Yoongi yang duduk di jok belakang hanya diam saja ketika mobil van yang ditumpanginya meliuk-liuk di jalanan asing yang berbukit. Yang tiap saat semakin menanjak, dan menanjak lagi.
Tidak menyangka bila saat ini ia sedang berada di Rio, jauh dari rumahnya hanya untuk menjemput orang yang telah membuat hancur perusahaannya. Meski begitu, Yoongi senang bisa melihat keponakannya yang kelewat menggemaskan. Dia mungkin membenci Kyra dengan seluruh genap hatinya, tapi si kembar adalah pengecualian.
Juga tidak menyangka bahwa dia sedang menuju salah satu pabrik milik Tuan Kim untuk menghancurkannya. Yang mana itu memang menjadi bagian rencananya yang baru saja terbentuk dua puluh empat jam yang lalu.
Sesaat setelah Yoongi mendarat di Rio, ia menerima kabar dari Jimin bahwa Jungkook telah mendapatkan informasi tentang Tuan Kim. Jimin mengatakan bila Dante memberi dua lokasi pabrik usaha ilegal milik Tuan Kim yang salah satunya berada di Rio, tepat di mana Kyra dan Yoongi berada sekarang.
Rencana awal mereka adalah mengumpulkan sebanyak-banyak tentang informasi pabrik itu, lalu menjemput Kyra, kemudian kembali ke Westwood untuk menyusun rencana lagi, dan baru kemudian kembali lagi ke Rio.
Namun semua tidak berjalan sesuai keinginan Yoongi, bahkan ini semua sangat melenceng jauh dari apa yang ia sudah rencanakan.
Memang, secara garis besar Yoongi sangat terbantu oleh Yoo Ji dan Helena, karena dengan begitu Yoongi tidak perlu lagi repot-repot mencari informasi tentang pabrik itu. Sehingga Yoongi jadi tidak perlu bolak-balik dan susah payah menyusun rencana untuk mengambil alih pabrik itu, karena nyatanya semua itu sudah tersedia di hadapan seperti makanan buffet. Singkatnya, Yoongi hanya tinggal menikmatinya saja.
Namun Yoongi tidak boleh menerima kemudahan ini dengan begitu saja.
Ia masih tidak mempercayai teman-teman Kyra, dan masih tidak bisa menerima bahwa semua ini hanyalah kebetulan saja.
Keberadaan Kyra dan lokasi pabrik yang masih berada dalam satu lokasi masih memiliki alasan yang masuk akal dan masih bisa Yoongi terima.
Yoongi mendapatkan informasi bahwa Tuan Kim sudah mendirikan pabriknya sejak empat tahun yang lalu. Itu berarti setengah tahun sebelum ia membawa Kyra ke pulau yang letaknya tidak jauh dari Rio. Bisa jadi Tuan Kim membawa Kyra ke pulau itu karena lokasinya dekat dengan pabriknya, sehingga dia bisa mengawasinya setiap kali dia datang ke Rio. Dan pelarian Kyra dari pulau itu menuntunnya ke daerah ini, yang memang dekat dengan pelabuhan. Dengan begitu lokasi pabrik dan keberadaan Kyra yang sama-sama di Rio bisa dibilang hanya kebetulan saja.
Namun ketika ia mendengar bahwa salah satu teman Kyra memiliki nama yang sama dengan yang Dante sebutkan, itu jelas bukan kebetulan.
Dante adalah anggota Black Hand dan juga merupakan anak buah Tuan Kim. Sangat ganjil jika dia menyarankan nama Helena yang ternyata juga bekerja sama dengan salah satu anak buah Tuan Kim yang masih aktif, yaitu Yoo Ji. Hal tersebut sangat mencurigakan. Dan semakin mencurigakan ketika Yoongi mendengar bahwa Yoo Ji masih menjadi pengawas aktif di pabrik itu.
Menurut Yoo Ji, dalam seminggu biasanya ia mengontrol pabrik itu sebanyak tiga kali dan langsung melapor kepada Tuan Kim. Bila memang dia menjabat sebagai pengawasnya, bukankah dia bisa dengan mudahnya mengambil data dari dalam kantor? Kenapa harus dengan cara merepotkan seperti ini?
“Aku tidak punya akses ke dalam komputer itu. Akses hanya dipegang oleh Luiz. Dialah penanggung jawab di sana.” Kira-kira begitu jawaban Yoo Ji ketika Yoongi menanyakan keganjilan yang dia rasakan dalam rencana ini.
Meskipun jawaban itu bisa diterima, Yoongi masih merasa ragu. Masih ada rasa mengganjal pada keseluruhan rencana ini. Jika diibaratkan, sekarang Yoongi tengah dalam perjalan menuju sarang ular yang kelaparan dan tahu akan menjadi santapan para ular. Ia tahu bahwasanya mengikut orang-orang asing ini bukanlah ide yang bagus, bahkan buruk dan ceroboh. Namun dia tidak punya pilihan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENGEANCE : After (S2)
FanfictionBook II (Sebelum baca ini, baca dulu Vengeance S1) Tiga tahun setelah kejadian 'malam itu' baik Kyra, Jungkook maupun Taehyung, mereka sama-sama masih belum bisa terlepas oleh jerat 'rasa bersalah'. Mereka masih mencari cara untuk menembus kesalaha...