihatnya layar, dan menemukan bahwa dia memiliki satu pesan dari Helena, yang bertuliskan: Facetime. Sekarang. Penting. Darurat.
Satu alis Yoongi praktis menaik sebagai tanggapan, langkahnya pun lantas terhenti. Sekarang jam sebelas siang di Eastwood, itu berarti di Rio masih jam tujuh pagi. Ada hal mendesak apa Helena sepagi ini?
Yoong mengetik balasan: Beri aku sepuluh menit.
Ketika Yoongi sampai di depan kamarnya, dan akan membuka pintu kamarnya, dia berpapasan dengan Kyra yang kelihatannya baru saja selesai mandi. Itu terlihat dari rambutnya yang masih lembab dan tercium aroma sabun yang segar darinya.
Kyra mengangguk saat dia bertatapan dengan Yoongi, dan hendak pergi ke ruang tengah, tetapi Yoongi menghentikannya dengan berkata, “Hari ini aku akan mengajak si kembar keluar.”
Kyra menoleh dengan dahi berkerut. “Kau apa?”
“Kubilang, aku akan mengajak si kembar keluar sore ini,” tegas Yoongi.
“Ke mana? Mau apa? Kenapa?” Raut Kyra tampak curiga dan waspada.
“Aku ingin mengajak mereka ke mall sebentar,” jawab Yoongi. “Selagi mereka pergi bermain bersamaku, kau dan Eunha akan mendapatkan treatment spa rumahan. Termasuk pijat relaksasi. Aku sudah memesankannya untuk kalian.”
“Tunggu, biar aku perjelas,” kata Kyra. “Jadi, kau akan mendatangi terapis rumahan untukku dan Eunha, dan kau akan membawa si kembar agar tidak mengganggu?”
“Kalau kau tidak mau, aku bisa batalkan semuanya,” tukas Yoongi.
“Well, ya … Aku tidak keberatan. Akan tetapi apa alasanmu? Tumben sekali kau perhatian dan baik pada kami? Padaku?”
“Belakangan ini wanita-wanita di rumah ini cerewet sekali. Buat kepalaku pusing. Kalian butuh pampering day.” Yoongi buru-buru masuk ke dalam kamarnya dan langsung menutup pintu kamarnya di depan wajah Kyra, membiarkan wanita itu melongo karena Yoongi tidak ingin menjawab lebih banyak pertanyaan Kyra lainnya.
Sejujurnya, alasan Yoongi memberikan Kyra dan Eunha me time di rumah ialah karena kedua wanita itu belakangan ini menderita migrain. Eunha sakit kepala karena banyaknya pekerjaan yang dia harus kerjakan. Sudah dua minggu ini Eunha disibukkan oleh pekerjaan barunya, menjadi seorang penulis naskah sebuah film series. Sedangkan Kyra, sepertinya penyakit migrainnya muncul karena dia kelelahan. Hampir setiap hari, selama dua minggu ini, dia terus melakukan perjalanan pulang-pergi penjara-rumah. Jadi, Yoongi pikir mereka memerlukan waktu untuk relaksasi.
Dan hari sabtu ini adalah hari yang sempurna. Bukan hanya karena Yoongi sedang libur kerja, tetapi juga karena si kembar dan Kyra absen mengunjungi Jungkook sejak kemarin. Jungkook dan Taehyung rupanya terserang flu, mereka tidak ingin menularkan penyakit mereka pada si kembar, maka dari itu Hope dan Hero harus menunda kunjungan mereka hingga Jungkook kembali pulih.
Yoongi membuka jendela kamarnya, yang tepat berada di depan meja kerjanya. Jendela yang berhadapan dengan halaman depan rumah mereka. Sinar lembut matahari langsung merayap masuk ke lantai dan meja kerja Yoongi, bersamaan dengan angin musim panas yang membawa aroma pepohonan segar.
Dia lalu menarik kursi kerja dan duduk di sana. Ia menyalakan laptopnya. Sejemang ia sempat memeriksa email yang masuk dan menemukan satu email penting yang masuk sejak tadi malam. Email dari seorang agen properti yang menjadi penghubung Yoongi dengan pemilik sebuah hotel yang rencananya akan ia beli.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENGEANCE : After (S2)
FanfictionBook II (Sebelum baca ini, baca dulu Vengeance S1) Tiga tahun setelah kejadian 'malam itu' baik Kyra, Jungkook maupun Taehyung, mereka sama-sama masih belum bisa terlepas oleh jerat 'rasa bersalah'. Mereka masih mencari cara untuk menembus kesalaha...