Tujuh jam sebelumnya. 14.00.
.
.
"Tuan Min, Anda sudah melihat beritanya?"
Namun alih-alih menjawab, Yoongi malah balik bertanya. "Berita seperti apa yang kau bicarakan?"
Gil Suk meraih remote yang tergeletak di atas meja ruang tengah. Ia menyalakan televisi, mengganti salurannya hingga berhenti di sebuah saluran berita utama.
Yoongi yang tadinya sedang bersantai di sofa baca yang ada di ruang tengah memajukan tubuhnya guna melihat lebih jelas apa yang tertera di layar televisi yang berukuran 75 inch itu. Matanya memicing sewaktu ia membaca headline berita yang tertulis tepat di bawah layar.
Kedua anak Presiden Kim di serang.
"Loh?" Yoongi tersentak kaget. Bukankah itu berarti Seokjin dan Namjoon?
Gil Suk menaikan volume suara televisi, hingga suara si wanita berambut pendek pembawa berita pun terdengar lebih nyaring. "Semalam, tepat di jam sembilan malam, telah terjadi penyerangan oleh sekelompok orang tidak di kenal di rumah yang terletak di daerah Kingstown. Rumah yang diketahui milik anak pertama Presiden Kim Myun Bin, Kim Seokjin. Di saat yang bersamaan, kediaman anak kedua Presiden Kim Myun Bin, yang bernama Kim Namjoon, yang terletak di Windemere pun di serang oleh sekelompok orang tidak dikenal. Dan penyerangan di dua tempat itu menyebabkan tiga orang terluka. Kim Seokjin, 32 tahun, yang dikabarkan menderita luka tembakan. Kim Seyoung, 31 tahun, istri dari Kim Seokjin yang tengah mengandung, dan Kim Yuna, 27 tahun, istri dari Kim Namjoon ..."
Lutut Yoongi tiba-tiba terasa lemas kala ia mendengar berita yang memilukan tersebut. Terlepas dari kebenciannya pada Seokjin atas apa yang ia lakukan pada Jungkook dan Taehyung, Yoongi tetap merasa berduka atas peristiwa ini. Terlebih lagi Seyoung dan Yura pun sampai ikut menjadi korban.
Astaga, Seyoung bahkan sedang hamil!
Bahu Yoongi langsung merosot. Tidak menyangka Seokjin dan Namjoon serta keluarganya akan menerima musibah seperti ini. Dan dari semua hal mengejutkan ini, Yoongi penasaran, siapa yang berani menyakiti kedua anak dari seorang presiden?
Bukan hanya seorang presiden, akan tetapi anak dari Tuan Kim. Yang sudah tidak perlu lagi dipertanyaannya kekuasaannya dan kekuatannya. Semua tentangnya selalu diikuti dengan kata 'mengerikan'. Jika ada orang yang berani menyerangnya secara brutal dan terangan-terangan seperti ini, sudah pasti orang itu akan mati dengan cara yang paling tidak manusiawi dalam waktu dekat.
"Beberapa hari yang lalu, tepatnya di hari Jumat," Si pembawa berita melanjutkan. "Juga terjadi insiden besar yang menelan puluhan korban terluka. Salah satu gedung milik Kim Group mengalami kebocoran gas hingga menyebabkan ledakkan besar di beberapa lantai. Dengan penyerangan semalam, beberapa narasumber mengaitkan peristiwa-peristiwa yang belakangan terjadi menimpa CEO muda dari Kim Group tersebut. Mereka menduga bahwa serangan ini dilancarkan oleh pihak lawan bisnis mereka. Min Yoongi, 31 tahun, CEO dari Bangtan Entreprise." Lalu munculah wajah Yoongi di dalam kotak yang ada di sisi kiri layar.
"Ya! Ya! Ya! Ya!" Yoongi bangun dan menunjuk layar dengan ekspresi campuran antara kaget, bingung hingga kesal. "Apa-apaan itu!"
Yoongi akui bila memang dialah yang merusak gedung milik para Kim. Dia meletakkan beberapa peledak di lantai gedung mereka sebagai balasan apa yang telah Seokjin lakukan pada Jungkook dan Taehyung. Dan Seokjin pun mengetahuinya. Ledakan itu pun kemudian diberitakan sebagai 'kecelakan yang disebabkan oleh ledakan gas'. Yang Yoongi tahu, Seokjin sengaja menyembunyikan kebenarannya dari media.
Namun untuk penyerangan di rumah Seokjin dan Namjoon, jelas bukan Yoongi!
Meski rasa bencinya pada para Kim sebesar planet jupiter, Yoongi tidak akan pernah sampai hati ingin mencelakai Seokjin dan Namjoon. Apalagi sampai melukai istri-istri mereka. Siapapun dalang dibalik penyerangan ini, mestilah mereka musuh bebuyutan keluarga Kim. Bukan Yoongi, Jungkook apalagi Kyra. Mereka semua sudah disibukkan dengan rencana pembebasan Jungkook dan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENGEANCE : After (S2)
FanficBook II (Sebelum baca ini, baca dulu Vengeance S1) Tiga tahun setelah kejadian 'malam itu' baik Kyra, Jungkook maupun Taehyung, mereka sama-sama masih belum bisa terlepas oleh jerat 'rasa bersalah'. Mereka masih mencari cara untuk menembus kesalaha...