17. Kalah telak

100 27 56
                                    

"Terkadang manusia sedikit kata, prilakunya seribu kata."

Niolip
.

Terik mentari menembus kaca-kaca sebuah kelas berlantai dua di sekolah Mahakencana yang megah ini. Tampak banyak orang didalamnya tengah berkeliaran keluar kelas kala mereka mendengar bunyi bel istirahat berlangsung.

"Bro," seorang laki-laki menepuk teman kelasnya yang terlihat tengah menyandarkan badannya ke tembok diujung sembari memejamkan matanya. "Sorry, ya ... Gue posting lo terus, habisnya gue mau naikin followers," ucapnya kepada Adrian namanya.

Adrian tak menghiraukan, ia lebih memilih menepis kasar tangan Wahyu yang memegangi pundaknya lama. Ia mencoba untuk kembali tak peduli, "Brengsek," keluhnya, memutar posisi membelakangi.

"Sumpah ... Gue minjem lo, untuk gue posting seminggu. Nanti janji gue hapus." Kalimat Wahyu, masih tak dihiraukan. "Makasih, bro." Lantas ia pun pergi. Hal ini membuat Adrian merasa lebih tenang, ia mencoba untuk tidur.

"Adrian," panggil seorang gadis yang berjalan melewatinya, "Lo liat nggak tadi, Mishela badmood banget soal berita terbaru lo sama si Kayrena-Kayrena itu. Bisa-bisanya Wahyu mostingnya, isi bawa-bawa nama Mishela." 

"Lo, diem-diem backstreet sama adik kelas, ya? Apa nggak ngamuk si Mishela, pacar lo?" seseorang menimpali lagi. "Atau fans berat, lo?"

"Gimana ceritanya lo bisa ngebonceng, dia? Diluat nalar, astaga!"

"Eh! Gue yakin bakalan ada banyak hal selama seminggu ke depan. Gue nyium bau-bau sekolah kebakar gara-gara, Wahyu."

Adrian sebetulnya sangat pusing, namun ia masih bisa tenang ditengah kicauan orang-orang kepadanya. Hal ini disebabkan, ia sudah berkali-kali ditempatkan pada masa ini sepanjang ia bersekolah disini. Kini ia menenggelamkan wajahnya ke arah lipatan lengan diatas meja, "Huh," batinnya pusing.

"Eh, gila si Mishel! Lo semua harus turun kebawah!" jerit seorang gadis, datang dengan sangat terburu-buru. Banyak orang dibuat tertuju kepadanya.

"Kenapa, sih? Histeris banget, lo? Mishel kenapa?" tanya salah satu orang kelas.

"Adik kelas yang ada di postingan sekolah, ribut sama Mishel. Asal lo tau, mereka saling lempar minuman, gila!" Karena ucapannya, beberapa orang semakin terkesiap. "Ni Wahyu, gara-gara! Lo seenaknya isi ngejatuhin nama Mishel dipostingan Adrian sama adik kelasnya."

Wahyu yang sedang sibuk makan dipojokkan, mengerutkan alisnya. "Loh, kok gue?" tanyanya tak terima. "Semua postingan gue didasari fakta!" belanya.

"Ayo turun, Mishela ngamuk! Adik kelasnya gue liat otw K.O haha! Sendiri lawan squad mana mungkin menang?"

Brak!

Adrian bangkit dengan sangat kasar, menimbulkan dentuman kuat pada kursi yang ia duduki. Langkah kasar diambilnya, ia berjalan menuju si pemberi berita. "Posisinya dimana?" Suara beratnya membungkam banyak orang.

"Di, ba-bawah, jalan ke kantin."

Tanpa pikir panjang, Adrian langsung bergerak pergi meninggalkan kelas. Ia diikuti oleh beberapa gadis yang nyatanya juga penasaran akan kasus ini.

ADKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang