KyraAku berbaring di atas kain piknik bermotif tartan merah muda. Menatap langit biru jernih di musim panas. Padang ilalang hijau mengelilingiku. Aku memejamkan mata dan membiarkan panas matahari sore ini yang menenangkan ini menghangatkan seluruh tubuhku.
Di kejauhan terdengar pekik kegembiraan berada tinggi dari kedua anakku dan Jungkook. Mereka memang sedari tadi sedang asyik bermain di rumput. Terakhir kulihat sedang bermain lempar tangkap. Padahal Hero dan Hope masih terlalu dini untuk memainkannya, tetapi Jungkook bersikeras untuk bermain itu.
Mereka bertiga lalu tertawa lepas. Aku yang masih terbaring diam di atas kain ikut tersenyum. Aku tidak bisa melihat mereka, tetapi bisa merasakan kebahagiaan yang mengalir dari suara tawa mereka yang indah.
“Mommy! Mommy! Mommy tolong!” teriakan penuh ketakutan Hero tiba-tiba terdengar.
Aku terlonjak berdiri.
Pada ilalang rumput yang semula hijau berubah menjadi merah. Langit berubah menjadi gelap, suram. Angin berhembus kencang. Dan saat kuedarkan pandanganku ke sekeliling, aku tidak bisa menemukan Jungkook atau kedua anakku.
Aku bangkit dengan cepat dan mulai berteriak memanggil nama mereka. Berlarian mencari mereka, menyisir seluruh area. Namun nihil. Aku tidak menemukan mereka.
“Kau mencari siapa?”
Aku tersentak karena suara berat yang berasal dari belakangku. Ketika aku berbalik, aku menemukan Senator Lee sudah berdiri di dekatku. Dia memberikanku senyum yang paling mengerikan.
“Kau—di mana mereka! Kau pasti yang menculik mereka!”
“Mereka? Oh, anak-anakmu dan Jungkook?”
“Di mana mereka!”
“Sudah kutenggelamkan di danau.” Senator Lee mengangkat tangan kanannya, dan menunjuk ke arah selatan. “Mereka tertawa terus sih. Berisik. Membuat kesal saja. Jadi aku bunuh saja mereka.” Kemudian dia membentangkan seringai mencekam di wajahnya.
Aku berlari ke arah yang ditunjuk oleh Senator Lee. Berlari. Terus berlari hingga aku menemukan danau luas dengan air merah gelap dan pekat. Bau amis yang menusuk hidung, menguar dari danau itu. Dan di sana aku melihat tubuh Jungkook, Hero dan Hope mengambang dengan bagian tubuh yang menghadap langit. Mata mereka semua terpejam. Kulit mereka pucat.
Oh, tidak.
Aku melangkah masuk ke dalam air. Mencoba menggapai mereka. Tetapi baru beberapa langkah, ada tangan besar yang menarik rambut bagian belakang kepalaku. Menjambaknya kuat-kuat hingga kepalaku tersentak ke belakang.
“Siapa bilang kau boleh mendekati mereka?” Suara gelap Senator berdesir di sampingku. Sosoknya yang menyeramkan membayang di sebelahku. “Dunia ini hanya berjalan satu arah, Kyra. Kau yang mati. Atau mereka.”
KAMU SEDANG MEMBACA
VENGEANCE : After (S2)
FanfictionBook II (Sebelum baca ini, baca dulu Vengeance S1) Tiga tahun setelah kejadian 'malam itu' baik Kyra, Jungkook maupun Taehyung, mereka sama-sama masih belum bisa terlepas oleh jerat 'rasa bersalah'. Mereka masih mencari cara untuk menembus kesalaha...